Bola.com, Jakarta Mantan penyerang Italia, Antonio Cassano, menilai Thiago Motta adalah bencana bagi Juventus musim ini.
Cassano tidak terkesan dengan musim pertama Motta sebagai pelatih, terutama setelah dipermalukan di kandang sendiri oleh Atalanta.
"Saat ini ia tidak terpikirkan, ia tidak dapat memiliki status untuk melatih Juventus. Mengingat bencana telah terjadi, saya akan memberi tahu direktur olahraga Cristiano Giuntoli bahwa, jika mengingat masa lalu, saya tidak akan pernah memecat Max Allegri," katanya kepada Viva en Futbol.
"Sebagai pemain, Bianconeri jauh lebih kuat daripada Atalanta, yang para pemainnya telah menjadi fenomenal berkat Gian Piero Gasperini, yang merupakan seorang jenius. Ketika mereka akan mengganti pelatih, kita juga perlu menegur Giuntoli, yang telah menaruh mukanya pada pemain yang telah diambilnya dan juga pada pilihan untuk mengusir Allegri."
Hancur
Cassano melanjutkan, Juventus benar-benar hancur saat dipermalukan Atalanta 0-4 di Turin.
"Saya tidak peduli tentang dia, saya tidak berbicara dengannya lagi, saya tidak tergila-gila padanya dan dia tidak memberi Anda apa pun dalam hal sepak bola, tetapi mengingat bahwa dalam 40 tahun saya belum pernah melihat penggemar meninggalkan stadion sebelum peluit akhir dan tidak menghargai siapa pun," katanya.
"Sekarang dia harus menjelaskan kepada kita mengapa dia melepas Allegri pergi untuk mengambil seseorang yang kondisinya jauh, jauh lebih buruk. Dengan satu atau lain cara dia membawa Anda ke posisi keempat, sebaliknya sekarang mereka berada dalam kesulitan yang mengerikan, tanpa satu pertandingan pun, dengan semua orang direndahkan."
Tercengang
Cassano juga tak habis pikir dengan strategi Motta.
"Hal yang membuat saya tercengang adalah pilihan untuk menempatkan Teun Koopmeiners di sayap kanan: dia sudah kesulitan di lini tengah sekarang," katanya.
"Thiago Motta adalah orang yang sangat bagus, dia punya dua bola, tetapi, dengan berat hati, saya harus menarik kembali dan mengatakan bahwa mereka mungkin membuat kesalahan dengan mengirim Allegri pergi."