Saat di MU, Ronaldo Ternyata Bodo Amat sama Omongan Kapten Maguire di Ruang Ganti

Ruang ganti yang tak harmonis: cerita Cristiano Ronaldo dan Harry Maguire di MU.

BolaCom | Aning JatiDiterbitkan 15 Januari 2025, 10:15 WIB
Manajer sementara MU Ralf Rangnick mengganti Cristiano Ronaldo dengan Harry Maguire dalam pertandingan Liga Inggris di Brentford Community Stadium, London, Kamis, 19 Januari 2022. (Ben Stansall / AFP)

Bola.com, Jakarta - Cristiano Ronaldo, satu di antara GOAT, mencapai status legenda di MU berkat dua masa baktinya bersama klub tersebut.

Namun, periode keduanya di Old Trafford tidak berjalan mulus dan berakhir dengan kontroversi yang meninggalkan noda pada warisannya di klub.

Advertisement

Selama masa keduanya, Cristiano Ronaldo diduga menjadi sosok yang mengganggu suasana ruang ganti, terutama pada tahap akhir kariernya di klub di bawah manajer Erik ten Hag.

Menurut laporan dari The Telegraph, pemenang lima kali Ballon d'Or ini tidak ragu menunjukkan ketaksukaannya terhadap kapten tim saat itu, Harry Maguire.

Dikabarkan bahwa Ronaldo sering kali "memutar matanya" setiap kali Maguire berbicara di ruang ganti.

Bagi banyak orang "memutar mata" di hadapan orang yang sedang berbicara bisa dianggap sebagai tanda kejengkelan atau bahkan penghinaan.

Kontras dengan situasi saat ini, laporan tersebut menambahkan bahwa, "Tidak ada lagi yang memutar mata di ruang ganti ketika Maguire berbicara, seperti yang biasa dilakukan Cristiano Ronaldo".


Terkesan Maguire

Pemain Manchester United, Harry Maguire melakukan selebrasi setelah mencetak gol kedua timnya ke gawang Atalanta pada laga Grup F Liga Champions 2021/2022 di Old Trafford, Manchester, Inggris, 20 Oktober 2021 waktu setempat. Maguire sukses mencetak gol pada menit ke-75. Gol tersebut membangkitkan semangat Skuad Setan Merah hingga akhirnya Cristiano Ronaldo mengunci kemenangan 3-2 atas Atalanta. (AFP/Paul Ellis)

Pada 2023, sempat dilaporkan bahwa Ronaldo pernah meminta untuk menggantikan Maguire sebagai kapten tim. Namun, permintaan tersebut ditolak oleh pelatih sementara, Ralf Rangnick.

Kendati Ronaldo kurang terkesan dengan Maguire, pemain asal Inggris itu kini mendapatkan rasa hormat dan kekaguman dari pelatih MU saat ini, Ruben Amorim, bahkan tampil impresif dalam lima pertandingan terakhir Premier League.

Hal ini membuat MU memutuskan untuk memperpanjang kontraknya selama satu tahun.


Konflik dengan Ten Hag dan Manajemen

Manajer Manchester United, Erik ten Hag, bersama Cristiano Ronaldo. (Adrian DENNIS / AFP)

Sementara itu, perjalanan Ronaldo di MU berakhir pada November 2022 setelah kedua pihak sepakat untuk memutus kontrak.

Keputusan ini terjadi setelah konflik dengan Ten Hag dan manajemen klub, yang memuncak dalam wawancara eksplosif Ronaldo dengan Piers Morgan.

Dalam wawancara tersebut, Ronaldo menyatakan, "Saya tidak menghormati dia (Ten Hag) karena dia tidak menghormati saya. Jika Anda tidak menghormati saya, saya tidak akan pernah menghormati Anda".

Ronaldo juga mengkritik kurangnya perubahan di klub sejak ia pertama kali meninggalkannya pada 2009.

"Tidak ada yang berubah. Mengejutkan. Tidak hanya kolam renang, jacuzzi, bahkan gym... Bahkan beberapa hal, teknologi, dapur, koki, yang menurut saya orang-orang yang luar biasa. Tapi, mereka seolah berhenti di masa lalu," cetus Ronaldo.


Periode Kedua Tak Sesuai Harapan

Manchester United mengawali Liga Inggris 2022/2023 dengan menelan dua kekalahan. Salah satu penyebabnya adalah menurunnya performa penyerang andalan mereka, Cristiano Ronaldo. Beberapa kali dikabarkan akan hengkang hingga perseteruannya dengan Erik Ten Hag, membuat dirinya harus bermain dari bangku cadangan. Padahal, pada musim lalu, Ronaldo mampu mengemas 18 gol di Liga Inggris. (AFP/Lindsey Parnaby)

Pandangan Ronaldo ini didukung oleh mantan asisten manajer MU, Mike Phelan, yang mengatakan kepada Talksport.

"Saya pikir dia punya poin. Ada beberapa aspek di tempat latihan yang memang sudah usang. Ronaldo adalah pemain dengan standar yang sangat tinggi, dan dia pasti berharap lebih," timpal Phelan.

Phelan menambahkan bahwa kembalinya Ronaldo memang membawa dampak besar bagi ruang ganti dan para penggemar. Namun, ia juga mengakui bahwa periode kedua Ronaldo di klub tidak berjalan sesuai harapan.

"Saya yakin dia melihat banyak hal yang berbeda dari ekspektasinya. Apakah dia melakukan riset sebelumnya? Mungkin tidak. Dia terikat secara emosional, tapi mungkin yang dia harapkan tidak ada di sana," ungkap Phelan.

 

Sumber: Talksport

Berita Terkait