Bola.com, Jakarta Tidur malam Shin Tae-yong sedikit terganggu. Pelatih Timnas Indonesia itu masih kepikiran terkait kepastian Maarten Paes. Padahal, duel kontra Irak dan Filipina kian dekat.
Sebelumnya, Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) menyatakan kalau kiper Dallas FC itu tak bisa memperkuat Indonesia karena terganjal statuta FIFA Pasal 9 ayat ketiga huruf b ihwal Perpindahan Asosiasi.
"Ketika diturunkan dalam pertandingan resmi terakhirnya dalam kompetisi apa pun untuk asosiasinya, ia belum menginjak usia 21 tahun," bunyi pasal itu.
Maarten Paes sendiri resmi menjadi Warga Negara Indonesia (WNI) via program naturalisasi pada April lalu saat berusia 26 tahun.
PSSI tak tinggal diam dengan cara melakukan perlawanan lewat Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS).
Hanya saja, belum ada kepastian apakah Maarten Paes bisa secepatnya merapat ke Jakarta mengingat waktu yang semakin mepet. Inilah yang membuat STY ngeri-ngeri sedap.
Duel kontra Irak dan Filipina dalam lanjutan babak kedua Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia pada 6 dan 11 Juni mendatang sangat menentukan langkah Tim Garuda ke fase selanjutnya.
Jika bisa mengalahkan Irak pada laga pertama yang rencananya akan mentas di Stadion Gelora Bung Karno Jakarta, maka bisa dipastikan Indonesia yang kini berada di posisi kedua Grup F dengan tabungan tujuh poin melangkah ke putaran ketiga.
Namun, jika sekiranya kalah, masih ada harapan dengan catatan bisa menggalahkan Filipina di tempat yang sama.
Dari semua lini, posisi kiper memang menjadi pekerjaan rumah (PR) terberat Shin Tae-yong. Itulah mengapa, juru taktik Korea Selatan tersebut awalnya sempat berbunga-bunga karena PSSI gerak cepat menaturalisasi Maarten Paes.
Tapi, sekarang, Shin Tae-yong harus bisa memaksimalkan dua kiper yakni Ernando Ari dan Adi Satryo. Kedua kiper ini sebenarnya bukan wajah baru di timnas, khususnya bagi Shin Tae-yong. Jadi, Shin Tae-yong tak perlu terlalu risau.
Dengan kata lain, ketakhadiran Maarten Paes bisa digantikan Ernando Ari dan Adi Satryo seperti laga-laga krusial sebelumnya.
Kenapa keduanya masih pantas? Berikut ulasan singkat namun padat tentang kedua Spiderman kebanggaan Indonesia itu:
Ernando Ari
Siapa yang berani membantah loyalitas dan totalitas pemain 22 tahun ini? Bisa dibilang, Ernando Ari merupakan salah satu kiper terbaik Indonesia saat ini.
Kelak, namanya akan disejajarkan dengan legenda di mistar Indonesia seperti Hermansyah, Yudo Hadianto, dan Ronny Pasla.
Berlebihan? Tentu saja tidak. Selama memperkuat timnas, Ernando Ari setidaknya telah menorehkan dua sejarah. Pertama ketika membawa Timnas U-23 meraih medali emas sepak bola SEA Games 2023. Itu merupakan pencapaian spektakuler karena Indonesia harus menunggu sangat lama karena tak pernah lagi menggondol medali emas sejak SEA Games 1991.
Kedua, kiper Persebaya Surabaya itu juga berjasa besar di balik kedigdayaan Timnas Indonesia U-23 yang mampu melaju ke semifinal Piala Asia U-23 2024 di Qatar beberapa waktu lalu.
Meski tak memiliki postur jangkung, Ernando Ari sosok kiper dengan kemampuan super. Dengan hanya tinggi badan 178 cm, ia mampu menepis bola-bola udara. Refleknya juga sangat cepat, terlebih dalam situasi mencekam di mulut gawang.
Konsentrasinya dalam membaca tembakan lawan juga begitu mengagumkan, termasuk bola yang mengalir deras di sudut-sudut gawang. Tak diragukan lagi, Ernando Ari adalah sensasi yang tak pernah padam di bawah panji-panji kebesaran Tim Garuda.
Dilansir situs AFC, Ernando Ari merupakan kiper terhebat di Piala Asia U-23 kemarin karena mampu melakukan sedikitnya 10 penyelamatan gemilang.
Adi Satryo
Masih ingat ketika Ernando Ari harus ditarik keluar saat Timnas Indonesia U-23 bentrok kontra Jordania dalam laga terakhir Grup A Piala Asia U-23 2024?
Dalam kemenangan 4-1 tersebut, Ernando Ari mengalami cedera sehingga posisinya digantikan oleh Adi Satryo.
Walau masuk pada menit ke-87 atau hanya beberapa saat sebelum laga usai, Adi Satryo tetap menunjukkan semangatnya yang luar biasa di bawah mistar.
Berada di bawah bayang-bayang Ernando Ari tak membuat anak muda berusia 22 tahun itu kikuk. Mantan pemain PSMS Medan, Persik Kediri, dan PSS Slema yang kini merumput bersama PSIS Semarang itu mampu menjalankan tugasnya dengan oke.
Posturnya yang menjulang hampir 180 cm membuat kelahiran Tangerang itu sosok yang ideal sebagai tembok terakhir Indonesia. Kesigapannya serta mawas dirinya yang tinggi membuat Adi Satryo kerap melakukan penyelamatan-penyelamatan gemilang.
Mentalnya sudah terbentuk sejak dipercaya menjadi kiper utama Timnas Indonesia U-19. Meski masih kalah jam terbang dari Ernando Ari, namun Adi Satryo masih kerap mendapat kepercayaan dari Shin Tae-yong untuk menjadi bagian dari timnas termasuk jelang duel kontra Irak dan Filipina.
Jadwal Timnas Indonesia
Timnas Indonesia Vs Timnas Tanzania
- Laga Uji Coba
- Stadion Madya, Jakarta
- Hari: Minggu, 2 Juni 2024
- Kick-off: Pukul 16.00 WIB
Timnas Indonesia Vs Timnas Irak
- Kualifikasi Piala Dunia 2026
- Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta
- Hari: Kamis, 6 Juni 2026
- Kick-off: pukul 16.00 WIB
Timnas Indonesia Vs Timnas Filipina
- Kualifikasi Piala Dunia 2026
- Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta
- Hari: Selasa, 11 Juni 2026
- Kick-off: pukul 19.00 WIB