7 Pengkhianat Terbesar di Sepak Bola: Jadi Biang Kerusuhan Suporter, sampai Dihadiahi Kepala Babi

oleh Aryo Atmaja diperbarui 05 Sep 2023, 07:00 WIB
Ilustrasi - Roberto Baggio, Michael Owen, Luis Figo dan dan Robin van Persie (Bola.com/Adreanus Titus)

Bola.com, Jakarta - Loyalitas adalah hal yang sulit didapat saat ini dalam sepak bola. Bahkan pemain sebesar dan setenar Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi pun bisa pindah ke sana-sini.

Cristiano Ronaldo berkelana di Manchester United, Real Madrid, Juventus, dan kini di Arab Saudi bersama Al-Nassr.

Advertisement

Sementara Lionel Messi yang disebut-sebut legendanya Barcelona, juga bisa pindah dengan bergabung PSG, dan saat ini berkarier di Liga Amerika Serikat bersama Inter Miami.

Ada juga kasus bahwa loyalitas seorang pemain diuji saatnya banyaknya uang dalam jumlah besar yang menjadi iming-iming dan sulit untuk ditolak.

Hingga akhirnya kepindahan seorang pemain bahkan menyeberang ke klub rival pun pernah terjadi. Berikut ini pesepak bola yang pernah dicap sebagai pengkhianat dalam Sejarah sepak bola Eropa.

2 dari 8 halaman

1. Michael Owen

Musim 1997/1998. Pada musim 1997/1998, tiga striker Inggris harus berbagi gelar top skor Liga Inggris karena sama-sama mencetak 18 gol di musim tersebut. Mereka adalah Dion Dublin (Coventry City), Michael Owen (Liverpool) dan Chris Sutton (Blackburn Rovers). Dari ketiganya, Michael Owen berhasil membawa timnya Liverpool finis di tempat yang lebih baik yaitu di posisi ke-3. Ia yang saat itu berusia 18 tahun juga menyabet gelar PFA Young Player of the Year dan pemain terbaik Liga Inggris musim 1997/1998. (AFP/Paul Barker)

Michael Owen adalah idola bagi publik Liverpool pada masa jayanya. Kemudian memutuskan bergabung dengan Manchester United (MU) yang merupakan musuh bebuyutan The Reds.

Bedanya adalah Owen baru pindah ke Old Trafford di akhir-akhir kariernya. Tapi yang namanya sepak bola, ia tetap dianggap berkhianat oleh para penggemar Liverpool.

Fans Liverpool masih mengamuk saat melihat mantan pemainnya mengenakan jersey rivalnya. Owen memang memenangkan beberapa gelar juara bersama Liverpool, namun trofi Premier League satu-satunya ia dapatkan bersama tim Setan Merah.

3 dari 8 halaman

2. Robin van Persie

2. Robin van Persie - Striker tajam asal Belanda ini meninggalkan Arsenal demi bergabung dengan Sir Alex Ferguson. Tak butuh lama, di musim 2012-2013, ia langsung mendapatkan trofi Premier League yang sudah diidamkannya. (AFP/Miguel Riopa)

Mirip dengan yang dilakukan Michael Owen, Robin van Persie adalah idola bagi publik Arsenal. Delapan musim bersama Arsenal, ia pergi ke MU di musim panas 2012.

Padahal Van Persie adalah mesin gol dan andalan di lini depan The Gunners. Bersama MU, pemain asal Belanda semakin bersinar.

Van Persie kemudian mengangkat gelar juara Premier League dua musim beruntun dan ia memenangkan gelar sepatu emas, alias pencetak gol terbanyak.

4 dari 8 halaman

3. Carlos Tevez

1. Carlos Teves - Striker asal Argentina ini tercatat sukses berkarier di kompetisi Premier League bersama Manchester City dan Manchester United. Carlos Tevez mencetak 84 gol dan 36 assist dan 3 kali mersakan trofi Premier League. (AFP/Paul Ellis)

Carlos Tevez menjadi satu di antara pesepak bola berbakat asal Argentina. Ia pun masuk daftar pesepak bola yang dicap pengkhianat.

Awalnya, Tevez bersinar di Old Trafford dengan status pinjaman dua tahun dari West Ham dan menjadi  kunci keberhasilan MU merengkuh beberapa gelar. Tapi, setelah kembali ke West Ham, Tevez kemudian malah hijrah ke Man City.

Kemudian penggemar MU tak pernah memaafkan sang pemain.

5 dari 8 halaman

4. Luis Figo

Legenda Real Madrid, Luis Figo, memiliki label tersendiri bagi fans Barcelona. Kepindahannya dari Barcelona ke Real Madrid adalah salah satu drama terbesar di dunia sepak bola, bahkan Figo dilabeli sebagai penghianat abadi oleh fans Barcelona kala itu. (kolase foto AFP)

Sosok Luis Figo menjadi pengkhianat paling terkenal di sepak bola. Yakni soal keputusannya pindah dari Barcelona ke Real Madrid, sebab kedua tim tersebut terlibat dalam perseteruan abadi.

Figo adalah nama paling terkenal yang berpindah antara Barcelona dan Real Madrid, meninggalkan klub Catalan itu pada tahun 2000 ke Los Blancos.

Lantas fans Blaugrana tidak pernah memaafkannya. Memberikan cap sebagai pengkhianat di setiap El Clasico dan bahkan melemparkan kepala babi ke arahnya saat pertandingan kedua tim pada November 2002.

6 dari 8 halaman

5. Zlatan Ibrahimovic

Saat membela Juventus, Zlatan Ibrahimovic sempat beberapa kali merubah gaya rambutnya. Salah satunya dengan gaya rambut botak plontos pada 2006. (AFP/Paco Serinelli)

Nama Zlatan Ibrahimovic juga masuk dalam daftar ini. Sebagai pemain besa ria dicap sebagai pengkhianat setelah berpindah-pindah ke klub top.

Zlatan punya hobi pindah ke klub besar Eropa, meski pada akhirnya pensiun di AC Milan. Ibra bergabung dengan Juventus dari Ajax pada tahun 2004, kemudian pindah ke Inter Milan pada tahun 2006.

Tiga musim berseragam hitam dan biru menghasilkan Scudetto, Ibra sempat bermain singkat di Barcelona. Namun, setelah berselisih dengan Pep Guardiola, ia kembali ke San Siro, namun kali ini, striker asal Swedia itu bergabung dengan AC Milan.

7 dari 8 halaman

6. Roberto Baggio

Roberto Baggio. Setelah 5 musim membela Fiorentina, striker Italia ini hijrah ke Juventus pada awal musim 1990/1991. Bersama Juventus hingga 1994/1995, ia tampil 200 laga dengan torehan 115 gol dan 25 assist. Satu trofi Serie A, Coppa Italia dan UEFA Cup diraihnya. (forzaitalianfootball.com)

Salah satu pemain terhebat sepanjang masa yang pernah dilahirkan Italia. Jejak sejarahnya adalah bahwa Roberto Baggio pernah mendapat predikat sebagai pengkhianat bagi penggemar Fiorentina.

Baggio memicu kerusuhan ketika dia meninggalkan Fiorentina ke Juventus, protes yang menyebabkan 50 orang terluka dalam insiden demonstrasi.

Kemudian Baggio melangkah lebih jauh. Pada tahun 1995, dia dijual ke AC Milan, di mana dia bermain selama dua musim. Setelah satu tahun di Bologna, ia bergabung dengan Inter Milan pada tahun 1998, kembali melewati perpecahan dan membuat pendukung AC Milan kecewa.

8 dari 8 halaman

7. Ronaldo Nazario

Selebrasi striker Barcelona, Ronaldo setelah menjebol gawang AIK Stockholm pada laga perempatfinal Piala Winners 1996/1997 di Rasunda Stadium, Stockholm (20/3/1997). Setelah membela PSV Eindhoven selama 2 musim, striker Brasil Ronaldo Nazario hijrah ke Barcelona pada awal musim 1996/1997. Ia langsung tampil moncer di musim pertama sekaligus musim terakhirnya dan menjadi top skor Liga Spanyol dengan mencetak total 34 gol dan 9 assist dari 37 laga. (AFP/Scanpix Sweden/Hans T Dahlskog)

Nama Luiz Nazario da Lima, atau yang dikenal dengan Ronaldo turut masuk dalam daftar pemain yang dicap pengkhianat. Striker legendaris Brasil itu juga sering pindah-pindah ke klub besar Eropa, meski banyak menghabiskan karier di Italia dan Spanyol.

Setelah satu musim bersama Barcelona di mana ia mencetak 34 gol liga yang luar biasa dalam 37 pertandingan, Ronaldo pindah ke San Siro dan bergabung dengan Inter Milan.

Ia didera cedera selama lima tahun membela Nerazzurri, namun tetap mencetak 59 gol dalam 99 pertandingan. Kemudian, yang mengejutkan para penggemar Barca, ia pindah ke rival beratnya, Real Madrid, pada tahun 2002.

Lagi-lagi Ronaldo membuat gempar, ia kemudian pindah kembali ke San Siro, kali ini bergabung dengan AC Milan pada tahun 2007 selama satu tahun. Ronaldo hanya bermain 20 kali untuk mereka, dan cedera kembali menjadi momok.

Sumber: Give Me Sport

Berita Terkait