Bola.com, Malang - Arema FC menjalani laga uji coba di lapangan ARG, Lawang, Kabupaten Malang, Jumat (17/11/2023) untuk mengisi jeda BRI Liga 1 2023/2024. Kali ini, lawan yang dihadapi adalah tim yang dulu menjadi rival sekota, Persema Malang.
Sayangnya, saat ini Persema berada di kasta terendah dalam kompetisi Indonesia, Liga 3. Materi tim dihuni pemain muda, sehingga jalannya pertandingan menjadi tidak berimbang. Arema FC menang mudah 8-0.
Situasinya akan berbeda jika pertemuan kedua tim ini terjadi pada 2010. Ketika itu, kedua tim masih beada di kasta yang sama, yaitu Indonesia Super League.
Namun, pada 2011, Persema memilih mundur dari ISL dan bergabung ke kompetisi IPL. Mereka bertemu dengan Arema IPL yang kini menjadi Arema Indonesia dan sama-sama berada di Liga 3.
Jajal Pemain Baru
Dalam uji coba kali ini, Arema FC coba memperagakan permainan yang berbeda, terutama dengan kehadiran gelandang baru Julian Guevara. Dia membuat aliran bola ke depan lebih tajam.
Meski posisinya sebagai gelandang, Julian Guevara lebih aktif mengatur serangan. Maklum, Persema Malang tidak banyak melakukan tekanan.
Meski menang telak, Pelatih Fernando Valente tidak terlalu puas melihat permainan Arema FC. Masih ada beberapa hal yang belum sesuai dengan instruksi dalam latihan.
"Kalau ditanya apakah permainan sudah sesuai ekspektasi? Jawabannya belum, karena kami membuat sedikit perubahan dengan hadirnya pemain baru. Butuh adaptasi, termasuk pemain itu dengan cara bermain kami. Kadang adaptasi tim dengan karakter pemain sendiri," ujarnya.
Cepat Adaptasi
Jika melihat cara bermain Julian Guevara, dia tipikal pemain yang mengandalkan taktikal. Jarang berlari, tapi juga jarang melakukan kesalahan ketika mendapatkan bola.
Ketenangannya juga sangat terlihat. Guevara termasuk pemain yang tidak berlama-lama memainkan bola. Dia lebih aktif mengirimkan umpan pendek dan jauh.
Terkadang, sang pemain bertukar posisi sebagai stoper. Dia hanya tampil di babak kedua dalam uji coba lawan Persema.
Namun, itu membuat Singo Edan mencetak 5 gol. Sedangkan babak pertama hanya 3 gol. Ini jadi sinyal jika dia bisa cepat melakukan adaptasi.
“Kami ingin membuat taktik yang fleksibel. Sehingga membutuhkan pemain yang bisa bermain di beberapa posisi. Sehingga kami bisa tempatkan pemain tergantung pada situasi di lapangan,” tegasnya.