Sudah Belanja Gila-gilaan hingga Rp30,5 Triliun, Chelsea Masih Krisis Striker dan Mandul di Lini Depan, Kok Bisa?

Chelsea krisis striker, sudah habiskan Rp30,5 triliun, tetapi masih mandul?

BolaCom | Aning JatiDiterbitkan 15 Februari 2025, 14:30 WIB
Kaoru Mitoma mencetak gol ke gawang Chelsea di ajang Liga Inggris (AFP)

Bola.com, Jakarta - Chelsea kembali mengalami masalah besar dalam mencetak gol setelah Nicolas Jackson dan Marc Guiu cedera.

Kendati sudah menghabiskan lebih dari 1,5 miliar pound (Rp30,5 triliun) sejak diambil alih Clearlake Capital dan Todd Boehly, The Blues masih belum memiliki striker kelas dunia yang bisa diandalkan.

Advertisement

Chelsea menghadapi Brighton & Hove Albion, Sabtu dini hari hari WIB (15-2-2025), dengan kondisi yang sulit. Jelang pertandingan, pelatih Enzo Maresca mengakui bahwa timnya harus mencari cara lain untuk mengatasi absennya penyerang.

Namun, hasil di The Amex menunjukkan betapa seriusnya masalah mereka. The Blues kalah 0-3 tanpa mampu mencatatkan satu pun tembakan tepat sasaran.

Kekalahan ini kian memperburuk situasi Chelsea di papan klasemen. Mereka berisiko disalip oleh Manchester City dan Newcastle United jika tidak segera menemukan solusi.


Investasi Besar, tapi Minim Striker

Pemain Chelsea, Raheem Sterling melakukan selebrasi setelah mencetak gol melalui tendangan bebas pada laga putaran ketiga Piala FA 2023/2024 melawan Preston di Stamford Bridge, London, Minggu (07/01/2024) WIB. (AP Photo/PA/Bradley Collyer)

Sejak memulai proyek pembangunan ulang skuad, Chelsea telah menggelontorkan sekitar 445 juta pound (Rp9 triliun) hanya untuk mendatangkan pemain berposisi menyerang.

Namun, anehnya, mereka tidak memiliki striker yang benar-benar bisa diandalkan selain Nicolas Jackson, yang kini harus menepi karena cedera.

Pemain seperti David Datro Fofana, Deivid Washington, dan Marc Guiu masih terlalu muda dan minim pengalaman di Premier League.

Sementara itu, sebagian besar dana justru dialokasikan untuk pemain sayap atau gelandang serang seperti Christopher Nkunku, Raheem Sterling, Mykhaylo Mudryk, Pedro Neto, Joao Felix, dan Cole Palmer.

Dari semua nama tersebut, hanya Cole Palmer yang tampil konsisten, dengan keterlibatan langsung dalam 39 gol sepanjang 2024. Namun, mengandalkan satu pemain saja jelas tidak cukup untuk membawa Chelsea kembali ke papan atas.

Joao Felix yang sempat dipinjam dari Atletico Madrid dengan biaya 10 juta pound kemudian ditebus permanen seharga 45 juta pound di musim panas lalu, kini malah dipinjamkan ke AC Milan.

Keputusan transfer yang tidak terarah makin memperparah situasi lini serang The Blues.


Cedera Memperburuk Keadaan

Aksi Cole Palmer pada laga Liga Inggris 2024/2025 melawan Wolves di Stamford Bridge, Selasa (21/1/2025). (AP Photo/Kin Cheung)

Cedera yang menimpa pemain kunci makin memperlemah lini serang Chelsea yang sudah rapuh.

Nicolas Jackson mengalami cedera hamstring saat melawan West Ham dan diperkirakan absen enam minggu. Marc Guiu, yang bahkan belum sempat debut di Premier League, mengalami cedera pangkal paha dan akan absen dalam waktu lama.

Di luar cedera, Chelsea juga harus kehilangan Mykhaylo Mudryk, yang terkena skorsing karena dugaan penggunaan zat terlarang.

Noni Madueke pun mengalami cedera hamstring setelah pertandingan melawan Brighton & Hove Albion dan harus absen untuk sementara waktu.

Kini, Enzo Maresca hanya memiliki tiga pemain menyerang yang bisa dimainkan: Cole Palmer, Pedro Neto, dan Jadon Sancho.

Dalam laga melawan Brighton, satu-satunya opsi cadangan di bangku pemain adalah Tyrique George, pemain muda dari akademi Chelsea.


Tanpa Striker, tanpa Solusi

Pemain Chelsea, Marc Guiu, merayakan hattrick-nya ke gawang Shamrock Rovers pada laga lanjutan UEFA Conference League di Stamford Bridge, London, Inggris, Jumat (20/12/2024) WIB. (AP Photo/Ian Walton)

Selain krisis pemain, Chelsea menghadapi masalah taktik akibat absennya striker murni.

Tanpa ujung tombak yang bisa diandalkan, The Blues kesulitan mencetak gol dan mempertahankan posisi di kompetisi papan atas.

Jika Chelsea tidak segera menemukan solusi, mereka akan terus terjebak dalam kesulitan yang makin besar di sisa musim ini.

Dengan kondisi saat ini, peluang mereka untuk bersaing di level tertinggi makin kecil.

 

Sumber: BBC


Cek Persaingan di Liga Inggris Musim Ini

Berita Terkait