Bola.com, Jakarta - Mantan pemain MU, Paul Scholes, mengakui bahwa dirinya "tidak menyukai apa yang telah ia lihat sejauh ini" dari deretan pemain Setan Merah saat ini.
Berbicara dalam acara The Overlap's Fan Debate, Scholes mengungkapkan ketidakpuasannya terhadap dua bek tengah MU, Leny Yoro dan Matthijs de Ligt.
Mengenai Yoro, Scholes berpendapat:
"Dia masih muda, tetapi saya belum menyukai apa yang saya lihat sejauh ini," merujuk pada pertandingan melawan Southampton yang akhirnya dimenangkan United 3-1 setelah sempat tertinggal lebih dulu.
Saat ditanya pendapatnya tentang De Ligt, legenda MU itu berkomentar:
"Apakah Anda bisa memenangkan Premier League dengan De Ligt dan Yoro sebagai bek tengah?"
Bukan Antony
Kendati ia mengkritik pasangan bek tengah saat ini, ada satu pemain yang menurut Scholes tetap menjadi rekrutan terburuk yang pernah dilihatnya di MU.
Selama 20 tahun berkarier di Old Trafford (1993-2013), Scholes melihat banyak pemain kelas dunia datang ke klub, tetapi tidak sedikit juga yang gagal memenuhi ekspektasi.
Dalam kesempatan sebelumnya di acara yang sama, seorang penggemar berpendapat bahwa Antony, yang direkrut seharga 85 juta pound, layak dianggap sebagai rekrutan terburuk sepanjang sejarah Setan Merah, setelah hanya mencatatkan 11 gol dan lima assist antara 2022 hingga 2025.
Saat ini, Antony dipinjamkan ke Real Betis sejak Januari dan telah mencetak dua gol serta meraih dua penghargaan Man of the Match dalam tiga pertandingan pertamanya di Spanyol.
Bukan Veron
Scholes awalnya menyebut Juan Sebastian Veron, gelandang asal Argentina yang bermain bersamanya pada 2001-2003.
"Anda tahu, saya sebenarnya ingin menyebut nama yang lebih lama dari itu."
"Veron adalah pemain hebat, pemain berbakat, saya tidak tahu kenapa dia tidak berhasil di sini. Tapi, dia memang pemain yang luar biasa," ujarnya.
Namun, akhirnya Scholes memilih mantan rekan setimnya yang lain, yakni kiper Mark Bosnich, yang bergabung kembali dengan MU dari Aston Villa pada 1999, setelah sempat mengalami masalah izin kerja saat pertama kali datang dari Australia satu dekade sebelumnya.
"Saya kembali mengingat para kiper, saat kami harus menggantikan Peter Schmeichel, yang tentu saja sangat sulit," Scholes menjelaskan.
"Fabian Barthez adalah kiper hebat. Saya berpikir lebih ke arah [Massimo] Taibi, Mark Bosnich... Saya dulu mengira dia adalah kiper yang bagus di Villa, Mark."
Rekrutan Terburuk MU
Meski Bosnich datang dengan reputasi sebagai satu di antara kiper terbaik di liga, Scholes mengaku terkejut dengan kondisinya di Old Trafford.
Pemain yang memenangkan 11 gelar Premier League itu mengkritik Bosnich dengan keras.
"Dia datang ke kami dalam kondisi yang sangat tidak profesional. Jujur, itu benar-benar konyol," cetusnya.
"Dalam sesi latihan melakukan tembakan, biasanya berlangsung sekitar 15-20 menit. Setelah tiga tembakan, dia sudah kelelahan," ungkap mantan gelandang yang kini berusia 50 tahun itu.
"Dan yang mengejutkan saya, dia bahkan tidak bisa menendang bola! Serius, saya belum pernah melihat yang seperti itu," imbuhnya.
Menjelaskan lebih lanjut kekurangan Bosnich, Scholes menambahkan:
"Kami bermain tandang melawan Everton di pertandingan pertama musim itu, dan tidak ada dari kami yang menyadarinya – dia tidak bisa menendang bola hingga melewati garis tengah."
"Padahal, tidak ada angin, cuaca sangat baik. Tapi, kalau kamu melihat kakinya... ukuran 14. Serius, dia seperti menendang tanah, seolah memakai sirip besar. Mengecewakan," tutur Scholes.
Pilihan Tegas
Ternyata, bukan hanya Scholes yang tidak menyukai performa mantan kiper timnas Australia itu. Bosnich hanya tampil dalam 23 pertandingan liga selama dua musim sebelum akhirnya hengkang ke Chelsea pada 2001.
Saat membahas kandidat lain untuk rekrutan terburuk MU, Scholes juga mengakui: "Ya, jika melihat dari segi uang, nilai yang diberikan Antony memang tidak sebanding."
"Pikirkan juga [Alexis] Sanchez. Dia datang dari Arsenal, tapi mengecewakan."
Namun, pada akhirnya, Scholes tetap pada pendiriannya.
"Yang terburuk? Saya akan memilih Bosnich," tegasnya.
Sumber: Talksport