Kapolri dan Erick Thohir Ungkap Ada Match Fixing di Liga Indonesia, Diduga Dilakukan Perangkat Pertandingan

oleh Rizki Hidayat diperbarui 26 Jun 2023, 12:06 WIB
Kapolri Jenderal Polisi Drs. Listyo Sigit Prabowo (kiri) bersama Ketua Umum PSSI Erick Thohir usai menggelar audiensi terkait dugaan pelanggaran dan kecurangan dalam kompetisi sepak bola Tanah Air di Mabes Polri, Jakarta, Senin (26/6/2023). (Liputan6.com/Melinda Indrasari)

Bola.com, Jakarta - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, menggelar pertemuan di Mabes Polri, Jakarta, Senin (26/6/2023). Keduanya pun mengungkapkan jika ada indikasi kecurangan di Liga Indonesia.

Dalam konfrensi pers selepas pertemuan tersebut, Kapolri menyebut pelanggaran atau kecurangan diduga dilakukan oleh perangkat pertandingan. Kapolri Listyo pun memerintahkan Satgas Antimafia Bola untuk segera melakukan penyelidikan.

Advertisement

"Kami telah membentuk Satgas Antimafia Bola pada Maret 2023 dalam perjalanan kompetisi yang akan berakhir, dan juga sebentar lagi kita akan menghadapi kompetisi yang dimulai pada Juli nanti oleh Ketua Umum PSSI," ujar Kapolri.

"Kita temukan sekali lagi adanya indikasi pelanggaran ataupun kecurangan yang dilakukan perangkat pertandingan. Saya tidak perlu sebutkan perangkat pertandingan itu siapa," lanjutnya.

"Tetapi dalam waktu dekat, saya perintahkan kepada Satgas Antimafia Bola untuk melakukan pendalaman dan penyelidikan sesuai dengan data-data yang kami temukan," tegas Kapolri Listyo Sigit Prabowo.

 

2 dari 5 halaman

Hadirkan Liga yang Lebih Berkualitas

Kapolri Jendral Listyo Sigit Prabowo memberikan konferensi pers tentang penegakan hukum match fixing di Media Center Stadion Utama Gelora Bung Karno Jakarta, Minggu (19/2/2023). Dalam kesempatan itu, Erick bertemu Kapolri Listyo Sigit Prabowo untuk segera menyusun langkah tegas dalam misi menyeret mafia ke jalur hukum. Erick menegaskan, dari otak hingga pembantu aktor mafia sepakbola akan diproses tegas. Selain pidana, ancaman larangan berkecimpung di sepakbola seumur hidup akan dijatuhkan PSSI. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Dengan adanya pemberantasan mafia bola tersebut, Kapolri berharap penyelenggaran Liga 1, 2, dan 3 bisa semakin berkualitas. Dengan adanya kompetisi yang berkualitas bisa melahirkan pesepak bola handal.

"Tentunya sekali lagi ini komitmen kami Polri dengan membentuk Satgas Antimafia Bola ingin mengawal agar kompetisi Liga 1, 2, dan 3 bisa menghasilkan kompetisi yang baik dan berkualitas," ujar Listyo Sigit.

"Liga yang berkualitas juga menghasilkan atlet-atlet berprestasi, dan tentunya siap untuk maju pada laga nasional dan internasional," tuturnya.

 

3 dari 5 halaman

Sudah di Tangan Kapolri

Ketua Umum PSSI Erick Thohir memberikan konferensi pers tentang penegakan hukum match fixing di Media Center Stadion Utama Gelora Bung Karno Jakarta, Minggu (19/2/23). Ketua Umum PSSI Erick Thohir menegaskan langkah tegasnya untuk membabat habis mafia sepak bola. Menurut Erick, praktik mafia sepakbola harus diganjar sanksi tegas secara hukum. Oleh karena itu, Erick menggandeng Polri dengan instrumen yang dimilikinya untuk mengungkap sekaligus menyeret oknum mafia ke jeruji besi. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Sementara itu, Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, menyebut sudah menyerahkan data-data dugaan match fixing kepada Kapolri. Erick juga mengungkap jika kecurangan di Liga Indonesia sudah diketahui FIFA.

"Alhamdulillah data-data sudah ada di Pak Kapolri dan juga data-data FIFA pun berindikasi kesitu, jadi ada data-data FIFA, karena FIFA memang menurunkan tim secara serius sejak beberapa bulan lalu," jelas Erick Thohir.

"Alhamdulillah tentu hal-hal ini menjadi bukti konkret bagaimana dari pak Kapolri pihak kepolisian ada yang terdepan dalam pemberantasan mafia sepak bola atau pengaturan skor ini," sambungnya.

 

4 dari 5 halaman

Berlangsung Transparan

Ketua Umum PSSI Erick Thohir (kiri), Kapolri Jendral Listyo Sigit Prabowo (tengah) dan Menpora Zainudin Amali (kanan) bersiap memberikan konferensi pers tentang penegakan hukum match fixing di Media Center Stadion Utama Gelora Bung Karno Jakarta, Minggu (19/2/2023). Demi menjerat para pelaku atur skor, Erick pun telah menyiapkan langkah reaktif sekaligus proaktif. Dengan menggandeng Polri, PSSI akan membentuk sistem yang mencegah atur skor. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Pria yang juga menjabat sebagai Menteri BUMN itu berharap penyelidikan kecurangan di Liga Indonesia bisa berlangsung transparan.

"Kami terus terang mendukung pak dan berterima kasih, dan kami berharap tentu proses yang akan terjadi akan transparan dengan bukti-bukti data, jadi bukan asumsi atau tebak-tebakan tetapi ini dilandasi data dan fakta," imbuhnya.

5 dari 5 halaman

Simak Persaingan Musim Lalu: