Miris, Lima Laga Kandang Arema FC di BRI Liga 1 Musim Ini Disaksikan Kurang dari Seribu Penonton

BRI Liga 1 2023/2024 sudah bergulir sebelas pekan. Jeda di FIFA Matchday membuat semua klub melakukan evaluasi. Bukan dari segi teknis saja, tapi juga faktor lainnya.

BolaCom | Iwan SetiawanDiterbitkan 11 September 2023, 17:45 WIB
Pemain Arema FC, Muhammad Rafli pada laga pekan pertama BRI Liga 1 2023/2024 antara Dewa United melawan Arema FC di Stadion Indomilk, Tangerang, Minggu (2/7/2023). (Bola.com/Bagaskara Lazuardi)

Bola.com, Malang - BRI Liga 1 2023/2024 sudah bergulir sebelas pekan. Jeda di FIFA Matchday membuat semua klub melakukan evaluasi. Bukan dari segi teknis saja, tapi juga faktor lainnya.

Termasuk sisi penyelenggaraan pertandingan BRI Liga 1 musim ini. Dari data jumlah penonton di transfermakrt, Persija Jakarta jadi tim yang laga kandangnya paling banyak mendatangkan suporter.

Advertisement

Enam laga home di Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi, total 167.620 Jakmania yang memberi dukungan langsung.

Rata-rata ada 27.937 supoter di setiap laga kandang. Paling tinggi diantara klub lain. Yang juga jadi sorotan, klub dengan jumlah penonton paling rendah.

Rans Nusantara jadi tim dengan penonton paling minim. Bermain di Stadion Maguwoharjo, Sleman, lima laga kandang hanya bisa menghadirkan 461 penonton.

Padahal tim ini bersaing di papan atas. Mereka menduduki urutan ke 4 di klasemen dengan 19 poin. Namun, hal ini masih dimaklumi lantaran Rans Nusantara jadi klub yang belum memiliki markas tetap.

 


Arema Posisi Dua

Klub dengan jumlah suporter paling minim kedua adalah Arema FC. Sangat miris. Karena tim berjulukan Singo Edan ini sebenarnya punya basis suporter besar.

Namun, musim ini, Arema jadi tim musafir dengan homebase Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali. Dari lima pertandingan kandang, hanya 895 penonton yang memberi dukungan langsung.  

Minimal dua faktor yang membuat Arema sepi dukungan. Pertama, efek dari Tragedi Kanjuruhan pada 1 Oktober 2022 lalu.

Tragedi yang memakan korban 135 nyawa itu membuat banyak Aremania pensiun dari tribune penonton.

 


Faktor Kedua

Pemain Arema FC, Dedik Setiawan menggiring bola pada laga pekan pertama BRI Liga 1 2023/2024 antara Dewa United melawan Arema FC di Stadion Indomilk, Tangerang, Minggu (2/7/2023). (Bola.com/Bagaskara Lazuardi)

Sedangkan faktor kedua, harga tiket naik tiga kali lipat. Biasanya, tribune ekonomi dibanderol 50 ribu rupiah.

Selama homebase di Bali, naik menjadi 150 ribu rupiah. Itu dikarenakan biaya penyelenggaraan yang cukup tinggi disertai dengan pembatasan jumlah penonton.

Sehingga rata-rata penonon setiap laga home Arema hanya 179 orang.

 

 

 


Pindah ke Jawa Timur

Kini, manajemen Arema mengupayakan untuk berpindah kandang ke Jawa Timur. Mereka dipastikan tidak bisa bermain di Stadion Gajayana, Malang karena belum dilakukan renovasi.

Selain itu, pelatih Arema, Fernando Valente mengeluhkan kondisi lapangan Stadion Gajayana yang bergelombang. Sehingga skema yang diinginkan sulit berjalan. Ditambah dengan pemain rawan cedera jika bermain di sana.

“Kami upayakan putaran kedua pindah homebase ke Jawa Timur. Tentunya untuk lebih dekat dengan supporter dan tim tidak terlalu jauh melakukan perjalanan,” kata Manajer Arema, Wiebie Dwi Andriyas.


Yuk Lihat Peta Persaingan

Berita Terkait