IBL 2024: Gaspol dalam Latihan, Penggawa Bima Perkasa Jogja Sebut Chemistry Tim Makin Menyatu

oleh Ana Dewi diperbarui 13 Feb 2024, 09:30 WIB
Pemain Bima Perkasa Jogja Martyce saat mengatur serangan tim lawan Pacific Caesar, Minggu (28/1/2024).

Bola.com, Yogyakarta - Penguatan fondasi dan rebuild Bima Perkasa Jogja (BPJ) terus mengalami kemajuan. Progres positif ini dibeberkan para pemain usai menggelar latihan di GOR Kridosono, Yogyakarta, Senin (12/2/2024) siang.

Joseph Paian De Smet, misalnya. Guard berpostur 176 cm tersebut mengatakan, kekompakan tidak hanya terasa di atas lapangan saja. Namun, di luar itu chemistry antarpemain juga kian terbangun.

Advertisement

"Level kami memang naik, improve dalam dua pertandingan terakhir tetapi yang tidak kalah penting di luar lapangan kami mulai tahu kebiasaan masing-masing dan saling percaya," ujar Joseph Paian De Smet.

Menyatunya chemistry di luar lapangan memberi dampak positif dalam pertandingan. BPJ yang dihuni sederet wajah baru dan pemain muda mampu membuat lawan kewalahan dalam Indonesian Basketball League (IBL) 2024.

Tim besutan Predrag Lukic itu memetik dua angka, 93-90 dari Pacific Caesar, Minggu (28/1/2024). Kemudian membikin Satria Muda kesulitan, meski pada laga ini BPJ takluk 80-85, Sabtu (3/2/2024).

===

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 4 halaman

Menjanjikan

Sesi latihan Bima Perkasa Jogja jelang Basketball League (IBL) musim 2024. (Dok BPJ).

Penampilan Joseph Paian De Smet sejauh ini cukup menjanjikan dalam dua gim terakhir bersama Bima Perkasa Jogja. Pebasket berusia 26 tahun itu menjadi penyelamat tim dari bangku cadangan.

Performa ciamik diperlihatkan Joseph Smet kala berjumpa Pacific Caesar. Saat itu, dia datang dari bench lalu mengubah situasi lewat tripoin. Berkat aksinya itu, Joseph membawa BPJ berbalik unggul 90-92 dan memenangi laga 90-93.

Hal serupa terjadi saat menghadapi Satria Muda di kandang sendiri. Daya juang Joseph Desmet di atas lapangan bahkan memaksa point guard asing BPJ, Martyce Kimbrough, duduk lama di bangku cadangan. Sang pelatih mulai memercayainya untuk mengatur permainan saat lawan Satria Muda.

3 dari 4 halaman

Suasana Yogyakarta jadi Faktor

Bima Perkasa Jogja saat menghadapi Bali United dalam partai perdana Indonesian Basketball League (IBL) musim 2024 di GOR Purna Krida, Bali, Minggu (14/1/2024) sore. (Dok BPJ)

Selain materi latihan dan chemistry antarpemain yang membaik, Joseph Paian De Smet menyebut suasana Yogyakarta turut memberikan pengaruh terhadap kemajuan tim dan individu saat ini.

"Yogyakarta ini nyaman, tidak ribet dan ruwet seperti Jakarta, sehingga secara tidak langsung membuat saya betah dan fokus sekali," kata Joseph De Smet.

Saat ini, tim pelatih dan pemain terus menaikkan intensitas latihan selama jeda kompetisi. Tidak ada waktu untuk bersantai bagi skuad BPJ karena pada awal Maret mereka akan kembali bertarung di panggung IBL.

Tim kesayangan Kanca Bima itu sudah ditunggu Satria Muda dan Hangtuah di Jakarta. Jeda kompetisi Februari ini tentu dimanfaatkan BPJ untuk berbenah. Apalagi, performa tim sejauh ini belum begitu stabil di lima laga yang telah dijalani.

Bima Perkasa Jogja saat ini ada di dasar klasemen sementara IBL. Mereka mengumpulkan enam poin, hasil dari sekali kemenangan dan empat kalah.

4 dari 4 halaman

Pertebal Mental

Para pemain Bima Perkasa Jogja melakukan selebrasi usai menang dramatis atas Prawira Harum Bandung dalam game kedua seri 1 IBL 2023 di GOR Merpati Denpasar. (Maheswara Putra/Bola.com).

Tekad yang sama diungkapkan rookie BPJ, Andre Rizqiano. Andre membeberkan, saat ini skuad Bima Perkasa Jogja fokus mempertebal mental dan daya juang jelang bersua Satria Muda.

"Pelatih selalu memberi tantangan buat pemain, termasuk kami para rookie. Kami menerima tantangan itu karena menginjeksi kami untuk terus menaikkan level," ucap Andre Rizqiano.

"Kami di trek yang baik saat ini. Tim lain harus hati-hati kalau kami sudah sampai di peak. Tidak hanya kolektif atau tim tetapi individu juga improve banget, De Smet contohnya," sambung center BPJ, Mohammad Saroni.

Berita Terkait