Ten Hag dan Amorim Menghadapi Masalah Serupa; Kini, Old Trafford Jadi Tempat Mudah bagi Lawan

Ruben Amorim dan Erik ten Hag memiliki nasib yang sama, yakni menjadi korban Old Trafford, yang sekarang sudah tak lagi seram bagi tamu-tamu Manchester United. Akankah Amorim bernasib sama dengan Ten Hag?, tunggu saja.

BolaCom | Nurfahmi BudiDiperbarui 11 Februari 2025, 09:23 WIB
Sebagai catatan, di Liga Premier Inggris 2024/2025 sejak menggantikan Erik ten Hag menangani Manchester United, Ruben Amorim mencatatkan dua kemenangan, sekali hasil imbang, dan empat kekalahan dari tujuh pertandingan. (HENRY NICHOLLS/AFP)

Bola.com, Jakarta - Manchester United tengah menghadapi kesulitan di markas mereka. Hal ini terjadi setelah markas mereka, Stadion Old Trafford, yang dulunya dikenal sebagai "Theatre of Dreams", kini justru menjadi arena yang menguntungkan bagi tim lawan.

Penurunan performa MU di kandang telah berlangsung cukup lama, dan kondisi ini semakin memperburuk reputasi klub yang sedang berusaha untuk bangkit kembali. Gol terakhir MU di babak pertama dari permainan terbuka di Old Trafford terjadi ketika Rasmus Hojlund merobek Nottingham Forest (7/12/2024).

Advertisement

Sayangnya, meskipun mencetak gol tersebut, mereka tetap mengalami kekalahan dalam pertandingan itu. Sejak saat itu, satu-satunya gol di babak pertama yang berhasil mereka raih adalah melalui penalti yang dieksekusi Bruno Fernandes saat melawan Brighton, yang juga berakhir dengan hasil kekalahan bagi tim.

Aura menakutkan Old Trafford seakan telah memudar. Kini, stadion tersebut menjadi tempat yang terasa nyaman bagi para pemain dan pendukung tim lawan yang datang berkunjung.


Penurunan Kepercayaan Diri

Penyerang Manchester United (MU) Jadon Sancho berebut bola dengan bek Brighton & Hove Albion Joel Veltman pada laga pekan ke-18 Liga Inggris di Old Trafford, Rabu dini hari WIB (16/2/2022). MU menang dengan skor meyakinkan 2-0. (AP Photo/Rui Vieira)

Bek MU, Harry Maguire mengungkapkan, timnya mengalami penurunan kepercayaan diri ketika bermain di hadapan para pendukungnya sendiri. "Saya pikir rentetan hasil buruk di Old Trafford telah membuat para pemain kehilangan kepercayaan diri saat bermain di depan penonton," ungkap Maguire.

Dia menambahkan, kondisi terkini menjadi masalah yang perlu segera diatasi. "Ini adalah sesuatu yang harus kami perbaiki karena jika kami ingin menjadi tim yang sukses, kami harus membuat Old Trafford menjadi tempat yang sulit bagi tim lawan. Performa di babak pertama tidak cukup baik," jelasnya.

Belakangan ini, kemenangan Manchester United di kandang selalu sulit, sering kali harus melalui gol-gol yang dicetak di menit-menit akhir. Tim-tim lawan seperti Leicester City, Rangers, dan Southampton bukanlah tim yang bisa dianggap remeh, meskipun mereka bukan tim elite.


Tiga Kemenangan

Manchester United tumbang 0-2 dari Crystal Palace pada laga pekan ke-24 Premier League di Old Trafford, Minggu (02/02/2025) malam WIB. (AP Photo/Dave Thompson)

Dalam delapan laga terakhir yang diadakan di Old Trafford, Manchester United hanya berhasil memperoleh tiga kemenangan, sementara lima laga lainnya berakhir dengan kekalahan. Pelatih Ruben Amorim seringkali mengungkapkan rasa gelisah dan ketegangan yang dialami oleh tim serta para pendukung saat bertanding di kandang sendiri.

Saat ini, terdapat jarak yang cukup mencolok antara para suporter dan pemain. Pada babak pertama pertandingan melawan Leicester, para suporter menunjukkan rasa frustrasi mereka akibat permainan lamban yang ditampilkan oleh United, dan suara sorakan mulai terdengar saat mereka turun ke ruang ganti dengan posisi tertinggal.

Maguire mengakui, hilangnya kepercayaan diri adalah masalah utama, dan ini menjadi tantangan yang signifikan di Old Trafford, di mana 74.000 penonton justru menambah beban tekanan. Suporter Manchester United telah terbiasa menyaksikan permainan sepak bola menyerang yang menarik, namun saat ini mereka hanya disuguhi permainan yang terlalu berhati-hati dan minim risiko.


Terlalu Defensif

Bek Manchester United asal Denmark bernomor punggung 13, Patrick Dorgu, melakukan lemparan ke dalam selama pertandingan putaran keempat Piala FA Inggris antara Manchester United dan Leicester City di Old Trafford di Manchester, Inggris barat laut, Sabtu dini hari WIB (8-2-2025). (Oli SCARFF/AFP)

Di bawah kepemimpinan Amorim, gaya bermain MU yang terlalu defensif justru memberikan kemudahan bagi lawan untuk bertahan. Hal ini berbeda dengan masa Erik ten Hag, di mana MU cenderung bermain terbuka dan rentan terhadap serangan. Meskipun demikian, hasil akhirnya tetap sama, yaitu rekor buruk yang terus menghantui Old Trafford.

Untuk mengembalikan kejayaan yang pernah dimiliki Old Trafford, MU perlu menemukan kembali identitas permainan mereka. Mereka harus membangun kembali kepercayaan diri para pemain dan mempererat hubungan antara tim dengan para suporter. Tanpa adanya perubahan yang signifikan, Old Trafford akan terus kehilangan aura menakutkannya, dan impian untuk kembali menjadi salah satu raksasa sepak bola akan semakin sulit untuk diwujudkan.


MU Masih Tenggelam Merana

Berita Terkait