3 Tim dengan Performa Buruk di Pekan ke-19 BRI Liga 1 2024 / 2025: Nyesek! Kekalahan Perdana Persib

Dari tim-tim yang menelan kekalahan, Bola.com coba merangkum tiga tim dengan performa menurun di pekan ke-19 BRI Liga 1 2024/2025.

BolaCom | Hendry WibowoDiterbitkan 21 Januari 2025, 08:15 WIB
BRI Liga 1 - Ilustrasi Persib Bandung BRI Liga 1 Musim 2024/2025 (Bola.com/Adreanus Titus)

Bola.com, Jakarta - Pekan ke-19 BRI Liga 1 2024/2025 sudah selesai. Total hanya satu pertandingan yang berakhir imbang yaitu saat PSM Makassar ditahan imbang PSBS Biak di Stadion Batakan Balikpapan.

Dari tim-tim yang menelan kekalahan, Bola.com coba merangkum tiga tim dengan performa menurun di pekan ke-19 BRI Liga 1 2024/2025. Berikut ulasannya.

Advertisement

Persib Bandung

Setelah 18 pertandingan tanpa terkalahkan, akhirnya Persib Bandung menelan kekalahan perdananya musim ini. Adalah Dewa United yang berhasil memutus tren positif Persib Bandung dengan skor 2-0. Lebih spesial karena Persib kalah di depan ribuan Bobotoh di Stadion Si Jalak Harupat.

Situasi ini bisa saja menjadi titik balik Persib. Apalagi cukup sulit tim juara paruh musim di era Liga 1 bisa menjuarai liga di akhir musim. Hanya Bali United dan PSM Makassar yang bisa melakukannya.

Kekalahan ini juga membuat perburuan gelar BRI Liga 1 musim ini semakin ketat. Persib dengan Persebaya dan Persija hanya berjarak tiga poin. Untung saja Persebaya kalah dengan skor 0-2 kontra Malut United yang membuat mereka kalah perdana di kandang sendiri musim ini.

Namun Bojan Hodak sang arsitek Persib mengaku jika kekalahan ini justru bisa melepaskan beban yang besar di pundak Marc Klok dkk. Menurutnya, ada tekanan besar setelah Persib tidak pernah terkalahkan dalam 18 pertandingan.

“Terkadang kekalahan bagus untuk tim karena merasa bisa lepas dari tekanan. Sekarang kami ke pertandingan berikutnya. Beruntung kami bisa ada di puncak klasemen,” tegas Bojan Hodak.

 

 

 

 


Semen Padang

Semen Padang FC - Ilustrasi Logo Semen Padang FC 2024 (Bola.com/Adreanus Titus)

Sudah bagus Semen Padang menang dengan skor 3-1 menghadapi Borneo FC pekan lalu. Kemenangan tersebut bisa membuka asa untuk keluar dari zona degradasi. Namun Kabau Sirah kembali kalah.

Kali ini kandas dari Bali United. Skornya tidak tanggung-tanggung. Skuad asuhan Eduardo Almeida kalah telak 1-5.

Ini menjadi kekalahan terbesar kedua mereka di kandang sendiri setelah sebelumnya dikalahkan Dewa United dengan skor 1-8.

Kekalahan ini pun membuat Semen Padang ada di posisi 16 klasemen sementara dengan meraih 13 poin saja. Menurut Eduardo Almeida, menghadapi Bali United terasa berat karena bermain dengan 10 pemain plus kehilangan Marco Baixinho karena cedera.

“Pertandingan yang berat karena hasilnya juga sangat berat. Saya pikir di babak pertama kami sudah bermain bagus. Kami ada dua momen untuk mengubah jalannya pertandingan. Tapi kami mendapatkan kartu merah dan bermain dengan 10 pemain,” bebernya.

 

 


Madura United

Madura United - Ilustrasi Logo Madura United 2024 (Bola.com/Adreanus Titus)

Tim terakhir adalah Madura United. Klub berjulukan lascar Sape Kerrab ini baru saja kalah dari Barito Putera dengan skor 2-4. Membuat Madura United mengumpulkan 12 poin dalam 19 pertandingan.

Performa Madura United musim ini sangat jauh dari ekspektasi. Terlebih setelah Presiden Madura United Achsanul Qosasi terjerat kasus korupsi pada tahun lalu. Bahkan, Madura United ikut terjerat dalam kasus ini.

Pria asal Sumenep tersebut tersandung korupsi BTS 4G Kominfo yang sekarang berubah menjadi Komdigi. Dalam persidangan, ada aliran dana sekitar Rp40 miliar yang mengalir ke Madura United.

Disamping itu, ada yang beranggapan bahwa penurunan drastis performa Madura United musim ini diakibatkan karena nyaris 90 persen pemain musim lalu, hengkang.

Lalu tidak adanya pelatih kepala disebut-sebut menjadi salah satu faktor. Sekarang Rachmad Basuki menjadi caretaker pelatih sembari menunggu pelatih yang kabarnya adalah pelatih yang akan diumumkan Manajemen Madura United.


Yuk Lihat Peta Persaingan