3 Fakta Menarik yang Mengiringi Duel Persijap Vs PSPS di Pegadaian Liga 2 2024 / 2025: Penantian Lebih dari Satu Dekade

Terdapat tiga fakta menarik jelang duel Persijap kontra PSPS pada perebutan tempat ketiga Pegadaian Liga 2 2024/2025.

BolaCom | Ana DewiDiterbitkan 25 Februari 2025, 08:45 WIB
Eks pemain Persik, Fitra Ridwan mendapat sambutan rekam setimnya di PSPS usai mencetak gol ke gawang Persikabo 1973. (Instagram PSPS)

Bola.com, Jakarta - Persijap Jepara akan menjalani laga krusial pada perebutan tempat ketiga Pegadaian Liga 2 2024/2025. Tim berjulukan Laskar Kalinyamat itu ditantang PSPS Pekanbaru.

Menurut jadwal, duel antara Persijap versus PSPS dimainkan di Stadion Gelora Bumi Kartini, Jepara, Jawa Tengah, Selasa (25/2/2025). Pertandingan ini berlangsung pada pukul 19.00 WIB.

Advertisement

Bentrok kedua kubu dipastikan berjalan sengit dan ketat. Persijap dan PSPS sama-sama membidik kemenangan demi menyegel satu tiket tersisa untuk promosi ke BRI Liga 1 musim depan.

Kedua kesebelasan sebelumnya gagal melaju ke final setelah hanya mampu finis di posisi kedua fase 8 besar Pegadaian Liga 2. Persijap berstatus runner-up Grup Y, sedangkan PSPS Grup X.

Terdapat tiga fakta menarik jelang duel Persijap Jepara kontra PSPS Pekanbaru pada perebutan tempat ketiga Pegadaian Liga 2 2024/2025. Yuk simak ulasannya di bawah ini:

 


Penantian Lebih dari Satu Dekade

Pemain dan ofisial Persijap Jepara berfoto bersama setelah memastikan tiket play-off promosi Liga 1 musim depan. Persijap menang 1-0 atas Persela Lamongan dalam lanjutan laga terakhir Grup Y di Stadion Gelora Delta Sidoarjo, Rabu (19/2/2025) pagi WIB. (Bola.com/Aditya Wany)

Kedua tim berusaha mencetak sejarah. Lebih dari 10 tahun lamanya mereka tampil di divisi kedua liga nasional. Kali terakhir Persijap bermain di kompetisi teratas yakni ketika ISL 2014. Kala itu, mereka tergabung di Wilayah Barat.

Sementara itu, klub berjulukan Askar Bertuah tersebut merasakan atmosfer kompetisi kasta tertinggi saat ISL 2013. Sesudah itu, PSPS hanya berkutat di Liga 2 hingga sekarang.

Persijap dan PSPS pernah bersua dua kali pada musim 2011. Hasilnya, kedua tim saling mengalahkan. Saat itu, Laskar Kalinyamat menang 1-0 pada 26 Maret 2011. Duel lainnya dimenangkan PSPS lima gol tanpa balas.

 


Talenta Lokal Unjuk Gigi

Melihat materi pemain dari kedua tim, Persijap dan PSPS dihuni sederet amunisi lokal berkualitas. Mulai dari sektor pertahanan hingga lini serang berpotensi jadi ancaman buat masing-masing kubu.

Persijap memiliki gelandang serang berbahaya yang ada dalam diri Rizki Hidayat. Pemain berusia 27 tahun itu telah mengukir dua gol plus tiga assist. Torehan itu dibukukan dalam 22 pertandingan.

Jika Persijap punya Rizki Hidayat, PSPS memiliki gelandang serang yang tak kalah apik. Sosok yang dimaksud adalah Ilham Fathoni. Pemain berusia 27 tahun itu mengepak delapan gol dan satu assist sekaligus menjadikannya top scorer sementara tim.

 


Duel Pelatih Berpengalaman

Widodo C. Putro dan Aji Santoso, dua mantan pemain Timnas Indonesia beradu strategi dalam laga Arema FC melawan Bali United. (Bola.com/Iwan Setiawan)

Partai ini menjadi ajang pertarungan dua pelatih sarat pengalaman berlabel eks pemain Timnas Indonesia. Yakni, Widodo Cahyono Putro di kubu Persijap, sedangkan di PSPS ada Aji Santoso.

Widodo C. Putro didapuk sebagai nakhoda Persijap pada 4 November 2024. Arsitek berusia 54 tahun tersebut menggantikan peran Kahudi Wahyu Widodo. Adapun Aji Santoso menukangi PSPS sejak awal musim ini.

Sebanyak 14 pertandingan sudah dijalani Widodo C. Putro bersama Persijap. Hasilnya meraih lima menang, tujuh seri, dan dua kekalahan. Mencetak 19 gol serta kebobolan 13 kali.

Di tangan Aji Santoso, PSPS mengepak 10 menang, enam imbang plus enam kali kalah dari 22 laga. 33 gol dihasilkan serta kemasukan 24 kali. Menarik dinanti racikan strategi dari arsitek yang sama-sama pernah melatih Timnas Indonesia tersebut.

Berita Terkait