Liga Inggris: Ada yang Salah dengan Manajemen, Didier Drogba Sampai Tak Mengenal Chelsea

oleh Gregah Nurikhsani diperbarui 19 Apr 2023, 20:15 WIB
Didier Drogba dianggap sebagai salah satu pemain Afrika terbaik di Liga Inggris. Ia didatangkan oleh Chelsea pada 2004 dari Marseille dan berkontribusi dalam menyabet gelar Liga Inggris meski banyak absen karena cedera perut. Pada musim berikutnya, ia berhasil menjadi pencetak assist terbanyak, yaitu 11 assist sekaligus mengantarkan The Blues mempertahankan gelar liga mereka. Drogba tercatat berhasil memperoleh penghargaan Sepatu Emas pada musim 2006/2007 usai menorehkan 20 gol di liga. (AFP/Ian Kington)

Bola.com, Jakarta - Legenda hidup Chelsea, Didier Drogba, sebegitu kecewanya dengan bekas klubnya hingga ia mengatakan sudah tak lagi mengenalnya. Menurutnya, The Blues saat ini jauh berbeda dengan yang dulu.

Chelsea dipastikan tanpa satupun trofi musim ini menyusul kekalahan dari Real Madrid pada perempat final Liga Champions. Kai Havertz dkk. tidak mungkin masuk kompetisi antarklub Eropa karena terpaku di posisi ke-11 hingga pekan 31 Liga Inggris.

Advertisement

"Ini bukan klub yang sama lagi," kata Drogba, 45 tahun, kepada Canal+.

"Saya tidak mengenali klub saya. Ada pemilik baru dan visi baru."

 

 

2 dari 5 halaman

Jorjoran

Reaksi pemilik Chelsea, Todd Boehly saat menonton langsung laga pekan ke-26 Liga Inggris 2022/2023 melawan Leeds United di Stamford Bridge, London, Sabtu (05/03/2023) malam WIB. The Blues berhasil menang dengan skor 1-0. (AFP/Justin Tallis)

Didier Drogba memenangkan 12 penghargaan utama di Stamford Bridge antara tahun 2004 dan 2012 di bawah pemilik sebelumnya, Roman Abramovich. Pria asal Rusia itu menyulap Chelsea menjadi satu di antara tim terbaik di Eropa.

Abramovich terpaksa menjual klub tahun lalu setelah dia mendapat sanksi dari pemerintah Inggris atas dugaan hubungan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin. Posisinya digantikan oleh investor Amerika bernama Todd Boehly dan perusahaan ekuitas swasta Clearlake Capital pada Mei 2022.

Mereka menghabiskan sekitar £550 juta di jendela transfer musim panas dan musim dingin untuk mengumpulkan 30 pemain tim utama. Nahas, semua upaya Boehly urung berbuah menjadi kesuksesan di lapangan.

 

3 dari 5 halaman

Salah Strategi

Menurut Drogba, perbedaan utama antara Abramovich dengan Boehly terletak pada strategi perekrutan pemain. Kedua sosok sama-sama menghambur-hamburkan dana, namun keliru dalam melakukan pembelian.

"Ruang ganti dengan 30 pemain sulit diatur untuk pelatih, siapa pun dia," tambah Drogba.

Drogba menilai, Abramovich lebih berkonsentrasi pada pemain yang sudah matang dan berpengalaman. Petr Cech, Florent Malouda, hingga Andriy Shevchenko adalah beberapa di antaranya.

"Untuk memenangkan gelar adalah dengan merekrut pemain yang sudah memiliki pengalaman. Di sini strateginya berbeda, Chelsea sekarang bertaruh pada pemain muda. Saya pikir mereka pasti kekurangan pemain dan pemimpin yang karismatik. Dibutuhkan pemain yang bertanggung jawab."

Sumber: BBC

4 dari 5 halaman

Posisi Chelsea saat Ini

Berita Terkait