Cerita Eks Pelatih AC Milan Mantau Tijjani Reijnders saat Masih Remaja: Langsung Tahu dari Tendangan

Mantan pelatih AC Milan, Stefano Pioli, menceritakan saat memantau Tijjani Reijnders di AZ Alkmaar. Saat memantau Tijjani, Pioli bersama anaknya dan analis.

BolaCom | Wiwig PrayugiDiterbitkan 17 Januari 2025, 17:45 WIB
Pemain 26 tahun ini terlibat aktif mengalirkan bola dengan 54 sentuhan. Tijjani juga mencatatkan 95 persen umpan akurat dan satu tekel bersih. (AP Photo/Antonio Calani)

Bola.com, Jakarta Mantan pelatih AC Milan, Stefano Pioli, menceritakan saat memantau Tijjani Reijnders di AZ Alkmaar. Saat memantau Tijjani, Pioli bersama anaknya dan analis.

"Saya melihat pertandingan West Ham-AZ Alkmaar bersama putra saya dan analis saya yang lain dan saya berkata 'mari kita lihat pemain ini karena saya menyukainya'. Bagi saya, ia adalah pemain dengan kecerdasan, kualitas, dan kelas yang luar biasa," kata Pioli.

Advertisement

"Tahun lalu ia memiliki begitu banyak peluang untuk mencetak gol, bahkan dalam latihan, karena ia memiliki tendangan yang sangat akurat dan ia tidak dapat mencetak gol, tetapi itu adalah bagian dari tahun-tahun seperti itu," lanjutnya,

"Tahun pertama di Italia selalu sangat sulit bagi para pemain karena kami rumit, kami berbeda. Lebih strategis, lebih taktis, sepak bola lebih sulit dikembangkan, tetapi saya tidak pernah meragukan kualitas Tiji."


Nilai Indonesia

AC Milan unggul lebih dahulu lewat gol Tijjani Reijnders di menit ke-16. (AP Photo/Antonio Calanni)

Tijjani Reijnders tetap membawa Indonesia dalam setiap detik kehidupannya, meski dirinya membela Belanda di pentas internasional.

Tijjani memiliki darah Indonesia dari sang ibu, Angelina Lekatompessy, yang berdarah Ambon dan lahir di Jakarta pada era 1970-an. Dalam sebuah wawancara dengan YouTube AC Milan.

"Ibu saya berasal dari Indonesia, ayah saya dari Belanda. Dan tentu saya dan adik-adik besar dengan kultur keduanya," kata Tijjani.

Tijjani mengaku menerapkan nilai-nilai Indonesia.

"Dari sisi Indonesia, saya belajar untuk berbangga atas apa yang saya lakukan dan capai, kemudian dari sisi Belanda, saya belajar untuk terus rendah hati," ucapnya.


Tulang Punggung

Pemain AC Milan, Tijjani Reijnders melakukan selebrasi setelah mencetak gol melalui tendangan jarak jauh ke gawang Sassuolo pada laga lanjutan Liga Italia 2024/2025 yang berlangsung di San Siro, Milan, Italia, Rabu (04/12/2024) dini hari WIB. (AP Photo/Luca Bruno)

Kepada FIFA, Tijjani merasa sangat bangga memiliki darah Indonesia, walau kini ia sudah menjadi tulang punggung Timnas Belanda.

“Latar belakang saya di Indonesia adalah sesuatu yang sangat saya banggakan. Itu adalah bagian besar dari diri saya. Ibu saya berasal dari Indonesia, dan saya merasakan hubungan yang mendalam dengan budaya dan masyarakatnya,” katanya.

Dalam setiap kesempatan terutama ajang-ajang besar, Tijjani Reijnders selalu mendapatkan dukungan dari masyakarat Indonesia, khususnya di kampung halaman leluhurnya, Ambon.

“Sangat istimewa mengetahui bahwa saya mendapat dukungan dari para penggemar di Indonesia, dan saya selalu berusaha untuk mewakili akar Belanda dan Indonesia saya dengan bangga.”

Berita Terkait