Rencana Persebaya Kelola Stadion GBT, Bakal Bentuk BUMD?

Persebaya Surabaya sedang dalam pembicaraan untuk menjadi pengelola Stadion Gelora Bung Tomo (GBT), Surabaya. Seperti diketahui, stadion tersebut merupakan aset milik Pemkot Surabaya.

BolaCom | Aditya WanyDiterbitkan 14 Maret 2025, 19:00 WIB
Piala Dunia U-17 2023 segera dibuka sore ini, Jumat (10/11/2023) di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT), Surabaya, dengan laga pembuka antara Timnas U-17 Panama menghadapi Maroko pada pukul 16.00 yang akan dilanjutkan dengan upacara pembukaan serta laga antara Timnas Indonesia U-17 kontra Ekuador. Stadion GBT yangg telah bersolek selama masa persiapan akan menjadi saksi sejarah ajang dua tahunan pesta sepak bola usia muda sejagat. Kesiapan Stadion GBT terlihat dari kondisi rumput, tribun penonton dan sarana penunjang lainnya yang serba ciamik. Seperti apa penampakannya? (Bola.com/Bagaskara Lazuardi)

Bola.com, Surabaya - Persebaya Surabaya sedang dalam pembicaraan untuk menjadi pengelola Stadion Gelora Bung Tomo (GBT), Surabaya. Seperti diketahui, stadion tersebut merupakan aset milik Pemkot Surabaya.

Nah, manajemen Persebaya sudah bertemu dengan Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, pada beberapa hari silam. Kedua pihak masih dalam tahap pembicaraan soal peluang kerja sama sebagai pengelola stadion.

Advertisement

Lantas, bagaimana rencana skema pengelolaan Stadion GBT yang akan dilakukan oleh Persebaya?

“Itu masih pembicaraan awal. Artinya dari Pemkot Surabaya dan Mas Eri menyampaikan akan ada badan usaha milik daerah (BUMD) yang akan mengelola itu, dan itu nanti akan membicarakan dengan Persebaya secara lebih jelas,” Candra Wahyudi, Direktur Operasional Persebaya.

“Nah, dari sana nanti kami akan bergerak langkah-langkah apa yang bisa kita lakukan untuk mewujudkan itu. Karena sebenarnya pembicaraan ini sudah dari lama,” ungkap pria berusia 48 tahun tersebut.

 


Akan Lebih Aktif Diskusi dengan Pemkot Surabaya

Suasana dalam Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) Surabaya, Jawa Timur, Kamis (9/11/2023) menjelang pembukaan Piala Dunia U-17 2023 yang akan diselenggarakan pada Jumat, 10 November 2023. (Bola.com/Bagaskara Lazuardi)

Persebaya sebenarnya sudah delapan tahun menggunakan kembali Stadion GBT, tepatnya sejak diakui kembali sebagai anggota PSSI pada 2017. Stadion yang terletak di Surabaya Barat itu telah identik sebagai markas Bajul Ijo.

Hanya saja, Persebaya selama ini bertindak sebagai penyewa untuk menggelar laga kandang sejak Liga 2 maupun saat sudah berkompetisi di Liga 1.

Jika sudah terjadi kesepakatan, status pengelola akan membuat Persebaya memiliki sejumlah kelebihan. Namun, hal itu masih dalam proses pembicaraan rencana-rencana yang mungkin bisa dilakukan.

“Kami juga sudah beberapa kali menawarkan bagaimana tata kelola stadion yang baik, dan waktu itu Mas Eri juga menyambut sangat baik. Saya kira ini kabar positif karena ada langkah maju sehingga nanti mudah-mudahan kita bisa konkretkan,” ujar Candra.

“Nantilah kami secepatnya begitu ada langkah maju ke sana. Persebaya akan juga akan lebih proaktif juga untuk bisa berdiskusi dengan Pemkot Surabaya untuk mewujudkan ini sebenarnya,” imbuhnya.

 


Sempat Berkandang di Gresik

Striker Persebaya, Flavio Silva, mencoba melewati adangan pemain PSIS, Syiha Buddin, pada lanjutan BRI Liga 1 2024/2025 di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Rabu (12/3/2025) malam WIB. (Bola.com/Aditya Wany)

Persebaya sendiri sempat berkandang di Stadion Gelora Joko Samudro, Gresik, di BRI Liga 1 2022/2023. Alasannya, saat itu Stadion GBT masih dalam tahap renovasi untuk Piala Dunia U-17 2023.

Setelah renovasi selesai, Persebaya kembali ke Surabaya mulai Liga 1 2023/2024. Mereka pun tidak pernah pindah kandang lagi dan tetap menggunakan GBT yang berkapasitas lebih dari 40 ribu penonton tersebut sampai sekarang.

Pengelolaan stadion milik pemda oleh klub profesional di Indonesia sendiri bukan hal yang baru. Bali United misalnya, yang menjadi pengelola Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, yang tentunya milik Pemkab Gianyar.


Persaingan di BRI Liga 1 2024/2025