Pengalaman Berharga dan Sikap Optimistis Eks Kapten Timnas Indonesia Charis Yulianto

Eks bek tangguh yang juga pernah memperkuat Persija Jakarta dan Sriwijaya FC mengaku salut dengan gebrakan masif naturalisasi yang dilakukan PSSI di bawah kepelatihan Shin Tae-yong.

BolaCom | Choki SihotangDiterbitkan 05 Desember 2024, 05:00 WIB
Charis Yulianto. Bek tengah yang telah pensiun dari Timnas Indonesia pada 2010 ini mampu mencetak 1 gol saat melawan Malaysia di Piala AFF 2004. Gol tersebut dicetaknya di leg kedua babak semifinal (3/1/2005) dengan skor akhir 4-1 untuk kemenangan Timnas Indonesia. (AFP/Bay Ismoyo)

Bola.com, Jakarta - Dalam dua tahun terakhir, Timnas Indonesia dijejali pemain-pemain muda. Beberapa di antaranya bahkan menjadi andalan di tim senior, termasuk di Grup C ronde ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.

Nama-nama seperti Rizky Ridho, Pratama Arhan, Ernando Ari, Witan Sulaeman, dan Marselino Ferdinan menjelma menjadi kekuatan yang tak terbantahkan. Ini belum termasuk pemain-pemain naturalisasi yang juga berusia muda macam Justin Hubner, Ivar Jenner, Nathan Tjoe-A-On, serta Rafael Struick.

Advertisement

Di ajang Piala AFF 2024, Skuad Garuda juga berisikan sejumlah talenta-talenta muda berbakat yang masih berusia di bawah 22 tahun. Sebut saja misalnya Hokky Caraka, Ikram Algiffari, Erlangga Setyo, Dony Try Pamungkas, Ronaldo Kwateh, Arkhan Kaka, dan Rivaldo Eneira.

Senjata-senjata muda tersebut diharapkan bisa menyudahi penantian panjang tak pernah juara Timnas Indonesia di Piala AFF setelah gagal enam kali di final yakni pada 2000, 2002, 2004, 2010, 2016, dan 2020.

 


Kaget

Timnas Indonesia kala itu ditangani pelatih asal Bulgaria, Ivan Kolev dan diperkuat materi pemain terbaik di Tanah Air saat Piala Asia 2007. Mereka adalah Yandri Pitoy, Ferry Rotinsulu, Markus Haris Maulana (kiper), Ricardo Salampessy, Maman Abdurahman, Erol Iba, Ismed Sofyan, Charis Yulianto, Supardi Nasir, Achmad Jufriyanto, Harry Saputra (belakang). Ada juga Muhammad Ridwan, Eka Ramdani, Ponaryo Astaman, Firman Utina, Syamsul Chaeruddin, Mahyadi Panggabean, Atep Rizal (tengah), Elie Aiboy, Budi Sudarsono, Zaenal Arief, Bambang Pamungkas (depan). (AFP/Adek Berry)

Salah satu legenda yang juga eks mantan kapten Timnas Indonesia, Charis Yulianto, berbagi pengalaman selama dirinya berkostum timnas termasuk kala ditunjuk sebagai kapten di Piala AFF 2004. Saat itu, Indonesia kalah dari Singapura di partai final.

"Pada saat itu sebelumnya memang ada Ponaryo Astaman yang menjadi kapten, tapi saya jujur kaget waktu itu. Saya melihat pergantian kapten diberikan tugas yang cukup berat. Tapi sebagai pemain profesional saya harus bisa mengemban tugas," kata Charis Yulianto, lewat kanal YouTube Bola Bung Binder belum lama ini.

Charis Yulianto menambahkan, tak mudah baginya untuk memberikan saran atau masukan kepada pemain lain, terlebih saat tim mengalami keterpurukan. Terbukti, ketika kalah di partai puncak, Charis Yulianto ikut menghibur rekan-rekannya.

"Kalau kita bicara di atas lapangan, ya kita teriak-teriak pun pasti tak terdengar oleh penonton. Tugas sebagai kapten pasti sangat berat, terutama saat tim lagi terpuruk," imbuh legenda yang kini berusia 46 tahun.

 


Optimistis

Tak hanya di Piala AFF 2024, Charis Yulianto juga merasa optimistis terkait kans Indonesia untuk lolos ke putaran Piala Dunia 2026.

Eks bek tangguh yang juga pernah memperkuat Persija Jakarta dan Sriwijaya FC mengaku salut dengan gebrakan masif naturalisasi yang dilakukan PSSI di bawah kepelatihan Shin Tae-yong.

"Kalau saya orangnya optimistis. Saya melihat coach Shin Tae-yong dan saya tahu persis ia seperti apa. Saya melihat tim yang ada saat ini, saya tetap merasa optimis. Minimal ada peluang lolos ke ronde keempat," kata Charis Yulianto yang pernah menjadi salah satu staf pelatih STY di FIFA macthday.

Dengan sharing pengalaman serta sikap optimistis sang legenda, Timnas Indonesia besutan Shin Tae-yong diharapkan bisa menjadi yang terbaik di Piala AFF 2024 dan lolos ke putaran final Piala Dunia 2026. Semoga!

Berita Terkait