Igor Tudor: Dari Bek Tangguh Juventus Hingga Pelatih Harapan Baru Bianconeri, Layakkah?

Igor Tudor, mantan bek tangguh Juventus, kembali ke klub lamanya sebagai pelatih kepala menggantikan Thiago Motta yang dipecat akibat hasil buruk musim ini.

BolaCom | Nurfahmi BudiDiperbarui 08 April 2025, 19:45 WIB
Pelatih baru Juventus, Igor Tudor, mempersembahkan kemenangan dalam debutnya sebagai pelatih Nyonya Tua. (AFP/Marco Bertorello)

Bola.com, Jakarta - Juventus mengambil langkah tegas dengan memecat Thiago Motta dari posisi pelatih kepala pada Minggu (23/03/2025). Sebagai penggantinya, klub menunjuk Igor Tudor, mantan pemain yang pernah berjaya bersama Bianconeri di pentas Serie A.

Tudor bukanlah sosok asing bagi publik Turin. Sebagai pemain, ia adalah bek tangguh yang memperkuat Juventus pada era 2000-an. Ia membela Juventus dari tahun 1998 sampai 2007, menyumbangkan kontribusi signifikan dengan lebih dari 110 penampilan di Serie A dan mencetak hampir 20 gol.

Advertisement

Selama berseragam Juventus, Tudor meraih beberapa gelar juara Serie A dan Coppa Italia. Meski kariernya sempat terganggu cedera pergelangan kaki kronis yang memaksanya pensiun lebih awal pada usia 30 tahun, kontribusinya sebagai pemain Juventus tak diragukan lagi.

Setelah pensiun, Tudor kembali ke klub masa mudanya, Hajduk Split, untuk mengakhiri karier bermainnya. Kini, ia diharapkan mampu mengembalikan kejayaan Juventus di kancah sepak bola Italia. Tugas tersebut sudah mulai mendapatkan angin setelah Juventus menekuk Genoa (1-0) dan meraih hasil imbang di markas AS Roma (1-1)


Kembali ke Juventus sebagai Pelatih

Pelatih baru Juventus, Igor Tudor, memberikan arahan kepada Dusan Vlahovic dan Renato Veiga, saat melawan Genoa, pada laga Liga Italia, di Allianz Stadium, Turin, Minggu (30/3/2025) dini hari WIB. (AFP/Marco Bertorello)

Penunjukan Tudor sebagai pelatih kepala Juventus bukan tanpa alasan. Ia pernah menjadi bagian penting dari skuat Bianconeri sebagai pemain. Selain itu, pengalamannya sebagai asisten pelatih Andrea Pirlo pada musim 2020/2021 juga menjadi pertimbangan penting.

Sebagai mantan pemain, Tudor memiliki sejarah panjang bersama Juventus. Ia menghabiskan tujuh setengah tahun di Turin, dari 1998 hingga 2005, dengan catatan 174 penampilan dan 21 gol.

Pada musim yang sama, Juventus mencapai final Liga Champions, tetapi harus menerima kekalahan dari rival domestik, AC Milan, melalui adu penalti di Old Trafford.


Tugas Berat Menanti

Pemain Juventus, Kenan Yildiz, melakukan selebrasi setelah mencetak gol ke gawang Genoa, pada laga Liga Italia, di Allianz Stadium, Turin, Minggu (30/3/2025) dini hari WIB. (Fabio Ferrari/LaPresse via AP)

Penunjukan Tudor bersifat interim hingga akhir musim, dengan opsi perpanjangan kontrak jika berhasil membawa perubahan signifikan. Dua kekalahan beruntun di Serie A melawan Atalanta dan Fiorentina, tersingkir dari playoff Liga Champions oleh PSV Eindhoven, dan tersisih di perempat final Coppa Italia lewat adu penalti melawan Empoli menjadi penyebab utama pergantian nahkoda di Allianz Stadium.

Dengan delapan pertandingan tersisa, Juventus tertinggal 12 poin dari Inter Milan dan berada di luar zona Liga Champions. Tugas berat menanti Tudor untuk mengembalikan performa Bianconeri dan meraih hasil maksimal di sisa musim ini.


Juventus Mengejar Asa

Berita Terkait