Mendukung Generasi Baru Fighter Indonesia, Brave Combat Federation Serius Kembangkan Ekosistem MMA di Tanah Air

oleh Benediktus Gerendo Pradigdo diperbarui 03 Nov 2023, 23:21 WIB
(Kiri ke kenan) Max Metino selaku perwakilan dari KOBI; Rika Aryuna selaku Principle KHK Holding; Suyono Thamrin selaku Ketua Pelaksana BRAVE CF 76; Thaer Abdulla Abdullatif, Deputy Head of Mission mewakili Duta Besar Bahrain; Irfan Nugroho dari PT. Cubicreative; Rudy Agustian selaku matchmaker BRAVE CF 76; dan Dimaz Raditya Soesatyo, Ketua Indonesia Mixed-Martial Arts Federation atau INAMMAF saat peluncuran BRAVE Combat Federation, Jumat (3/11/2023). (Bola.com/Istimewa)

 

Bola.com, Jakarta - Mixed Martial Arts (MMA) atau bela diri campuran telah menjadi fenomena yang mendapatkan perhatian besar di level global. Brave Combat Federation hadir di Indonesia untuk mendukung lahirnya fighter Tanah Air untuk bisa berpretasi di dunia bela diri.

Advertisement

MMA memang menjadi cabang olahraga bela diri yang paling cepat bekembang sebagai industri. Event MMA selalu penuh penonton, tayangan di televisi pun memiliki rating yang bagus dan membuat banyak sasana MMA digemari masyarakat untuk berolahraga.

Indonesia pun sudah berkembang dalam industri ini. Perkembangan itu menyengat Brave Combat Federation untuk bisa menggelar kompetisi dan berambisi menjadikan Indonesia sebagai hub atau pusat MMA di Asia.

Setelah sukses dengan Brave CF 12 dan Brave CF 66 yang digelar di Jakarta dan Bali, Brave CF 76 bakal digelar di Balai Sarbini, Jakarta, pada 25 November 2023. Ini menjadi event ketiga yang digelar Brave Combat Federation di Indonesia.

"Brave CF berupaya untuk menjadikan Indonesia sebagai hub dari MMA di level Asia, bahkan dunia, yang harapannya bisa melahirkan generasi baru petarung Indonesia yang mampu mengharumkan Merah-Putih di tingkat internasional," ujar Rika Aryuna, Principle KHK Holding, selaku pemilik lisensi Brave Combat Federation.

 

2 dari 3 halaman

Indonesia Kaya Seni Bela Diri

 

Rika menjelaskan Indonesia, dengan sejarahnya yang kaya berbagai seni bela diri, secara alami menjadi rumah bagi banyak atlet bela diri yang berbakat.

Keberhasilan atlet-atlet Indonesia dalam level internasional, serta meningkatnya popularitas MMA, menandai Indonesia sebagai pasar potensial.

"Indonesia memiliki infrastruktur dan fasilitas yang makin berkembang untuk mendukung industri olahraga MMA. Dengan makin berkembangnya pusat pelatihan dan makin seriusnya asosiasi cabang olahraga bela diri, Indonesia siap menjadi pusat pelatihan dan pengembangan atlet-atlet MMA yang berbakat," ujar Rika.

Sementara matchmaker Brave CF 76, Rudy Agustian, menjelaskan akan ada 10 partai dalam gelaran di Balai Sarbini pada akhir November 2023.

"Kompetisi ini melibatkan fighter mancanegara, mulai dari Rusia, Thailand, bahkan Australia," jelas atlet Muay Thai yang punya sapaan Rudy Golden Boy.

Rudy menambahkan beberapa fighter nasional turut ambil bagian dalam kompetisi ini. "Salah satunya Vincent Majid, peraih rekor MURI sebagai atlet pertama yang mampu merengkuh juara, runner-up, dan peringkat ketiga dalam 12 cabang olahraga bela diri berbeda," ujarnya.

 

 

3 dari 3 halaman

Pelatihan bagi Atlet Muda dan Lokal

Sementara itu, Ketua Pelaksana Brave CF 76, Suyono Thamrin, berharap atlet-atlet yang sudah berpengalaman di level nasional bisa unjuk gigi di Brave CF.

Ia juga menegaskan pentingnya pendidikan dan pelatihan bagi atlet muda dan tukar pengalaman antara atlet lokal dan internasional demi menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan dan kemajuan MMA di Indonesia.

"Inisiatif ini kami rangkum dalam bentuk Brave Academy, yang akan segera kami luncurkan dalam waktu dekat," ujarnya.

Sejalan dengan pernyataan Suyono Thamrin, pemegang lisensi Brave CF di Indonesia, PT. Cubicreative, yang diwakili oleh Irfan Nugroho, menegaskan kehadiran Brave Combat Federation di Indonesia bukan hanya pelaksanaan satu atau dua event saja, tetapi membangun ekosistem olahraga MMA yang berkesinambungan.

“Ini menunjukkan komitmen BRAVE, bahwa kita bukan hanya mencari keuntungan dari satu-dua event semata, tapi juga membangun ekosistem olahraga MMA yang lengkap dan berjenjang”, sambung Irfan.