Kontroversi Mesut Ozil dan Larangan Kembali ke Werder Bremen

Penjelasan mengapa Mesut Ozil dilarang balik ke Werder Bremen, bahkan untuk sekadar acara perpisahan.

BolaCom | Aning JatiDiterbitkan 19 Maret 2025, 12:15 WIB
Mesut Ozil saat menghadiri acara coaching clinic yang digelar oleh Concave Indonesia bersama 47 anak Indonesia terpilih di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) Senayan, Jakarta, Kamis (26/5/2022) sore WIB. (Bola.com/Bagaskara Lazuardi)

Bola.com, Jakarta - Mantan pemain Arsenal, Real Madrid, dan Timnas Jerman, Mesut Ozil, yang pensiun dari sepak bola pada 2023, telah dilarang kembali ke klub lamanya, SV Werder Bremen.

Larangan ini diberlakukan karena tindakan terbarunya yang dianggap tidak mencerminkan nilai-nilai klub.

Advertisement

Ozil bermain untuk berbagai klub top Eropa sebelum mengakhiri kariernya di usia 34 tahun, dua tahun lalu.

Pemenang Piala Dunia 2014 ini mencatatkan 92 caps bersama Timnas Jerman dan pernah membela Bremen dalam 108 pertandingan antara tahun 2008 dan 2010.

Namun, laporan terbaru menyebutkan bahwa pemain kelahiran Gelsenkirchen ini tidak diizinkan menghadiri acara-acara klub Bremen di masa mendatang.


Perpisahan Diego Ribas

Diego Ribas. Gelandang Brasil berusia 37 tahun yang merupakan produk Akademi Santos FC ini sejak awal musim 2016/2017 memilih pulang kampung ke Brasil untuk membela Flamengo usai meninggalkan Fenerbahce dengan status bebas transfer. Sebelumnya ia sempat memperkuat beberapa klub elite Eropa, di antaranya Juventus dan Atletico Madrid. Bersama Flamengo, hingga kini ia telah tampil dalam 218 laga di semua ajang dengan torehan 31 gol dan 25 assist. (AFP/Carl De Souza)

Saat ini, Werder Bremen menempati posisi ke-12 di Bundesliga dan akan menggelar pertandingan perpisahan untuk Diego Ribas akhir pekan ini.

Kendati pernah bermain bersama Diego dalam 41 pertandingan antara tahun 2007 dan 2009, Mesut Ozil tidak diizinkan hadir dalam acara tersebut.

Terlepas dari kontribusinya untuk Die Werderaner—termasuk mencetak 16 gol dan memberikan 54 assist—absennya Ozil dikaitkan dengan tato yang ia pamerkan.

Menurut laporan yang mengutip media Jerman, Bild, tato tersebut menampilkan gambar serigala abu-abu serta bendera dengan tiga bulan sabit.

Simbol-simbol tersebut diketahui memiliki keterkaitan dengan kelompok sayap kanan yang dikenal mempromosikan anti-Semitisme, ekstremisme, dan ultra-nasionalisme.


Apa Itu Grey Wolves

Di menit awal pertandingan, Merih Demiral membuka keunggulan Turki atas Austria. (Ronny HARTMANN/AFP)

Seorang juru bicara klub Bremen mengatakan kepada Bild bahwa keputusan untuk tidak mengundang Ozil ke acara tersebut didasarkan pada tindakannya baru-baru ini.

"Kami telah sepakat dengan Diego untuk tidak mengundang Mesut karena tindakan terbarunya yang tidak mencerminkan nilai-nilai klub."

Kelompok Grey Wolves—yang dilarang di Prancis dan Austria—merupakan gerakan sayap kanan ekstrem asal Turki yang dikaitkan dengan sejumlah kejahatan besar, termasuk upaya pembunuhan Paus Yohanes Paulus II pada 1981, seperti dilaporkan oleh The Sun.

Merih Demiral, pemain klub Al-Ahli di Liga Pro Saudi, juga sempat mendapat larangan bermain dalam dua pertandingan selama Euro 2024 setelah selebrasi "Grey Wolf"-nya dianggap melanggar 'aturan dasar perilaku yang layak', menurut UEFA.


Duet Diego-Ozil

Mesut Ozil – Gelandang Fenerbahce ini ternyata mempunyai bakat sebagai Vlogger. Aktivitas sehari hari serta challenge merupakan konten yang biasa diupload di YouTubenya. (AP/Kirsty Wigglesworth)

Diego dan Ozil, yang dikenal sebagai satu di antara pengumpan terbaik dalam sejarah sepak bola, pernah bermain bersama di Weser Stadium sebelum Ozil hijrah ke Real Madrid pada 2010.

Namun, keputusan telah dibuat untuk tidak melibatkannya dalam acara perpisahan Diego.

Di luar sepak bola, setelah pensiun, Ozil tetap aktif dengan menjaga kebugarannya serta terlibat dalam dunia politik.

Ia menetap di Turki—tempat di mana ia mengakhiri karier bersama Istanbul Basaksehir—dan kini bekerja sama dengan Partai AK Turki untuk mengisi waktunya.