Bola.com, Semarang - Jakarta LavAni Livin' Transmedia berhasil membungkam sang juara bertahan Jakarta Bhayangkara Presisi pada laga lanjutan final four PLN Mobile Proliga 2025. Hasil itu membuat Jakarta LavAni meraih gelar juara putaran pertama final four.
Menjalani pertandingan di GOR Jatidiri Semarang, Kamis (24/4/2025) malam WIB, Jakarta LavAni Livin' Transmedia tampil percaya diri dan mendominasi. Mereka pun menang 3-0 (25-21, 25-20, 25-20) atas Jakarta Bhayangkara Presisi.
Kemenangan tersebut sekaligus membuat klub milik Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono itu tinggal selangkah lagi maju ke grand final.
Dalam tiga laga pada putaran satu ini, Dio Zulfikri dkk. belum terkalahkan. Sehingga tetap bercokol di peringkat teratas klasemen sementara dengan nilai sempurna sembilan.
Dengan raihan gelar juara putaran pertama tersebut, tim asuhan Nicolas Vives itu berhak atas hadiah uang pembinaan sebesar Rp 60 juta.
Diraih dengan Kerja Keras
Asisten pelatih Jakarta LavAni, Erwin Rusni mengungkapkan kegembiraannya bisa menumbangkan juara bertahan dengan 3-0. Namun, hal itu diraih dengan kerja keras.
''Kami harus kerja keras, karena ini partai tak mudah. Mereka istimewa, dengan hadirnya Russel yang servisnya wow dan mengenakkan permainan. Yang jelas kami akan memperbaiki defend, block dan servis agar lebih tampil bagus di putaran kedua,'' katanya.
Hal senada diungkapkan kapten tim LavAni, Dio Zulfikri, juga menyebut partai lawan Bhayangkara bukan partai mudah. Apalagi, kehadiran dua pemain asingnya yang memberikan warna bagi tim tersebut.
''Mereka punya empat jump serve yang berbuah poin. Russel lihai dalam servisnya. Kami harus terus berbenah menghadapi pertandingan berikutnya,'' pungkasnya.
Bhayangkara Presisi Banyak Harus Dibenahi
Pelatih Kepala, Bhayangkara Presisi, Reidel Toiran mengakui banyak yang harus diperbaiki oleh timnya pasca-kekalahan dari LavAni. Pasalnya, sejak set pertama saja, pemainnya melakukan kesalahan, sehingga tampil di bawah performa terbaiknya.
''Mantal tampaknya masih menjadi kendala utama, sehingga pemain tampil tertekan. Ini menjadi PR terbesar kami untuk menuju putaran kedua di final four ini,'' kata juru racik asal Kuba tersebut.
Dia menandaskan, peluang ke grand final masih terbuka. Yang kini ditekankan pada pasukannya adalah bagaimana tampil lebih solid.