Setop Euforia dan Jangan Ganggu Timnas Indonesia U-17, Tugas Nova Arianto dan Pemain Sangat Berat Menuju Piala Dunia U-17 2025

Masyarakat sedang bergembira dengan keberhasilan Timnas Indonesia U-17 melangkah ke perempat final Piala Asia U-17 2025 yang sekaligus menjadi penanda keberhasilan tim Garuda Muda lolos ke Piala Dunia U-17 2025.

BolaCom | Gatot SumitroDiterbitkan 12 April 2025, 11:45 WIB
Kemenangan Indonesia ini berkat gol semeta wayang yang dipersembahkan Evandra Florasta. Pemain bernomor punggung enam itu mencetak gol lewat sontekan jarak dekat setelah tendangan penaltinya sempat dimentahkan oleh kiper Timnas Korea Selatan U-17. (Dok PSSI)

Bola.com, Kediri - Warganet Indonesia terkenal ekspresif meluapkan emosinya di media sosial, baik unggahan itu negatif maupun positif. Hal itu juga tak luput bagi Timnas Indonesia U-17 yang baru saja memastikan diri lolos ke Piala Dunia U-17 2025 di Qatar.

Pujian sangat masif bertebaran di dunia maya mengiringi keberhasilan Timnas Indonesia U-17 melangkah ke perempat final Piala Asia U-17 2025 sekaligus lolos ke Piala Dunia U-17 2025 di Qatar.

Advertisement

Tiga kali kemenangan beruntun yang ditorehkan anak asuh Nova Arianto di Grup C Piala Asia U-17 2025, yaitu atas Korsel U-17, Yaman U-17, dan Afganistan U-17 membuat Timnas Indonesia U-17 seolah terbang di awang-awang.

"Budaya sepak bola Indonesia sangat kuat. Publik senang memuji prestasi Timnas Indonesia. Namun, terkadang sanjungan ini tidak pada waktu yang tepat. Silakan publik menyanjung sukses di Piala Asia U-17 ini, tetapi jangan berlebihan," kata Raja Isa Raja Akram Syah.


Cukup Euforianya

Zahaby Gholy, Evandra Florastra, dan Mierza Firjatullah berperan dalam kemenangan Timnas Indonesia U-17 dengan skor 4-1 atas Timnas Yaman U-17 di Piala Asia U-17 2025, Senin (7/4/2025). (Dok. PSSI)

Pengamat sepak bola asal Malaysia yang lebih dari sepuluh tahun berkarier di klub-klub Indonesia ini menyarankan segera menyetop euforia tersebut.

"Setop euforia, puji secukupnya saja, karena perjalanan dan tugas Nova Arianto dan para pemain masih panjang dan berat," tegas Raja Isa.

"Kita dukung dulu Timnas Indonesia U-17 mencapai babak tertinggi di Piala Asia U-17. Dan, perjuangan sesungguhnya di Piala Dunia U-17 Qatar nanti," ujarnya.


Pujian Berlebihan bisa Menenggelamkan

Skuad Timnas Indonesia U-17 berfoto jelang laga melawan Korea Selatan pada laga pertama Grup C Piala Asia U-17 2025. (Dok. Timnas Indonesia)

Pujian, lanjut pelatih berdarah keturunan Bugis ini, bisa seperti pisau bermata dua yang membunuh pemain muda Timnas Indonesia U-17.

"Pemain ini masih sangat muda dengan psikologis juga labil. Pujian bisa membuat mereka terlena. Timnas Indonesia muda pernah punya pengalaman pahit, ketika mereka disanjung setinggi langit. Akhirnya mayoritas dari mereka pelan-pelan hilang dari Timnas Indonesia," jelasnya.

Pengalaman itu dipahami betul oleh Nova Arianto. Kebijakannya melarang anak didiknya berinteraksi di medsos sangat tepat.

"Nova Arianto berkaca dari kegagalan Timnas Indonesia masa lalu. Makanya dia sangat ketat membuat aturan soal medsos. Saya salut dengan ini. Nova Arianto punya misi anak-anak muda ini bisa terus berkembang dan jadi tulang punggung Timnas Indonesia kedepannya," paparnya.

Berita Terkait