Bola.com, Jakarta - Real Madrid datang ke London Utara dengan harapan membawa pulang keunggulan pada leg pertama perempat final Liga Champions. Namun, mereka justru meninggalkan Stadion Emirates dengan kekalahan telak dari Arsenal.
Pelatih Real Madrid, Carlo Ancelotti, tak bisa menurunkan Eduardo Camavinga hingga akhir laga, setelah gelandang asal Prancis itu kehilangan kendali emosinya dan diusir keluar lapangan.
Saat Arsenal sudah unggul 3-0, Camavinga menendang bola dengan kasar sebagai bentuk frustrasi dan langsung diganjar kartu kuning kedua.
Sebelum insiden tersebut, Camavinga memang sudah dipastikan absen di leg kedua akibat akumulasi kartu kuning. Namun, tindakan cerobohnya tetap membuat Ancelotti sangat kesal.
Pandangan Matt Upson
Mantan bek Arsenal dan West Ham United yang kini menjadi pundit, Matt Upson, menyampaikan pandangannya terkait situasi itu.
"Dalam hal kehilangan kendali, ini adalah contoh klasik," ujar Matt Upson dalam siaran BBC Radio 5 Live.
"Ancelotti bahkan memalingkan wajah saat Camavinga berjalan ke ruang ganti. Itu adalah momen kehilangan kontrol sepenuhnya, dan wasit tidak punya pilihan selain mengeluarkan kartu merah," ulasnya.
Misi Real Madrid Gagal
Madrid melawat ke Emirates dalam kondisi mencari kebangkitan usai kekalahan di La Liga dari Valencia.
Setelah babak pertama berakhir imbang tanpa gol, Arsenal mengamuk di babak kedua dengan mencetak tiga gol hanya dalam 17 menit—mengambil alih kendali pertandingan secara total.
Declan Rice tampil sebagai bintang utama lewat dua gol indah dari skema bola mati, sebelum Mikel Merino memperbesar keunggulan menjadi 3-0.
Kendati tampil gemilang, Rice tetap merendah dan menegaskan bahwa timnya tidak akan lengah menghadapi leg kedua di Madrid.
Di sisi lain, para pemain Real Madrid meninggalkan lapangan dengan diam, menyimpan harapan kecil untuk bisa membalikkan keadaan di Santiago Bernabeu.
Sumber: BBC