BRI Liga 1: PSIS Terjangkit Penyakit Akut, Gilbert Agius Akui Jadi Sumber Masalah yang Harus Diselesaikan

Pelatih PSIS Semarang, Gilbert Agius, menyinggung soal satu masalah akut yang membuat anak asuhnya harus kembali menelan kekalahan.

BolaCom | Radifa ArsaDiterbitkan 19 April 2025, 18:00 WIB
Para pemain PSIS Semarang terlihat lesu setelah takluk dari Persija Jakarta dalam lanjutan BRI Liga 1 2024/2025 di Stadion Indomilk Arena, Tangerang, Rabu (5/3/2025) malam WIB. (Bola.com/M. Iqbal Ichsan)

Bola.com, Semarang - Pelatih PSIS Semarang, Gilbert Agius, menyinggung soal satu masalah akut yang membuat anak asuhnya harus kembali menelan kekalahan saat berjuang lolos dari zona degradasi BRI Liga 1 2024/2025.

Masalah inilah yang memaksa PSIS Semarang kehilangan poin ketika melawat ke markas Semen Padang pada pekan ke-29 BRI Liga 1 2024/2025. Gilbert Agius mengatakan, Tim Mahesa Jenar kembali kalah karena kehilangan fokus.

Advertisement

Skuad Kabau Sirah sukses mencetak gol kemenangan pada menit ke-90+8 lewat sepakan Tin Martic. Padahal, sebelumnya PSIS Semarang bisa menyamakan skor pada menit ke-90+5 lewat sundulan Sudi Abdallah.

Kalau saja PSIS bisa menjaga konsentrasi, Gilbert merasa yakin anak asuhnya bisa setidaknya membawa pulang satu poin dari laga ini. Kebobolan gol menit akhir memang sudah menjadi problem klasik bagi Mahesa Jenar.

 

 

 


Terjangkit Penyakit Akut

Pelatih PSIS Semarang, Gilbert Agius, saat mengikuti sesi konferensi pers jelang pertandingan melawan Persija Jakarta pada pekan ke-31 kompetisi BRI Liga 1 2022/2023. (dok. PSIS)

“Alasan utama kenapa kami bisa kalah ialah hilangnya fokus pada menit-menit akhir. Itulah alasan yang paling utama. Jadi, saya pikir tidak ada alasan lainnya. Jadi, kami harus bisa menjaga konsentrasi 100%,” kata Gilbert Agius.

Kebobolan pada menit-menit akhir memang sudah menjadi penyakit akut yang belakangan ini menjangkiti PSIS Semarang. Sebab, selain pada laga terakhir, masalah yang sama juga muncul pada dua kekalahan sebelumnya.

Saat PSIS kalah dari Persija Jakarta pada pekan ke-25, mereka juga kebobolan pada menit ke-90+7 lewat sepakan Gustavo Almeida. Pada pekan berikutnya, yakni saat melawan Madura United, mereka kembali mengulangi kesalahan yang sama.

Setelah duel bertahan dengan skor imbang 1-1, Tim Mahesa Jenar justru kemasukan gol pada menit ke-90+5 lewat tendangan Andi Irfan. Padahal, PSIS sudah unggul jumlah pemain karena Kerim Palic di kartu merah pada menit ke-66.


Jadi Sumber Masalah

Pemain PSIS Semarang, Boubakary Diarra saat melawan Dewa United pada laga pekan ke-8 BRI Liga 1 2023/2024 di Stadion Indomilk Arena, Tangerang, Senin (14/8/2023). PSIS Semarang menang telak 4-1 atas Dewa United. (Bola.com/M Iqbal Ichsan)

PSIS memang belakangan ini kehilangan banyak kekuatannya. Selain dua pemain yang putus kontrak, mereka juga tak bisa bermain tanpa Gustavo Almeida dan Boubakary Diarra. Waktu persiapan juga termasuk mepet. Tapi, Gilbert enggan menjadikannya alasan.

“Kami memang kehilangan beberapa pemain penting. Dan mungkin saja mereka bisa memberikan bantuan lebih kepada kami. Sebab, dalam melakukan pergantian, kami jadi punya opsi lebih banyak,” ujar dia.

“Untuk waktu persiapan yang mepet, sebetulnya tidak ada masalah dengan aspek fisik. Karena yang jadi isu adalah masalah taktik. Jika kami punya waktu punya sehari lebih banyak, maka kami punya persiapan lebih banyak untuk mengasah taktik,” lanjutnya.

Dari kacamata pelatih asal Malta itu, sumber persoalan yang kini harus segera diperbaiki Mahesa Jenar ialah hilangnya fokus yang membuat kebobolan saat laga menginjak menit-menit kritis.

“Namun, yang jelas, semuanya ini tidak bisa menjadi alasan. Kami kehilangan konsentrasi dan kebobolan pada menit-menit akhir. Jadi, itulah yang jadi alasan,” kata eks pelatih Timnas Malta tersebut.


Perpanjang Catatan Buruk

Dengan kekalahan ini, PSIS Semarang semakin memperpanjang tren buruknya di BRI Liga 1 2024/2025. Dengan hasil ini, skuad asuhan Gilbert Agius itu kini sudah melewati sembilan laga tanpa kemenangan.

Rekor inilah yang membuat Tim Mahesa Jenar harus terjun bebas ke papan bawah klasemen. Dari total sembilan laga itu, mereka tercatat meraih empat kali imbang, sedangkan lima laga lainnya berujung dengan kekalahan.

Meskipun Semen Padang berhasil mencatatkan keunggulan pada laga ini, mereka tetap tak bisa menggusur PSIS Semarang dari atasnya. Mahesa Jenar masih berada di peringkat ke-16 dengan koleksi 25 poin.

Sementara itu, skuad Kabau Sirah berada tepat di bawahnya, yakni peringkat ke-17, dengan koleksi poin yang sama. Secara head-to-head, keduanya memang terhitung imbang karena PSIS menang 1-0 pada putaran pertama.


Simak Persaingan Musim Ini

Berita Terkait