Pertahanan Solid jadi Kunci Sukses Timnas Indonesia Bungkam Vietnam di My Dinh Stadium

oleh Alit Binawan diperbarui 27 Mar 2024, 07:30 WIB
Di menit ke-23, Ragnar Oratmangoen berhasil menggandakan keunggulan Indonesia. Dan pada masa tambahan waktu Ramadhan Sananta menutup pesta gol Garuda di kandang Vietnam. Indonesia unggul 3-0 atas Vietnam. (Foto: Dok PSSI)

Bola.com, Denpasar - Setelah 20 tahun lamanya, Timnas Indonesia akhirnya bisa merasakan kemenangan atas Timnas Vietnam di My Dinh Stadium, Hanoi.

Skuad Garuda berhasil mencukur Vietnam tiga gol tanpa balas pada laga Grup F kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia, Selasa (26/3/2024) malam WIB. Satu gol berasal dari Ramadhan Sananta pada menit ke-90+8, setelah memanfaatkan bola rebound.

Advertisement

Yang spesial tentu saja gol pembuka dari Jay Idzes pada menit ke-9 dan Ragnar Oratmangoen menit ke-23. Itu menjadi gol debut keduanya bersama Timnas Indonesia setelah resmi di naturalisasi.

Kali terakhir Timnas Indonesia menang di My Dinh Stadium, terjadi 20 tahun lalu. Saat itu, Indonesia juga menang dengan skor identik 3-0 atas Timnas Vietnam di Piala Tiger atau sekarang bernama Piala AFF.

Kemenangan itu sangat patut disyukuri. Saat ini, Timnas Indonesia berada di posisi runner-up klasemen Grup D dengan tujuh poin. Irak masih memimpin dengan 12 poin setelah menumbangkan Filipina dengan skor 5-0.

---

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 4 halaman

Kunci Sukses Timnas Indonesia

Pemain Timnas Indonesia, Jay Idzes melakukan selebrasi setelah mencetak gol ke gawang Timnas Vietnam pada laga Grup F Kualifikasi Piala Dunia 2026 di My Dinh Stadium, Vietnam, Selasa (26/03/2024). (Dok.PSSI)

Kemenangan ini mendapatkan komentar dari legenda sepak bola Bali, I Made Pasek Wijaya. Pemain yang identik dengan nomor punggung 12 saat masih berseragam Timnas Indonesia di era 1980 akhir hingga awal 2000 tersebut menilai, ada kunci utama kesuksesan Timnas Indonesia menggulung Vietnam.

"Kuncinya adalah organisasi lini belakang yang sangat solid. Jay Idzes lagi-lagi menunjukkan kualitasnya sebagai bek tengah jebolan Liga Italia," bebernya.

"Walaupun pada babak kedua Timnas Indonesia mendapat tekanan yang luar biasa, mereka mampu menahan gempuran Vietnam. Bahkan, bisa mencetak gol ketiga melalui counter attack," tambah mantan asisten pelatih Pelita Jaya dan Arema Cronus tersebut.

 

3 dari 4 halaman

Thom Haye Jaga Ritme Permainan

Thom Haye dan Jay Idzes di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta Pusat. (Bola.com/Dok.PSSI).

Di lini tengah juga Timnas bisa bermain lebih tenang. Satu pemain menjadi perhatian yaitu Thom Haye yang mampu mengatur ritme permainan Tim Garuda dengan sangat baik.

"Saya lihat sebenarnya bukan hanya Thom Haye, tetapi semua pemain sudah menunjukkan permainan terbaik. Mereka bisa mengatur ritme dengan baik. Kapan harus bermain sedikit lambat, kapan harus menyerang," tegasnya.

Satu hal yang menjadi perhatian Pasek Wijaya adalah bagaimana Timnas Indonesia harus bisa mencari solusi di lini depan. Hokky Caraka yang dimainkan pada babak pertama, tidak berkontribusi maksimal.

 

4 dari 4 halaman

Semangat Berlipat Pemain Naturalisasi

Pemain timnas Indonesia merayakan gol saat berlaga melawan Vietnam pada lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2026 digelar di Stadion My Dinh, Hanoi, Selasa (26/3/2024). (Foto: Dok PSSI)

Pada babak kedua meskipun Ramadhan Sananta mencetak gol, namun belum menunjukkan kemampuan terbaiknya.

"Kita harus apresiasi lini depan. Tetapi, ini menjadi catatan khusus kedepannya untuk mencari penyerang yang sangat bagus untuk Timnas Indonesia," ucap Pasek Wijaya.

Untuk pemain naturalisasi, ia melihat ada semangat berlipat dari mereka untuk menunjukkan kepada masyarakat Indonesia jika PSSI tidak salah menaturalisasi mereka.

"Bukan membandingkan pemain naturalisasi dengan pemain lokal, tetapi peran pemain naturalisasi dalam dua pertandingan melawan Vietnam patut diapresiasi. Saya melihat mereka bermain bagus dan ingin menunjukkan bahwa mereka tidak salah dinaturalisasi," tutupnya.

Berita Terkait