Bola.com, Gianyar - PSBS Biak akan menghadapi juru kunci BRI Liga 1 2024/2025, PSS Sleman pada Jumat (11/4/2025) di Stadion I Wayan Dipta, Gianyar, Bali.
PSBS memiliki modal yang bagus. Konsistensi Marckho Merauje dkk. akan dibuktikan kali ini. Tuah Stadion Dipta masih coba diincar klub berjulukan Badai Pasifik itu. Pelatih PSBS, Marcos Guilleromo Samso sudah memetakan gaya permainan Super Elja.
Ia tidak sembarangan menerapkan skema menghadapi PSS yang berambisi keluar dari zona degradasi.
“PSS pasti mencari tiga poin disini. Bagi saya, pertandingan menghadapi PSS penting,” ucapnya.
Satu kemenangan lagi, bisa membuat PSBS Biak aman di BRI Liga 1 musim depan. Skema dan cara bermain yang sudah dimengerti satu sama lain oleh para pemain, menjadi modal yang bagus.
Perubahan Drastis
Dalam 27 pekan, perubahan cukup besar memang terlihat dari PSBS Biak. Di awal musim, mereka terseok-seok dan sulit untuk meraih kemenangan.
“PSBS sudah punya cara bermain yang baku sekarang. Kami mungkin bisa mengganti pemain dalam setiap pertandingan, tetapi untuk cara kami bermain tidak akan berubah,” ujarnya.
“Kami pikir, kami bisa lebih bagus lagi dibandingkan sebelumnya,” tambah Marcos Guillermo.
Saat menghadapi PSS, Marcos Guillermo tidak bisa diperkuat dua pemain yakni Julian Velazquez dan Arjuna Agung.
Kubu PSS
Situasi ini membuat Pelatih PSS Sleman Pieter huistra sedikit semringah. Dalam konferensi pers jelang pertandingan di Alron Hotel Kuta pada Kamis (10/4/2025), ia tahu kekuatan PSBS akan tereduksi setelah kehilangan Velazquez.
“Iya saya tahu dia pemain yang bagus di belakang,” ucapnya. Namun Borneo FC juga kehilangan dua pemain yaitu Betinho dan Ifan Nanda Pratama akibat akumulasi kartu.
“Kami ingin meraih kemenangan dan akan lakukan yang terbaik. Kami sudah memantau permainan PSBS Biak seperti apa sebelumnya. Mereka di dua pertandingan terakhir bisa meraih kemenangan. Sekarang kami mencoba untuk bermain lebih baik lagi,” ucapnya.
Taktik
Ia sadar PSBS berbahaya dari sekama serangan balik cepat. Beberapa tim sudah merasakannya termasuk Bali United yang dua kali dihajar di Stadion Dipta. Pieter menerangkan, motivasi terbesarnya saat ini adalah membawa PSS Sleman bertahan di Liga 1 musim depan meskipun jalan terjal harus dilalui.
“Kami butuh motivasi. Kami butuh energi tambahan untuk bisa bertahan musim depan. Semuanya harus menjadi lebih baik, mental, tekanan ke pemain, semuanya. Saya ingin mencoba untuk lebih baik lagi,” tutupnya.