Paul Scholes Sebut Rekrutan Terburuk MU: Benar-Bener Konyol, Dia Bahkan Enggak Bisa Nendang Bola!

Paul Scholes sebut rekrutan terburuk MU, yang 'bahkan tak bisa menendang bola’. Siapa dia?

BolaCom | Aning JatiDiterbitkan 15 Februari 2025, 17:30 WIB
CEO dan co-owner Salford City Nicky Butt (kanan) dan co-owner Paul Scholes bereaksi menjelang pertandingan putaran ketiga Piala FA Inggris antara Manchester City dan Salford City di Stadion Etihad di Manchester, Inggris barat laut, pada 11 Januari 2025. (Darren Staples/AFP)

Bola.com, Jakarta - Mantan pemain MU, Paul Scholes, mengakui bahwa dirinya "tidak menyukai apa yang telah ia lihat sejauh ini" dari deretan pemain Setan Merah saat ini.

Berbicara dalam acara The Overlap's Fan Debate, Scholes mengungkapkan ketidakpuasannya terhadap dua bek tengah MU, Leny Yoro dan Matthijs de Ligt.

Advertisement

Mengenai Yoro, Scholes berpendapat:

"Dia masih muda, tetapi saya belum menyukai apa yang saya lihat sejauh ini," merujuk pada pertandingan melawan Southampton yang akhirnya dimenangkan United 3-1 setelah sempat tertinggal lebih dulu.

Saat ditanya pendapatnya tentang De Ligt, legenda MU itu berkomentar:

"Apakah Anda bisa memenangkan Premier League dengan De Ligt dan Yoro sebagai bek tengah?"


Bukan Antony

Gelandang Manchester United, Antony. (DARREN STAPLES/AFP)

Kendati ia mengkritik pasangan bek tengah saat ini, ada satu pemain yang menurut Scholes tetap menjadi rekrutan terburuk yang pernah dilihatnya di MU.

Selama 20 tahun berkarier di Old Trafford (1993-2013), Scholes melihat banyak pemain kelas dunia datang ke klub, tetapi tidak sedikit juga yang gagal memenuhi ekspektasi.

Dalam kesempatan sebelumnya di acara yang sama, seorang penggemar berpendapat bahwa Antony, yang direkrut seharga 85 juta pound, layak dianggap sebagai rekrutan terburuk sepanjang sejarah Setan Merah, setelah hanya mencatatkan 11 gol dan lima assist antara 2022 hingga 2025.

Saat ini, Antony dipinjamkan ke Real Betis sejak Januari dan telah mencetak dua gol serta meraih dua penghargaan Man of the Match dalam tiga pertandingan pertamanya di Spanyol.


Bukan Veron

4. Juan Sebastian Veron - Gelandang Argentina ini mengawali karier di Premier League bersama Manchester United pada 2001. Selama dua musim bersama Manchester United, Veron berhasil membawa skuat The Red Devil meraih gelar juara Premier League. (AFP/Paul Barker)
5. Juan Sebastian Veron. Mantan gelandang Manchester United adalah tipe pengelana. Tak lebih dari dua musim ia lalui di setiap klubnya terdahulu sebelum di Manchester United. Meski mengenakan kaos kaki rendah, ia tak takut berduel yang berakibat benturan. (Getty Images via AFP/Mark Mainz)

Scholes awalnya menyebut Juan Sebastian Veron, gelandang asal Argentina yang bermain bersamanya pada 2001-2003.

"Anda tahu, saya sebenarnya ingin menyebut nama yang lebih lama dari itu."

"Veron adalah pemain hebat, pemain berbakat, saya tidak tahu kenapa dia tidak berhasil di sini. Tapi, dia memang pemain yang luar biasa," ujarnya.

Namun, akhirnya Scholes memilih mantan rekan setimnya yang lain, yakni kiper Mark Bosnich, yang bergabung kembali dengan MU dari Aston Villa pada 1999, setelah sempat mengalami masalah izin kerja saat pertama kali datang dari Australia satu dekade sebelumnya.

"Saya kembali mengingat para kiper, saat kami harus menggantikan Peter Schmeichel, yang tentu saja sangat sulit," Scholes menjelaskan.

"Fabian Barthez adalah kiper hebat. Saya berpikir lebih ke arah [Massimo] Taibi, Mark Bosnich... Saya dulu mengira dia adalah kiper yang bagus di Villa, Mark."


Rekrutan Terburuk MU

2. Mark Bosnich - Kehadiran Peter Schmeichel membuatnya angkat kaki dari Manchester United. Sempat pulang ke Australia, kemudian tampil memukau bersama Aston Villa, membuat Sir Alex Ferguson memanggilnya pulang. (www.footballstar.co)

Meski Bosnich datang dengan reputasi sebagai satu di antara kiper terbaik di liga, Scholes mengaku terkejut dengan kondisinya di Old Trafford.

Pemain yang memenangkan 11 gelar Premier League itu mengkritik Bosnich dengan keras.

"Dia datang ke kami dalam kondisi yang sangat tidak profesional. Jujur, itu benar-benar konyol," cetusnya.

"Dalam sesi latihan melakukan tembakan, biasanya berlangsung sekitar 15-20 menit. Setelah tiga tembakan, dia sudah kelelahan," ungkap mantan gelandang yang kini berusia 50 tahun itu.

"Dan yang mengejutkan saya, dia bahkan tidak bisa menendang bola! Serius, saya belum pernah melihat yang seperti itu," imbuhnya.

Menjelaskan lebih lanjut kekurangan Bosnich, Scholes menambahkan:

"Kami bermain tandang melawan Everton di pertandingan pertama musim itu, dan tidak ada dari kami yang menyadarinya – dia tidak bisa menendang bola hingga melewati garis tengah."

"Padahal, tidak ada angin, cuaca sangat baik. Tapi, kalau kamu melihat kakinya... ukuran 14. Serius, dia seperti menendang tanah, seolah memakai sirip besar. Mengecewakan," tutur Scholes.


Pilihan Tegas

Mark Bosnich - Pemain yang berposisi sebagai kiper ini menjalani debut profesionalnya di Manchester United pada tahun 1990. Bosnich kemudian hengkang ke Aston Villa pada tahun 1992. Disana ia tampil apik sehingga membuat Setan Merah kembali merekrutnya pada 1999. (Foto:AFP/Gabriel Bouys)

Ternyata, bukan hanya Scholes yang tidak menyukai performa mantan kiper timnas Australia itu. Bosnich hanya tampil dalam 23 pertandingan liga selama dua musim sebelum akhirnya hengkang ke Chelsea pada 2001.

Saat membahas kandidat lain untuk rekrutan terburuk MU, Scholes juga mengakui: "Ya, jika melihat dari segi uang, nilai yang diberikan Antony memang tidak sebanding."

"Pikirkan juga [Alexis] Sanchez. Dia datang dari Arsenal, tapi mengecewakan."

Namun, pada akhirnya, Scholes tetap pada pendiriannya.

"Yang terburuk? Saya akan memilih Bosnich," tegasnya.

 

Sumber: Talksport

Berita Terkait