7 Pemain yang Flop di Premier League, Ternyata Melesat Bersinar di La Liga: Antony Segera Menyusul?

Namun, sebelum Antony ada tujuh pemain yang flop di Premier League, tetapi kemudian melesat dan bersinar di La Liga. Berikut daftar lengkapnya.

BolaCom | Yus Mei SawitriDiterbitkan 17 Februari 2025, 16:30 WIB
Diego Forlan. Striker asal Uruguay ini didatangkan Manchester United dari Independiente pertengahan musim 2001/2002. Setelah 2,5 musim membela Setan Merah dengan total penampilan sebanyak 98 kali dan mencetak 17 gol ia hijrah ke Villarreal di awal musim 2004/2005. (AFP/Paul Barker)

Bola.com, Jakarta Nasib Manchester United (MU) dan Antony bertolak belakang. Pemain yang sedang dipinjamkan MU, Antony, mencetak gol untuk pertandingan ketiga berturut-turut saat tendangan voli briliannya membantu Real Betis mengalahkan Real Sociedad pada lanjutan La Liga di Benito Villamarin, Senin (17/2/2025).

Antony telah mencetak tiga gol dalam tiga pertandingan terakhirnya. Jumlah gol itu sama dengan  yang teia cetak dalam 30 pertandingan sebelumnya di semua kompetisi sebelum itu bersama MU.

Advertisement

Bulan lalu ia bergabung dengan Betis dengan status pinjaman hingga akhir musim, setelah dua setengah tahun yang buruk di Old Trafford.

Ia menjadi pemain termahal kedua dalam sejarah Manchester United setelah Paul Pogba saat ia didatangkan dari Ajax pada Agustus 2022 seharga £81,3 juta. Apakah, Antony akan terus bersinar bersama Real Betis? Jawabannya bisa kita lihat di akhir musim. 

Namun, sebelum Antony ada tujuh pemain yang flop di Premier League, tetapi kemudian melesat dan bersinar di La Liga. Berikut daftar lengkapnya. 

 


1. Diego Forlan

Diego Forlan. Pemain yang kini berusia 42 tahun dan pensiun di Kitchee FC Agustus 2019 ini total 7 musim bermain di Liga Spanyol mulai 2004/2005 hingga 2010/2011 bersama Villarreal dan Atletico Madrid. Ia tampil dalam 240 laga dengan torehan 128 gol dan 26 assist. (AFP/Pierre-Philippe Marcou)

Striker asal Uruguay ini sangat dihormati oleh sebagian besar penggemar MU. Namun, petualangan Forlan selama dua tahun di Old Trafford pada 2002-2004 benar-benar mengecewakan.

Sebanyal 17 gol dalam 98 pertandingan adalah hasil yang buruk. Ya, di MU dia sebenarnya menyuguhkan kemampuannya, tapi jauh dari cukup untuk menjadi pemain top di Old Trafford. Forlan baru merengkuh gelar legenda di klub lain, tepatnya saat bertualang di La Liga. 

Forlan menghabiskan sebagian besar kariernya di Spanyol di Villarreal dan Atletico Madrid. Ia berhasil menyumbang 190 gol dalam 325 pertandingan untuk kedua klub dan membuktikan diri sebagai salah satu striker terbaik di Spanyol. 

Forlan juga menyumbangkan 36 gol untuk Timnas Uruguay. Bahkan, ia menyabet penghargaan Bola Emas dan pencetak gol terbanyak di Piala Dunia 2010. 


2. Iago Aspas

2. Iago Aspas - Kalah saing dengan Luis Suarez dan Daniel Sturridge membuat Aspas ingin keluar dari Anfield. Sempat dipinjam Sevilla, Aspas berhasil membawa Sevilla sebagai juara Liga Eropa. (AFP/Andrew Yates)

Aspas adalah salah satu kasus paling terkenal ketika seorang pemain gagal di Inggris dan menjadi pahlawan di Spanyol.

Ia dikenal karena melakukan tendangan sudut terburuk sepanjang masa saat kekalahan 0-2 Liverpool dari Chelsea di Anfield pada 2014. Aspas hanya berhasil mencetak satu gol dalam 15 pertandingan untuk The Reds sebelum pindah ke Celta Vigo.

Aspas benar-benar cocok berkarier di Spanyol. Dia telah menjadi pahlawan Celta Vigo dengan 210 gol dalam 510 pertandingan, secara konsisten mencetak gol dan selalu bisa diandalkan di tiap pekan. 

Dia masih melakukannya hingga usia 37 tahun.


3. Alexander Sortloth

Hanya penggemar Crystal Palace yang akan mengingat Sorloth di Premier Premier. Suporter klub lain mungkin malah sama sekali tak ingat dia pernah bermain di Inggris. 

Sortloth hanya berhasil mencetak satu gol dalam 20 pertandingan dan menghabiskan sebagian besar waktunya dengan status pinjaman di Turki sebelum hengkang pada 2020.

Dia kemudian meraih kesuksesan di Real Sociedad dengan status pinjaman dari RB Leipzig sebelum bergabung dengan Villarreal, mencetak 26 gol dalam 41 pertandingan.

Kini, pemain internasional Norwegia itu menjadi opsi rotasi di Atletico Madrid di bawah asuhan Diego Simeone dan dinilai tinggi di Spanyol.


4. Alberto Moreno

Bek Liverpool, Alberto Moreno melepaskan tendangan bebas saat menghadapi Swabsea City pada laga Liga Inggris 2015/2016 di Anfield Stadium, Liverpool (29/11/2015). Alberto Moreno didatangkan Liverpool pada awal musim 2014/2015 dari Sevilla dengan nilai transfer sebesar 18 juta euro atau kini setara Rp358 miliar. Pada awal musim 2019/2020 The Reds melepasnya secara gratis ke Villarreal dan bertahan hingga kini. (AFP/Paul Ellis)

Meskipun masa-masa Moreno di Liverpool tentu saja beragam, para penggemar menjadi semakin frustrasi terhadapnya seiring berjalannya waktu.

Sebagai bek menyerang, ia kesulitan bertahan. Posisinya makin tergusur oleh Andy Robertson pada 2017. 

Dia akhirnya pindah ke Villarreal pada 2019 dan menikmati lima tahun mengesankan termasuk kemenangan di Liga Europa atas Manchester United.

Selama berada di sana, dia mencatatkan 124 penampilan. Dia sebenarnya bisa membukukan lebih banyak pertandingan jika tidak mengalami cedera jangka panjang di awal masa jabatannya. Dia sekarang berada di Como bersama Cesc Fabregas.


5. Suso

3. Suso - Sempat naik ke tim senior Liverpool bersamaan dengan Raheem Sterling. Namun kedatangan Philippe Coutinho mengubah nasib dari Suso sendiri. (AFP/Brian Westerholt)

Ada lagi mantan pemain Liverpool di daftar ini, yaitu Suso. Ia adalah pemain muda Spanyol berbakat yang berasal dari akademi Liverpool dan bersinar di tim muda.

Namun, Suso hanya membukukan 21 penampilan di tim utama, mencetak satu gol sebelum meninggalkan Anfield.

Dia awalnya pindah ke AC Milan dan menemukan jati dirinya. Namun, Sevilla adalah tempatnya menetap sejak 2020. Suso merengkuh dua gelar Liga Europa dan total 164 penampilan untuk klub.

Meskipun ia berkutat dengan cedera sejak kembali ke Spanyol, namun setidaknya masa kerjanya dipandang sukses.


6. Gerard Pique

Gerard Pique bergabung ke Manchester United saat berusia 17 tahun dari akademi Barcelona. Performanya sebagai bek tengah sebenarnya baik, namun kalah bersaing dengan Rio Ferdinand dan Nemanja Vidic. Sempat dipinjamkan, Pique akhirnya memutuskan untuk kembali ke Barcelona. (AFP/Andrew Yates)

Sebelum menjadi bek sangat tangguh bersama Barcelona yang merengkuh hampir semua trofi, Gerard Pique adalah seorang pemain muda dan kurus yang diyakini Sir Alex Ferguson bisa menjadi sesuatu yang istimewa bersama Manchester United. 

Namun, di MU ia terjebak dalam persaingan berat melawan dua pemain hebat, Rio Ferdinand dan Nemanja Vidic. Pique hanya menjadi pemain pelapis. 

Ia hanya tampil dalam 23 pertandingan untuk MU sebelum kembali ke Spanyol untuk bermain 616 kali untuk Barcelona dan 102 kali untuk Spanyol. Koleksi gelarnya juga memukai dengan memenangkan Piala Dunia dan dua Kejuaraan Eropa, serta empat Liga Champions.


7. Fabio Silva

Fabio Silva. Striker Portugal berusia 19 tahun ini dilepas FC Porto ke Wolverhampton Wanderers pada awal musim 2020/2021 dengan nilai 35 juta pound. Memasuki musim keduanya bersama Wolves, ia telah tampil 50 laga di semua ajang dengan torehan 4 gol dan 6 assist. (AFP/Pool/Peter Powell)

Direkrut sebagai striker muda berbakat, Silva tenggelam di Premier League bersama tim Wolves, yang memainkan sepak bola defensif.

Lulus dari akademi Porto dan Benfica, ia direkrut oleh Wolves dari Porto pada usia 18 tahun selama pandemi COVID-19. Penyesuaiannya di klub tersebut menjadi sangat rumit.

Lima gol dalam 72 pertandingan membuktikan ia tidak puas. Sejak itu ia dipinjamkan ke Las Palmas.

Dengan tujuh gol dalam 17 pertandingan, ia mencetak gol dalam kemenangan 2-1 atas Barcelona dan kekalahan dari Real Madrid dan, pada usia 22, masih bisa mewujudkan potensinya.

Sumber: Planet Football

Berita Terkait