4 Penguasa Premier League Kalah dari Klub Divisi Bawah di FA Cup, Terbaru Liverpool!

Liverpool menjadi korban keganasan Piala FA. The Reds menjadi bagian dari beberapa raksasa Premier League yang tak berdaya ketika menghadapi tim non-unggulan di kancah FA Cup.

BolaCom | Nurfahmi BudiDiperbarui 11 Februari 2025, 09:21 WIB
Pemuncak klasemen sementara Premier League, Liverpool tersingkir dari FA Cup 2024/2025 setelah kalah dari juru kunci Championship, Plymouth Argyle. (AP Photo/Alastair Grant)

Bola.com, Jakarta - Anggota Premier League dan tim-tim dari divisi yang lebih rendah terdapat perbedaan yang signifikan dalam hal keuangan. Oleh karena itu, seharusnya kejutan dalam FA Cup tidak sering terjadi. Namun, sejarah menunjukkan, bahkan tim-tim elit pun dapat mengalami kekalahan. Ada kalanya tim yang berada di puncak klasemen Premier League merasakan pahitnya kekalahan.

Sejak dimulainya era Premier League pada tahun 1992, terdapat empat tim yang menduduki posisi teratas klasemen namun mengalami kekalahan yang tak terduga. Mereka tersingkir oleh tim yang seharusnya berada jauh di bawah mereka dalam hal kualitas.

Advertisement

FA Cup memang dikenal sebagai ajang yang penuh dengan kejutan yang sulit untuk dipercaya. Momen-momen tersebut menjadi bukti bahwa dalam dunia sepak bola, segala hal bisa saja terjadi.


Kejutan Cardiff

Manajer Liverpool, Arne Slot (kanan), menyemangati anak asuhnya setelah disingkirikan Plymouth pada putaran keempat Piala FA 2024/2025. (HENRY NICHOLLS / AFP)

Pada putaran ketiga FA Cup 2002, Cardiff memberikan kejutan besar dengan mengalahkan Leeds. Kejadian ini tidak hanya mengejutkan karena hasil akhir pertandingan, tetapi juga karena berbagai insiden yang terjadi di luar lapangan.

Leeds, yang memiliki pemain bintang seperti Rio Ferdinand dan Mark Viduka, diharapkan mampu meraih kemenangan. Meskipun Viduka berhasil mencetak gol pembuka, situasi berubah ketika Alan Smith menerima kartu merah, memungkinkan Cardiff untuk membalikkan keadaan melalui gol yang dicetak oleh Graham Kavanagh dan Scott Young.

Kerusuhan meletus di Ninian Park, di mana para suporter mulai melemparkan berbagai benda dan menyerbu lapangan. Ketegangan semakin meningkat ketika Ketua Cardiff, Sam Hammam, terlibat perselisihan dengan media serta pelatih Leeds.

Kekalahan yang dialami Leeds ini menjadi awal dari penurunan mereka, di mana mereka hanya mampu finis di posisi kelima dan mengalami degradasi dua tahun setelahnya. Baru setelah 16 tahun, Leeds berhasil kembali ke Premier League, menandai kembalinya mereka ke kompetisi tertinggi sepak bola Inggris.


Nasib Chelsea

Perebutan bola terjadi antara pemain Plymouth, Nikola Katic dengan striker Livrerpool, Darwin Nunez, pada lanjutan Piala FA 2024/2025 di Home Park, Plymouth, Minggu (9/2/2025) malam WIB.

Di bawah kepemimpinan Roman Abramovich, Chelsea menunjukkan komitmen yang tinggi terhadap FA Cup. Pada periode tahun 2006 hingga 2018, mereka berhasil meraih gelar juara turnamen ini sebanyak lima kali.

Namun, musim 2014/2015 menjadi momen kelam bagi mereka. Saat itu, skuad yang dilatih oleh Jose Mourinho sempat unggul 2-0 atas Bradford, tetapi tim yang berasal dari League One tersebut justru berhasil mencetak empat gol tanpa balas.

Nasib Chelsea yang tersingkir dari kompetisi ini mengejutkan banyak pihak, terutama para pendukung yang hadir di Stamford Bridge. Mereka tidak menyangka tim kesayangan mereka akan kalah dengan skor 2-4. Momen ini menjadi pengingat bahwa dalam sepak bola, tidak ada yang pasti dan setiap pertandingan memiliki potensi untuk menghadirkan kejutan.


Pep Pernah Terpukul

Liverpool dipecundangi oleh Plymouth Argyle di laga putaran keempat FA Cup 2024/2025 di Home Park, Minggu (09/02/2025) malam WIB. (AP Photo/Alastair Grant)

Lima tahun setelah sukses mengalahkan Manchester City di final, Wigan kembali mengejutkan banyak pihak. Mereka berhasil menyingkirkan tim yang dilatih Pep Guardiola dalam putaran kelima FA Cup 2018.

Meskipun Wigan sudah terdegradasi ke League One dan tidak diunggulkan, mereka mampu menunjukkan performa yang luar biasa melawan calon peraih 100 poin di liga. Tim ini berhasil bertahan dari tekanan yang diberikan oleh City dan memanfaatkan kartu merah Fabian Delph, yang menjadi momen krusial sebelum Will Grigg mencetak gol penentu kemenangan.

Setelah pertandingan berakhir, suporter tuan rumah langsung menyerbu lapangan sebagai bentuk perayaan. Insiden terjadi antara Sergio Aguero dan fans yang turut menyemarakkan suasana.

Namun, semua kejadian tersebut tidak mengurangi makna dari momen bersejarah yang diraih oleh Wigan. Seperti yang dikatakan oleh banyak penggemar, Wigan telah menunjukkan, mereka tetap bisa bersaing meskipun dalam kondisi yang tidak menguntungkan.


Liverpool Menangis

Kiper Plymouth, Conor Hazard (kanan), merayakan sukses timnya meraih kemenangan atas Liverpool dengan skor 1-0 pada babak keempat Piala FA 2024/2025 di Home Park, Minggu (9/2/2025) malam WIB. (AP Photo/Alastair Grant)

Plymouth berhasil memberikan kejutan yang luar biasa dalam FA Cup 2025. Tim yang berada di dasar klasemen Championship ini mampu mengalahkan Liverpool, yang merupakan pemimpin klasemen Premier League.

Pelatih Liverpool, Arne Slot melakukan perubahan besar dengan mengganti 10 pemain dari tim yang baru saja meraih kemenangan di Piala Liga. Akibatnya, Liverpool harus menanggung konsekuensi setelah Ryan Hardie berhasil mencetak gol melalui tendangan penalti di babak kedua.

Di akhir pertandingan, Diogo Jota dan Darwin Nunez hampir saja menyamakan kedudukan. Namun, penampilan luar biasa dari kiper Plymouth, Conor Hazard, membuat mereka gagal mencetak gol. Dengan demikian, Plymouth memastikan kemenangan yang sangat berarti dan bersejarah bagi klub mereka.