Persewangi Tantang Persinga di Final Liga 4 Jatim 2025, Alexander Saununu: Perjuangan Masih Panjang

Persewangi akan menjalani laga final Liga 4 Jatim melawan Persinga, tetapi impian masih berlanjut.

BolaCom | Gatot SumitroDiterbitkan 22 Februari 2025, 17:45 WIB
Pemain Persewangi merayakan kemenangan atas PS Mojokerto lewat adu penalti dengan skor 7-6. (Bola.com/Gatot Sumitro)

Bola.com, Ngawi - Persewangi dijadwalkan bertarung melawan Persinga pada Final Liga 4 Jatim 2025 di Stadion Ketonggo, Ngawi, Minggu (23-2-2025). Siapa bakal jadi juara?

Kedua tim memang layak tampil di partai puncak setelah menjalani perjalanan panjang sejak babak penyisihan grup yang diikuti 66 peserta.

Advertisement

Kedua tim juga memiliki sejarah panjang di sepak bola Jawa Timur dan nasional. Pada era kompetisi LPI, keduanya berkiprah di kasta kedua.

Di semifinal, Persewangi yang diasuh legenda Pelita Jaya, Alexander Saununu, mengalahkan PS Mojokerto Putra lewat drama adu penalti dengan skor 7-6. Sedangkan Persinga menjegal Persema 1-0.

"Atmosfer sepak bola Jatim memang ketat. Meski kami berlaga di kompetisi Liga 4, butuh kerja keras dan perjuangan berat hingga bisa mencapai final," kata Alexander Saununu.


Kepalang Basah

Alexander Saununu, sahabat almarhum Syamsuddin Batola, di Diklat Ragunan dan Pelita Jaya melanjutkan tugas sebagai pelatih Persewangi di Liga 4 Jatim. (Bola.com/Gatot Sumitro)

Lantaran sudah terlanjur basah, Alexander Saununu menargetkan anak asuhnya bisa menjadi juara Liga 4 Jatim.

"Puncak pencapaian prestasi sebuah tim adalah gelar juara dan piala. Makanya, kami tetap fokus bisa menjuarai kompetisi ini," ujarnya.

Menjadi kampiun, lanjut mantan gelandang Timnas Indonesia ini, bisa menambah kepercayaan diri para pemain Persewangi Banyuwangi untuk bersaing dengan wakil daerah lain di putaran Liga 4 Nasional.

"Alur kompetisi di Indonesia sudah di jalur yang benar. Contohnya Liga 4 ini. Tim yang ingin naik ke Liga 3 butuh perjuangan panjang. Kompetisi panjang sangat bagus untuk meningkatkan kualitas pemain. Risikonya klub butuh dana besar," ucapnya.

Kendati begitu, pelatih berdarah NTT ini akan legawa dengan hasil akhir di final nanti.

"Karena sudah lolos ke final, targetnya harus juara. Jika gagal, setidaknya kami telah menanamkan spirit tinggi kepada pemain karena target utama yang dibebankan manajemen kepada kami adalah promosi ke Liga 3. Itu yang paling penting," tutur Alexander Saununu, yang menggantikan tugas sahabatnya, Syamsuddin Batola, yang meninggal dunia akibat kecelakaan sebelum Liga 4 Jatim diputar.