Tampil di Liga 1, PSIM Yogyakarta Siapkan Beberapa Stadion untuk Homebase Musim Depan

Di mana PSIM akan bermarkas musim depan saat bermain di Liga 1?

BolaCom | Ana DewiDiterbitkan 10 Maret 2025, 15:30 WIB
Direktur Utama PSIM Yogyakarta, Liana Tasno, saat mengunjungi kantor Bola.com di Gedung KLY Office Jalan RP. Soeroso No.18, Gondangdia, Kamis (6/3/2025). (Bola.com/Bagaskara Lazuardi)

Bola.com, Jakarta - PSIM Yogyakarta kemungkinan tidak bisa menggunakan Mandala Krida sebagai homebase di BRI Liga 1 2025/2026. Lantas, stadion mana yang bakal menjadi kandang mereka musim depan?

Perihal itu, Direktur Utama PSIM, Liana Tasno, memberikan komentar.

Advertisement

Wanita berusia 40 tahun itu mengatakan, pihaknya sudah menjajaki beberapa opsi stadion untuk menjadi markas sementara tim berjuluk Laskar Mataram.

"Stadion Sultan Agung Bantul atau Moch Soebroto Magelang karena kan basis suporternya Bantul sama Magelang juga masih Brajamusti, masih berdekatan," ujar Liana Tasno di kanal YouTube Liputan6 baru-baru ini.

Laskar Mataram terancam menjadi tim musafir lantaran markas mereka, Stadion Mandala Krida, tidak memenuhi standar menggelar pertandingan Liga 1. Stadion tersebut belum memiliki fasilitas penerangan yang memadai.


Rencana Renovasi

PSIM Yogyakarta meraih kemenangan 2-1 atas PSPS Pekanbaru di Stadion Mandala Krida, Yogyakarta pada laga lanjutan Grup X 8 besar Pegadaian Liga 2 2024/2025, Senin (17/2/2025) sore WIB. Hasil itu membuat PSIM memuncaki Grup X dan mengamankan tiket promosi ke Liga 1 musim depan. (Bola.com/Ana Dewi)

Liana Tasno mengungkapkan, manajemen PSIM sempat mendapat tawaran dari pemerintah setempat untuk mengelola Stadion Mandala Krida. Namun, pihaknya masih pikir-pikir.

"Stadion Mandala Krida enggak ada lampu, ini satu hal yang saya belum bisa take care karena kemarin pemerintah setempat itu menawarkan untuk dikelola oleh kami," kata Liana.

"Untuk value-nya, saya belum manggil vendor karena struktur stadionnya juga rusak. Seharusnya saya manggil konsultan bangunan, dilihat kalau misalnya struktur retak yang lantai dua, enggak bisa diisi, jadi berapa cost-nya. Rp20 miliar kali itu minimal kali ya."

"Mandala anjlok lantainya, ini makanya kami enggak bisa isi. Lalu, lampu kan mahal banget dan itu juga harus ada berapa lux dari standar liga. Saya akan coba proposal itu, akan saya ajukan kepada konsorsium, tapi belum ke-handle," lanjutnya.


Memengaruhi Pemasukan?

Fans PSIM Yogyakarta memadati Stadion Mandala Krida, Yogyakarta ketika menghadapi PSPS Pekanbaru pada laga lanjutan Grup X 8 besar Pegadaian Liga 2 2024/2025, Senin (17/2/2025) sore WIB. Dukungan dari fans mendongkrak semangat juang pemain PSIM dan akhirnya meraih kemenangan 2-1 atas PSPS. (Bola.com/Ana Dewi)

Andai nantinya benar-benar harus ngungsi ke stadion lain, Liana Tasno meyakini secara pemasukan tidak akan terlalu memengaruhi. Ini karena pada musim-musim sebelumnya, laga yang dihelat di Mandala Krida tidak bisa full penonton lantaran adanya pembatasan kuota.

"Justru di Mandala itu berat karena cuma 10 ribu penonton dan dengan harapan di Bantul atau di Magelang masih banyak suporter yang setidaknya bisa 15 ribu," beber Liana Tasno.

"Misalnya di Bantul, sebenarnya saya pernah punya pengalaman event di situ. Waktu pertama kali saya sama PSIM, kami mengundang timnas untuk uji coba dengan PSIM."

"Waktu itu 18 ribu sampai 20 ribu penonton bisa sebenarnya, cuma kan karena Tragedi Kanjuruhan, jadi kapasitas diturunkan drastis dan itu buat klub berat karena biaya panpel, perizinan apa segala macam kan berat," ungkapnya.


Berakhir Manis

Pemain PSIM Yogyakarta mengangkat trofi juara Pegadaian Liga 2 2024/2025 setelah mengalahkan Bhayangkara FC dalam laga final yang berlangsung di Stadion Manahan, Solo, Jawa Tengah, Rabu (26/02/2025). (Bola.com/Abdul Aziz)

PSIM menyabet gelar jawara Pegadaian Liga 2 2024/2025 sekaligus promosi ke Liga 1 musim depan. Pada partai final, Laskar Mataram menekuk Bhayangkara FC 2-1 di Stadion Manahan, Kota Solo, Jawa Tengah (26-2-2025).

Dua gol pasukan besutan Erwan Hendarwanto itu dicetak Rafinha pada menit ke-9 dan Roken Tampubolon (90+6'). Sementara itu, Bhayangkara FC hanya mampu membalas lewat Felipe Ryan (71').

Trofi juara itu menjadi penutup sempurna bagi PSIM di Liga 2 musim ini. Capaian membanggakan promosi ke BRI Liga 1 mengakhiri penantian Laskar Mataram selama 18 tahun.