Statistik Menarik Timnas Indonesia Usai Bungkam Vietnam di Piala Asia 2023: Mukjizat Ernando di Menit Akhir

Timnas Indonesia mendapatkan kemenangan penting dalam lanjutan pertandingan Grup D Piala Asia 2023 dengan menumbangkan Vietnam 1-0

BolaCom | Wahyu PratamaDiperbarui 20 Januari 2024, 00:53 WIB
Para pemain starting XI Timnas Indonesia berbaris menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya sebelum dimulainya laga kedua Grup D Piala Asia 2023 menghadapi Vietnam di Abdullah Bin Khalifa Stadium, Doha, Qatar, Jumat (19/1/2024). (AP Photo/Hussein Sayed)

Bola.com, Doha - Timnas Indonesia mendapatkan kemenangan penting dalam lanjutan pertandingan Grup D Piala Asia 2023 dengan menumbangkan Vietnam 1-0 pada laga yang berlangsung di Stadion Abdullah bin Khalifa, Doha, Qatar (19/1/2024).

Skuad Garuda tampak bermain lebih tenang menghadapi lawan yang biasa mereka hadapi. Dua pergantian dilakukan pelatih Shin Tae-yong dengan Sandy Walsh dan Egy Maulana Vikri mendapatkan tempat utama.

Advertisement

Hasilnya, permainan Indonesia terlihat lebih menggigit sepanjang permainan. Beberapa kesempatan berhasil didapatkan walau penyelesaian akhir yang berantakan kembali jadi pekerjaan rumah.

Beruntung, Indonesia telah berhasil mencari keunggulan jelang akhir babak pertama. Sepakan penalti Asnawi Mangkualam Bahar tak mampu dicegat oleh Filip Nguyen yang sejatinya tampil apik di bawah mistar Vietnam.

Kemenangan ini membuka asa Timnas Indonesia meraih satu tempat ke babak 16 besar. Skuad Garuda kini berada di posisi pertama dalam klasemen peringkat ketiga terbaik Piala Asia 2023. Lantas, seperti apa statistik yang terjadi di pertandingan tadi? Berikut ulasan selengkapnya.


Kalah Penguasaan Bola

Timnas Indonesia membuka peluang lolos ke babak 16 besar Piala Asia 2023 setelah memetik kemenangan tipis 1-0 atas rival bebuyutan di Asia Tenggara, Vietnam pada laga kedua Grup D yang berlangsung di Abdullah Bin Khalifa Stadium, Doha, Qatar, Jumat (19/1/2024). Gol kemenangan Timnas Garuda dicetak lewat eksekusi penalti kapten tim Asnawi Mangkualam pada menit ke-42. Penalti diberikan setelah Rafael Struick dijatuhkan oleh bek Vietnam, Nguyen Thanh Binh di dalam kotak penalti. Dengah hasil ini Ernando Ari Sutaryadi dkk tinggal membutuhkan hasil imbang pada laga ketiga saat menghadapi Jepang untuk memastikan lolos ke babak 16 besar minimal lewat jalur peringkat ketiga terbaik. (AP Photo/Hussein Sayed)

Timnas Indonesia sejatinya unggul penguasaan bola di babak pertama. Tetapi keunggulan yang mereka dapatkan, memaksa tim Merah Putih membuat pertahanan berlapis di pertahanan sembari mencari kesempatan melakukan serangan balik.

Akibatnya, Indonesia jauh tertinggal dalam penguasaan bola di pertandingan ini. Berdasarkan catatan statistik resmi AFC, Vietnam memegang bola sebanyak 57% dan menyisakan 43% untuk Sandy Walsh dkk.

Hal ini tentu sangat disayangkan mengingat lawan bermain dengan 10 menit sejak awal masa injury time. Ketimbang dibombardir sedemikian rupa, mereka bisa bermain lebih tenang dan mengulur waktu permainan.


Mukjizat Ernando Ari

Kiper Timnas Indonesia, Ernando Ari Sutaryadi merayakan kemenangan 1-0 atas Vietnam setelah berakhirnya laga kedua Grup D Piala Asia 2023 di Abdullah Bin Khalifa Stadium, Doha, Qatar, Jumat (19/1/2024). (AP Photo/Hussein Sayed)

Dampak dari kegagalan mengamankan bola di menit akhir, membuat Ernando Ari bekerja ekstra di akhir laga. Satu kesempatan emas memaksanya berjibaku hingga tulang keringnya sempat menghantam tiang gawang.

Ini tentu jadi sebuah anomali mengingat Vietnam hanya mendapatkan tiga peluang ke arah gawang sepanjang permainan. Ini berbanding terbalik dengan Indonesia yang mengemas lima tembakan ke arah gawang.

Statisitik ini juga menunjukkan efektivitas serangan Indonesia yang belum terlalu bagus. Sebuah resolusi besar diperlukan saat menghadapi Jepang yang mengincar kemenangan di pertandingan pamungkas grup.


Kartu Kuning Tak Perlu

Bek Timnas Indonesia, Pratama Arhan berusaha menghalau bola dari ancaman gelandang Vietnam, Nguyen Quang Hai pada laga kedua Grup D Piala Asia 2023 di Abdullah Bin Khalifa Stadium, Doha, Qatar, Jumat (19/1/2024). (AP Photo/Hussein Sayed)

Dalam format turnamen seperti ini, satu kartu kuning bisa berdampak sistemik. Absensi pemain jadi momok yang seharusnya bisa terhindarkan andai para pemain bisa berpikir lebih rasional.

Dua kartu kuning yang didapatkan di pertandingan atas nama Pratama Arhan dan Yokob Sayuri sejatinya bisa dihindari. Terlebih dua pemain ini merupakan bagian integral dalam sistem permainan Shin Tae-yong.

Khusus bagi Arhan, kemampuannya dalam melempar bola ke dalam sangat dibutuhkan sebagai senjata rahasia. Jika dia absen karena akumulasi, ini bakal jadi pukulan berat bagi Indonesia.

Berita Terkait