8 Pemain yang Flop di Premier League, Lalu Moncer di Liga Lain: Banyak Banget yang Eks MU

oleh Yus Mei Sawitri diperbarui 24 Mar 2024, 09:15 WIB
Angel Di Maria. Sayap kanan berusia 34 tahun yang baru saja bergabung dengan Juventus di bursa transfer musim panas 2022/2023 usai dilepas gratis PSG ini pernah berseragam Manchester United selama 1 musim. Ia didatangkan MU dari Real Madrid pada awal musim 2014/2015 dengan nilai transfer 75 juta euro. Akibat kesulitan beradaptasi dengan atmosfir Liga Inggris, ia hanya bertahan selama 1 musim dan dicap sebagai salah satu pembelian gagal MU sepanjang sejarah. Ia dilepas ke PSG pada awal musim 2015/2016 usai tampil dalam 32 laga di semua ajang bersama MU dengan torehan 4 gol dan 12 assist. (AFP/Paul Ellis)

Bola.com, Jakarta - Premier League bukan liga yang mudah ditaklukkan. Tak setiap pemain bintang bisa berjaya di Liga Inggris. 

Tak sedikit yang mencoba peruntungan di Premier League dan gagal. Alasannya bermacam-macam, mulai tak cocok dengan gaya bermain hingga tak kuat dengan tekanan yang sangat besar. 

Advertisement

Ada juga yang datang ke Inggris terlalu terlambat, alias sudah melewati masa kejayaan mereka. Alhasil, fans di Inggris tidak bisa melihat puncak performa sang pemain. 

Ketika sudah gagal di Premier League, tak ada pilihan selain mencoba lagi peruntungan di liga lain. 

Pemain-pemain yang dilepas oleh klub-klub Premier League saat masih muda atau bahkan di masa puncaknya karena dianggap tidak cukup baik, tak sedikit yang kemudian bersinar di tempat lain. Berikut beberapa di antaranya. 

--- 

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 10 halaman

1. Joselu

Tiga musim membela Stoke City (2015/2016) dan Newcastle United (2017/2018 dan 2018/2019), Joselu gagal menampilkan performa terbaiknya. Tampil dalam total 68 laga di Liga Inggris bersama kedua klub tersebut, ia hanya mencetak 10 gol. Mulai 2019/2020 ia hijrah ke Liga Spanyol dengan membela Alaves (2019/2020 hingga 2021/2022), Espanyol (2022/2023) dan saat ini membela Real Madrid. Ia total mencetak 57 gol dari 152 laga bersama ketiganya di Liga Spanyol, termasuk 5 gol dari 9 laga bersama Real Madrid musim ini. (AFP/Thomas Coex)

Masih membuat takjub memikirkan Joselu adalah orang yang sama yang gagal bersinar untuk Stoke City atau Newcastle. Dia kini menjadi pemain Real Madrid. Lumayan untuk pemain berusia 33 tahun. 

3 dari 10 halaman

2. Gerard Pique

Gerard Pique bergabung ke Manchester United saat berusia 17 tahun dari akademi Barcelona. Performanya sebagai bek tengah sebenarnya baik, namun kalah bersaing dengan Rio Ferdinand dan Nemanja Vidic. Sempat dipinjamkan, Pique akhirnya memutuskan untuk kembali ke Barcelona. (AFP/Andrew Yates)

Mengingat ia baru berusia 21 tahun saat meninggalkan Manchester United, menyebut Pique gagal mungkin agak kasar.

Namun Sir Alex Ferguson sudah cukup melihat bek tersebut sehingga menganggap ia tidak cocok untuk sepak bola Inggris menyusul kekalahan di Bolton pada 2007.

Bergabung kembali dengan klub masa kecilnya Barcelona, ​​Pique kemudian memenangkan hampir semua penghargaan yang tersedia untuk klub dan negara.

 

4 dari 10 halaman

3. Memphis Depay

Gelandang Manchester United, Memphis Depay, tampil melawan Aston Villa pada laga Premier League di Old Trafford, Inggris, Sabtu (16/4/2016). (EPA/Peter Powell)

Banyak hal yang diharapkan ketika Memphis menandatangani kontrak dengan Manchester United pada 2015. Namun Louis van Gaal sebenarnya sudah memperkirakan sang pemain akan mengalami musim pertama yang mengecewakan di Old Trafford karena butuh beradaptasi.

“Rencananya adalah membantunya berkembang sebagai pemain, tapi kita semua harus bersabar,” kata Van Gaal dalam catatan program Manchester United tak lama setelah perekrutan itu diumumkan.

“Premier League sangat berbeda dari liga lainnya dan butuh waktu baginya untuk beradaptasi sepenuhnya dengan kecepatan dan sifat sepak bola yang tak kenal ampun di negara ini.”

Namun, Van Gaal dipecat dan digantikan oleh Jose Mourinho pada akhir musim itu. Pada Januari 2017 Memphis dijual ke Lyon karena tidak mendapat peluang dari manajer baru.

Dalam empat setengah musimnya di Prancis, ia membawa Lyon ke perempat final Liga Champions dan melakukan cukup banyak hal untuk membuat dirinya pindah ke Barcelona. Petualangannya di Barcelona tidak berhasil, tapi dia sekarang terbang di Atletico Madrid.

 

5 dari 10 halaman

4. Diego Forlan

Diego Forlan. Striker Uruguay yang kini berusia 43 tahun dan telah pensiun pada Agustus 2019 bersama Kitchee ini menjadi satu-satunya pemain Uruguay yang mampu meraih trofi juara Premier League. Ia melakukannya bersama Manchester United pada musim 2002/2003, yaitu di musim keduanya bersama Setan Merah yang diperkuatnya selama 3 musim mulai tengah musim 2001/2002 hingga akhir musim 2003/2004 usai didatangkan dari Independiente. Gelar lain yang diraihnya adalah Piala FA 2003/2004 dan Community Shield tahun 2003. Bersama Setan Merah ia total tampil dalam 97 laga di semua ajang dengan torehan 17 gol dan 9 assist. (AFP/Paul Barker)

Apakah Forlan pantas dianggap gagal di Manchester United? Usahanya selalu diapresiasi oleh pendukung setia Old Trafford meski minim gol.

Namun, namanya mudah ditemukan di banyak daftar rekrutan terburuk di Premier League. 

Pemain Uruguay tersebut akhirnya membuktikan kelas di Spanyol. Ia berbagi Sepatu Emas Eropa dengan Thierry Henry pada 2005 saat berada di Villarreal, menjuarai Liga Europa dan Piala Super Eropa di Atletico Madrid, dan dinobatkan sebagai pemain terbaik di Piala Dunia 2010.

6 dari 10 halaman

5. Paulinho

9. Paulinho, gelandang asal Brasil itu pindah dari Tottenham ke Guangzhou Evergrande dengan harga 10,5 juta poundsterling dan gaji 85.000 poundsterling per pekan. (AFP/Glyn Kirk)

Banyak orang terkejut ketika Barcelona mengumumkan perekrutan mantan gelandang Tottenham, Paulinho, dari Guangzhou Evergrande senilai 40 juta euro pada 2017.

Paulinho tiba di White Hart Lane pada 2013 dengan reputasi yang mengesankan tetapi gagal memenuhi ekspektasi dan dijual dua tahun kemudian. Tottenham rugi besar. 

Namun, pemain Brasil itu tampil mengesankan di China, mencetak hat-trick luar biasa untuk Brasil melawan Uruguay pada 2017, dan menjadi pemain reguler selama musim pertamanya bersama Barcelona.

Dia bahkan dipuji oleh Ronaldinho. “Semua orang di Brasil sudah tahu apa yang bisa dia lakukan karena kerja luar biasa yang dia lakukan di Corinthians. Dia sangat menonjol. Semua orang tahu kualitasnya, dan dia menunjukkannya sekali lagi.”

Paulinho kembali ke China setelah hanya setahun di Barca, tapi tetap saja…

7 dari 10 halaman

6. Juan Cuadrado

Juan Cuadrado. Bek kanan Kolombia berusia 34 tahun yang telah 5 musim membela Juventus ini menjadi salah satu bek termahal yang pernah dimiliki Chelsea. Ia didatangkan Chelsea dari Fiorentina pada tengah musim 2014/2015 dengan nilai transfer 31 juta euro atau kini setara Rp469 miliar. Ia hanya setengah musim membela Chelsea dan hanya tampil dalam 15 laga di semua ajang dengan torehan 1 assist. Setelah dipinjamkan selama dua musim pada 2015/2016 dan 2016/2017 ke Juventus, ia lantas dipermanenkan oleh Juventus pada musim 2017/2018. (AFP/Justin Tallis)

Pembelian Cuadrado oleh Chelsea pada 2015 membuat banyak orang bingung. Muncul pertanyaan apakah dia adalah tipe pemain yang berkembang di bawah asuhan Mourinho.

Keraguan itu terbukti benar, namun ada kejutan bahwa Cuadrado tidak pernah mendapat kesempatan di bawah asuhan Antonio Conte.

Cuadrado kemudian memenangi tiga gelar ganda berturut-turut di Italia bersama Juventus, ditambah dua gelar Serie A lagi dan satu lagi Coppa Italia dalam tiga musim berikutnya. Ia juga membantu Juve mencapai final Liga Champions pada 2017.

Dia masih harus merelakan kaos nomor 7 saat Cristiano Ronaldo menandatangani kontrak, lho.

8 dari 10 halaman

7. Angel Di Maria

Angel Di Maria ditaksir memiliki banderol 50 juta euro kala meninggalkan Manchester United. Ia hengkang dari Old Trafford pada bursa transfer musim panas 2015/2016 dan dipinang PSG dengan mahar sebesar 63 juta euro. Pemain Timnas Argentina tersebut telah tampil sebanyak 32 laga dengan mencatatkan 4 gol dan 12 assist. (AFP/Paul Ellis)

Perekrutan Di Maria merupakan sebuah kudeta besar bagi Manchester United pada 2014. Namun, meskipun Di Maria menyuguhkan awal yang menjanjikan, transfer senilai 60 juta  pounds tersebut tidak berhasil. 

Masalah cedera dan rumahnya yang dirampok jelas tidak membuat transisinya berjalan mulus. Dia tidak bisa beradaptasi dengan sepak bola Inggris. 

Namun, kualitas pemain internasional Argentina itu tidak pernah diragukan, dan ia kembali berkembang di PSG.

9 dari 10 halaman

8. Suso

Didatangkan dari Cadiz U-19 pada awal musim 2010/2011, Suso tercatat hanya semusim memperkuat tim utama Liverpool pada 2012/2013. Ia hanya tampil dalam 14 laga tanpa mencetak satu gol pun. Sempat dipinjamkan ke Almeria pada 2013/2014, ia akhirnya dilepas permanen ke AC Milan pada tengah musim 2014/2015. Bersama AC Milan ia tampil reguler sejak musim ketiga pada 2016/2017 dan akhirnya hingga 2019/2020 saat ia meninggalkan AC Milan ia total tampil dalam 126 laga di Serie A dengan torehan 21 gol. (AFP/Miguel Medina)

“Saya tiba sebagai seorang anak laki-laki dan saya telah belajar banyak. Saya telah berkembang, tetapi saya belum mendapat banyak kepercayaan,” kata Suso setelah meninggalkan Liverpool pada 2015.

Anda dapat memahami maksudnya. Dalam lima musim bersama The Reds, dia hanya membuat 21 penampilan di semua kompetisi.

AC Milan meminjamkan pemain sayap itu ke Genoa setahun kemudian. Tetapi, pemain berusia 25 tahun itu akhirnya mendapatkan kepercayaan dari Rossoneri. Dia juga melakukan hal yang sama sejak pindah ke Sevilla pada 2020.

10 dari 10 halaman

9. Radamel Falcao

Radamel Falcao. Manchester United mengikatnya sebagai pemain pinjaman dari AS Monaco di deadline day musim panas 2014/2015, 1 September 2014. Selama satu musim ia hanya mampu mencetak 4 gol bagi Setan Merah dari total 29 laga yang dilakoni. (Foto: AFP/Paul Ellis)

Berbicara tentang pemain yang brilian di Spanyol, tampil buruk di Manchester United, dan kemudian menjuarai Ligue 1 setelah pergi, ya Radamel Falcao orangnya. 

Falcao adalah salah satu striker paling mematikan di dunia pada puncak kariernya. Ia pernah memperkuat Porto dan Atletico Madrid sebelum terhenti karena cedera ACL di Monaco.

Setelah pulih, dia menghabiskan dua tahun dengan status pinjaman di Premier League, pertama bersama Manchester United dan kemudian di Chelsea. Dia mencetak lima gol dalam 36 pertandingan liga di kedua musim.

Namun, setelah kembali ke Prancis, Falcao kembali menunjukkan performa terbaiknya sebagai salah satu pemain lama di tim muda gemilang yang menaklukkan Prancis dan mencapai empat besar Liga Champions.

Berita Terkait