Pesan Perpisahan Megawati Hangestri untuk Fans Red Sparks: Jika Ada Kesempatan Saya Ingin Bermain Lagi di Sini

Pevoli putri Indonesia, Megawati Hangestri Putri, menyudahi kariernya di Liga Voli Korea bersama Red Sparks. Dia meninggalkan Korea dan kembali ke Indonesia, Kamis (10/4/2025) pagi.

BolaCom | Yus Mei SawitriDiperbarui 10 April 2025, 22:48 WIB
Megawati Hangestri saat tampil bersama Daejeon Red Sparks di Korean V-League 2024/2025. (dok. Instagram Daejeon Red Sparks)

Bola.com, Jakarta - Pevoli putri Indonesia, Megawati Hangestri Putri, menyudahi kariernya di Liga Voli Korea bersama Red Sparks. Dia meninggalkan Korea dan kembali ke Indonesia, Kamis (10/4/2025) pagi waktu setempat. 

Sebelum pulang ke Tanah Air, Megawati menyampaikan pesan khusus untuk rekan-rekan setimnya dan fans Red Sparks.  

Advertisement

Setelah dua musim berlaga di Korean V-League, Mega memutuskan tak memperpanjang kontraknya dengan Red Sparks.

Mega mulai membela Red Sparks di liga voli putri Korea Selatan pada musim 2023/2024 setelah lolos seleksi pemain kuota Asia pada 2023. Ia tampil apik dan mengantarkan Red Sparks menembus babak playoff, mengakhiri musim di peringkat ketiga.

Mega kembali bermain untuk Red Sparks pada musim 2024/2025 dan makin garang. Ia lagi-lagi membantu Red Sparks menuju ke babak playoff, bahkan menembus babak final melawan Incheon Pink Spiders. Sayang, usai melewati lima laga sengit, Red Sparks kalah dengan skor agregat 2-3.

 


Senang Karier di Korea Selatan Berjalan Baik

Pemain Red Sparks Megawati Hangestri dalam game kelima final Liga Voli Korea atau V-League melawan Pink Spiders di Samsan World Gymnasium, Selasa (8/4/2025). (foto: Instagram @red__sparks)

Meninggalkan Korean V-League demi bermain di Indonesia menjadi keputusan yang diambil Mega karena ia ingin lebih dekat dengan sang ibunda, yang kesehatannya menurun. Ia memilih bermain di liga yang iklimnya lebih hangat dan punya musim kompetisi yang lebih pendek.

Mega pun pulang ke Indonesia lewat Bandara Internasional Incheon pagi ini. Fans yang mengetahui kabar ini pun mengantar kepulangannya, begitu pula beberapa anggota ofisial Red Sparks, termasuk pelatih Ko Hee-jin serta pelatih kepala Lee Kang-joo.

"Saya benar-benar bersyukur bisa bermain di Korea selama dua tahun. Ketika pertama kali datang ke Korea, saya khawatir apakah saya bisa tampil dengan baik, tetapi pada akhirnya semuanya berjalan baik, dan saya senang banyak orang mengenal saya," ungkap Mega seperti yang dilansir Naver Sports.

"Karier saya sebagai atlet memang penting, tetapi keluarga tetap yang utama. Saya bisa kembali kapan saja ke Korea untuk main-main, tetapi karena ibu saya tinggal sendirian, saya rasa lebih penting untuk pulang dan merawatnya. Jadi, saya membuat keputusan itu," lanjut pemain yang berjulukan Megatron itu.

 

 


Ucapan Terima Kasih

Pelatih Red Sparks Ko Hee-jin memberikan instruksi kepada Megawati Hangestri dan kawan-kawan pada game kelima final Liga Voli Korea atau V-League melawan Pink Spiders di Samsan World Gymnasium, Selasa (8/4/2025). (foto: Instagram @red__sparks)

Mega juga tak kuasa menahan tangis usai kekalahan timnya di laga final kelim. ia pun menjelaskan.

"Saya menangis karena kecewa kami kalah di gim kelima, dan sebenarnya tubuh saya sudah tidak fit sejak gim pertama. Namun, saya terharu karena tubuh saya mampu bertahan hingga gim kelima. Jadi, saya rasa itu alasan saya menangis."

Pevoli asal Jember berusia 25 tahun ini juga meninggalkan pesan untuk para pencinta voli Korea Selatan, khususnya para pendukung Red Sparks. Mega mengaku punya keinginan kembali membela Red Sparks jika suatu saat nanti mendapatkan kans berlaga di Korean V-League lagi.

"Jika saya dapat kesempatan lagi bermain di Korea, saya ingin mengenakan seragam Jeonggwanjang dan bermain lagi. Saya berterima kasih kepada semua orang yang mencintai saya selama dua tahun terakhir dan datang ke stadion untuk mendukung saya. Tolong jangan berhenti mendukung saya, di mana pun saya bermain di masa depan. Terima kasih," tuturnya.

Sumber: Naver Sports

Disadur dari: Bola.net (Penulis Anindya Danartikanya, published 10/4/2025)