Kiper Senior Australia Makin Terpinggirkan dan Hijrah dari AS Roma ke Klub Prancis, Bagaimana Kans Tampil Melawan Timnas Indonesia?

Timnas Australia mulai memetakan persiapannya menghadapi Timnas Indonesia pada lanjutan Grup C putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. Ada kabar yang datang dari penjaga gawang The Socceroos, Matthew Ryan, atau yang kerap dipanggil Maty Ryan.

BolaCom | Vincentius AtmajaDiterbitkan 22 Januari 2025, 05:45 WIB
Kiper senior Timnas Australia, Maty Ryan. (AFP PHOTO/IAN KINGTON)

Bola.com, Jakarta Timnas Australia mulai memetakan persiapannya menghadapi Timnas Indonesia pada lanjutan Grup C putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. Ada kabar yang datang dari penjaga gawang The Socceroos, Matthew Ryan, atau yang kerap dipanggil Maty Ryan.

Penjaga gawang berusia 32 tahun itu cabut dari klubnya AS Roma dan hijrah ke tim Liga Prancis, RC Lens pada jendela transfer Januari 2025.

Advertisement

Kiper bernama lengkap Mathew Ryan itu mencari peruntungan di tim yang memberikannya menit bermain.

"AS Roma mengumumkan bahwa kesepakatan telah dicapai dengan Lens untuk transfer permanen Mathew Ryan. Tiba di Ibu Kota pada 2024, kiper asal Australia ini menjalani debutnya dengan seragam Giallorosso di babak 16 besar Coppa Italia melawan Sampdoria," bunyi pengumuman AS Roma, Selasa (21/1/2025).

"Kami mendoakan yang terbaik bagi Mathew dalam petualangan barunya di Ligue 1 ini," lanjut pernyataan itu.

 

Kata Pelatih Australia

Tony Popovic, pelatih kepala yang baru ditunjuk untuk timnas Australia, berbicara dalam sebuah konferensi pers di Sydney pada 23 September 2024. Football Australia menunjuk mantan bek Crystal Palace, Tony Popovic, sebagai pelatih Socceroos yang baru pada 23 September, menugaskannya untuk menyelamatkan kampanye kualifikasi Piala Dunia mereka yang goyah. (DAVID GREY/AFP)

Dengan keputusan Maty Ryan yang pindah secara permanen dari AS Roma ke Lens untuk mendapatkan menit bermain lebih banyak, pelatih Timnas Australia, Tony Popovic memuji profesionalisme sang kapten tim nasional tersebut.

Maty Ryan juga sudah kalah bersaing di Timnas Australia. Selain dirinya, ada Joe Gauci dan Paul Izzo yang memperebutkan tempat di bawah mistar menjelang lanjutan kualifikasi Piala Dunia bulan Maret melawan Timnas Indonesia dan China.

"Jelas dia pergi ke sana dengan tujuan mendapatkan menit bermain lebih banyak. Itu keyakinannya," kata Tony Popovic dikutip dari laman The Roar.


Persaingan Sengit

Mathew Ryan. Kiper Australia berusia 30 tahun yang baru bergabung dengan FC Copenhagen di awal musim 2022/2023 ini menjadi pemain aktif dengan penampilan terbanyak bagi Tim Socceroos dengan mengoleksi 75 caps sejak melakukan debut pada 5 Desember 2012. Piala Dunia 2022 Qatar akan menjadi Piala Dunia ketiganya, setelah selalu tampil dalam 2 edisi sebelumnya, 2014 dan 2018. Dari kedua edisi tersebut ia selalu tampil dalam 6 laga Timnas Australia yang selalu tersingkir di fase grup. (AFP/Karim Jaafar)

Tony Popovic memilih Joe Gauci daripada Maty Ryan untuk tiga pertandingan pertamanya sebagai pelatih melawan Tiongkok, Jepang dan Arab Saudi sebelum kembali memainkan pengalaman veteran itu melawan Bahrain di laga terakhir bulan November lalu.

Maty Ryan total sudah memainkan 92 pertandingan untuk Timnas Australia level senior sejak debutnya pada 5 Desember 2012. Bagi Popovic, keputusannya menunjuk siapapun pemain yang tampil adalah kewenangannya dan demi hasil yang psoitif bagi Australia.

"Anda belajar banyak tentang seseorang ketika mereka tidak dipilih untuk pertandingan tersebut," kata Popovic.

"Pada akhirnya, tujuan kami adalah lolosnya Socceroos ke Piala Dunia, dan semua orang harus berjuang untuk posisi mereka. Itu termasuk Maty, dan dia menerimanya, dan dia sangat baik saat dia tidak bermain," jelas pelatih berusia 51 tahun.


Harus Profesional

Federasi sepak bola Australia resmi menunjuk Tony Popovic, sebagai pelatih Timnas Australia yang baru pada Senin 23 September 2024. (DAVID GRAY/AFP)

Tony Popovic memberikan apresiasi untuk Mathew Ryan maupun seluruh pemainnya, ketika tidak selalu harus dimainkan. Ia menegaskan bahwa setiap pemain jelas punya peluang bermain, hanya saja wajib bekerja keras.

"Dia bisa memberikan contoh, menjadi kapten di dalam dan di luar lapangan, dan kemudian tergantung pada pilihan dan pilihan saya," bebernya.

"Saya tidak mengharapkan sesuatu yang berbeda dari apa yang saya lihat dari seorang profesional berpengalaman, yang memiliki karir hebat. Anda tidak akan mencapai hal itu tanpa menjadi pemain top dan profesional. Jadi cara dia berperilaku bukanlah hal yang mengejutkan bagi saya," tandas Tony Popovic.

Sumber: The Roar, AS Roma

Berita Terkait