Juventus Kena Mental di Rumah Sendiri, Atalanta Punya Rahasia: Unggul Strategi

Atalanta menang telak 4-0 atas Juventus karena serangan balik efektif, inefisiensi Juventus, kesalahan individu, dan mentalitas kuat.

BolaCom | Nurfahmi BudiDiperbarui 10 Maret 2025, 18:15 WIB
Bek Atalanta asal Italia, Davide Zappacosta (2 dari kiri) merayakan gol ketiga Atalanta selama pertandingan sepak bola divisi satu Serie A Italia antara Juventus dan Atalanta di stadion Allianz di Turin, Italia utara, pada 9 Maret 2025.Isabella BONOTTO / AFP

Bola.com, Jakarta - Senin (10/3/2025) dini hari WIB bakal menjadi momen yang tak terlupakan bagi Juventini di seluruh dunia. Bagaimana tidak, mereka harus menyaksikan tim kesayangan hancur lebur ketika menjamu Atalanta di Stadion Allianz.

Juventus dipermak Atalanta dengan skor 0-4, sekaligus menjadi tamparan luar biasa bagi keluarga besar Bianconeri. Bagi tim tamu, kemenangan didapat berkat kombinasi serangan balik yang efektif, inefisiensi serangan Juventus, kesalahan individu pemain tuan rumah, serta keunggulan strategi dan mentalitas Atalanta.

Advertisement

Kemenangan ini diawali gol penalti Mateo Retegui pada menit ke-29 setelah Weston McKennie melakukan handball. Gol kedua cepat tercipta di awal babak kedua, semakin menghancurkan mentalitas Juventus. Dua gol tambahan dari Marten De Roon dan Davide Zappacosta, serta gol penutup dari Ademola Lookman, memastikan kemenangan telak Atalanta.

Juventus unggul penguasaan bola tapi kesulitan menembus pertahanan Atalanta yang solid. Hanya dua dari sembilan tembakan mereka yang tepat sasaran, menunjukkan inefisiensi dalam penyelesaian akhir. Kesalahan individu, seperti blunder Dusan Vlahovic yang berujung pada gol keempat, semakin memperburuk keadaan.

Pelatih Atalanta, Gian Piero Gasperini, memuji penampilan sempurna timnya. Strategi dan taktik Atalanta terbukti efektif dalam mengeksploitasi kelemahan pertahanan Juventus dan memanfaatkan peluang dengan baik. Sementara itu, Pelatih Juventus, Thiago Motta, mengakui dampak mental yang signifikan setelah timnya tertinggal.


Analisis Kemenangan Atalanta

Penyerang Juventus asal Prancis, Randal Kolo Muani (kiri) dan bek Atalanta asal Italia, Raoul Bellanova (kanan) berebut bola selama pertandingan sepak bola divisi satu Serie A Italia antara Juventus dan Atalanta di stadion Allianz di Turin, Italia utara, pada 9 Maret 2025.Isabella BONOTTO / AFP

Efisiensi serangan balik menjadi senjata utama Atalanta. Kecepatan dan ketepatan serangan balik mereka membuat pertahanan Juventus kewalahan. Gol kedua yang dicetak segera setelah babak kedua dimulai menjadi contoh nyata keunggulan ini. Kegagalan Juventus dalam mengkonversi dominasi penguasaan bola menjadi peluang yang efektif juga berkontribusi pada kekalahan mereka.

Selain itu, kesalahan individu pemain Juventus, seperti handball McKennie dan blunder Vlahovic, turut berperan penting dalam kekalahan telak ini. Kesalahan-kesalahan ini menunjukkan kurangnya konsentrasi dan soliditas pertahanan Juventus. Mentalitas Juventus yang terpukul setelah kebobolan gol pertama juga menjadi faktor penentu kekalahan.

Atalanta datang ke Turin dengan rekor tandang yang mengesankan: tak terkalahkan dalam 11 laga tandang terakhir di Serie A, dengan tiga kemenangan beruntun dan total 12 gol. Empat clean sheet beruntun juga menunjukkan peningkatan pertahanan mereka. Kemenangan ini menjaga asa Atalanta untuk meraih gelar juara Serie A, saat ini berada di peringkat ketiga dengan 58 poin, hanya tertinggal tiga poin dari Inter Milan.


Dampak Kekalahan bagi Juventus

Pemain Atalanta, Marten de Roon (kiri) bersama Davide Zappacosta melakukan selebrasi setelah memenangkan laga pekan ke-28 Serie A 2024/2025 melawan Juventus di stadion Allianz, Turin, Italia, pada 9 Maret 2025 waktu setempat atau Senin (10/03/2025) dini hari WIB. (Isabella BONOTTO/AFP)

Kekalahan ini menjadi pukulan telak bagi Juventus dalam persaingan perebutan gelar juara. Mereka tertahan di peringkat keempat dengan 52 poin, masih dalam ancaman dari Lazio dan Bologna. Juventus gagal menang dalam enam laga kandang terakhir melawan Atalanta di Serie A, menunjukkan Allianz Stadium bukan lagi benteng yang tak tertembus bagi La Dea.

Juventus harus bekerja keras memperbaiki performa dan meraih kemenangan di laga-laga berikutnya. Thiago Motta perlu mengevaluasi strategi dan taktik timnya, serta meningkatkan konsentrasi dan pertahanan agar dapat bersaing di papan atas klasemen.


Posisi Juventus di Klasemen Tak Beranjak

Berita Terkait