5 Maestro Sepak Bola dan Penerusnya: Paling Berat Dapat Label Pewaris Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo

Cristiano Ronaldo, megabintang sepak bola dunia, telah menorehkan prestasi gemilang di berbagai klub dan timnas; simak perjalanan kariernya yang inspiratif!

BolaCom | Wiwig PrayugiDiterbitkan 04 Mei 2025, 08:15 WIB
Ilustrasi - Lione Messi, Cristiano Ronaldo, Lamine Yamal, Kylian Mbappe (Bola.com/Adreanus Titus)

Bola.com, Jakarta Cristiano Ronaldo, nama yang sudah tak asing lagi di dunia sepak bola, telah mencatatkan namanya sebagai salah satu pemain terhebat sepanjang masa. Perjalanan kariernya yang gemilang dimulai dari Sporting CP, kemudian meroket di Manchester United, berjaya di Real Madrid, hingga kini berkiprah di Al Nassr, Arab Saudi. Namun, di balik gemerlapnya prestasi, ada sejumlah fakta menarik yang perlu diketahui.

Lahir di Funchal, Madeira, Portugal, Ronaldo memulai debut seniornya di Sporting CP sebelum diboyong Manchester United pada 2003. Di Manchester United, ia menjelma menjadi bintang, menyabet tiga gelar Liga Primer Inggris secara beruntun, Liga Champions, dan Piala Dunia Antarklub FIFA. Kepindahannya ke Real Madrid dengan biaya transfer fantastis €94 juta pada 2009 menandai babak baru dalam kariernya, mencetak rekor gol dan meraih berbagai gelar La Liga.

Advertisement

Setelah Real Madrid, Ronaldo melanjutkan petualangannya ke Juventus, menambah dua gelar Serie A dalam koleksi prestasinya. Kejutan terjadi pada 2021 ketika ia kembali ke Manchester United, sebelum akhirnya berlabuh di Al Nassr pada awal 2023. Meskipun telah mengukir prestasi luar biasa di Eropa, Ronaldo belum pernah merasakan gelar juara Liga Champions Asia.

Di kancah internasional, Ronaldo juga tak kalah gemilang. Debutnya bersama timnas Portugal pada 2003 menjadi awal perjalanan panjangnya sebagai pencetak gol terbanyak dan pemain dengan penampilan terbanyak sepanjang masa bagi negaranya. Ia memimpin Portugal meraih gelar juara Piala Eropa UEFA 2016 dan Liga Negara UEFA 2019, menambah catatan emas dalam kariernya yang cemerlang.


Gianluigi Buffon - Gianluigi Donnarumma

Gianluigi Buffon. Kiper Timnas Italia yang terakhir membela Tim Azzurri pada Piala Dunia 2014 ini menjadi kiper peraih Golden Glove di edisi 2006 saat berlangsung di Jerman. Tampil penuh dalam seluruh 7 laga Italia di Piala Dunia 2006, ia mmapu membawa Tim Azzurri meraih trofi Piala Dunia 2006 usai mengalahkan Prancis di laga final lewat adu penalti 5-3 (1-1). Timnas Italia tak terkalahkan mulai fase grup hingga laga final. Dari 7 laga Italia berhasil 6 kali menang dan 1 kali imbang atas USA 1-1 di fase grup. Buffon mencetak 5 kali clean sheet dan kebobolan 2 gol dari 7 laga tersebut. (AFP/Patrick Hertzog)

Gianluigi Buffon adalah satu di antara kiper terhebat sepanjang masa. Pemain berusia 44 tahun itu belum mengakhiri karir profesionalnya dan saat ini bermain untuk klub masa kecilnya Parma di Serie B.

Legenda Italia memenangkan Piala Dunia bersama Italia pada tahun 2006 dan juga telah meraih tujuh gelar Serie A. Penerus Buffon di tim Italia adalah Gianluigi Donnarumma, yang menginspirasi Italia untuk berjaya di Euro 2020.

Dia dinobatkan sebagai pemain terbaik Euro 2020 setelah menghasilkan tampilan pemenang pertandingan di semifinal dan final kompetisi. Donnarumma baru berusia 23 tahun dan telah membuktikan dirinya sebagai satu di antara kiper terbaik di dunia.

Tapi, perjalanan Donnarumma di klub kurang mulus. Ikuti jejak Buffon ke PSG dari AC Milan, ia belum terlihat maksimal. Dalam usia muda, ia malah sudah jadi public enemy fans Milan yang kecewa dia hengkang.


Andres Iniesta - Pedri

5. Andres Iniesta - Andres Iniesta adalah salah satu gelandang terhebat sepanjang masa. Iniesta menjadi gelandang luar biasa dan jadi jantung permainan tiki-taka Barcelona saat ditangani Pep Guardiola. (AFP/Gianluigi Guercia)

Andres Iniesta adalah gelandang terbaik yang pernah ada di dunia. Ia memenangkan Piala Dunia 2010 dan Euro 2008 dan 2012 bersama Spanyol.

Iniesta menjadi bagian dari tim Barcelona yang meraih treble pada musim 2008-09. Iniesta benar-benar menyenangkan untuk ditonton di lapangan sepak bola dan dia terus melakukan keajaibannya untuk klub Jepang Vissel Kobe pada usia 38 tahun.

Barcelona secara mengejutkan menemukan seorang anak muda yang tampaknya dipotong dari kain yang sama dengan Iniesta dan Xavi, Pedri.

Pedri, yang bergabung dengan Barcelona dari Las Palmas pada tahun 2020 meroket beberapa tahun terakhir. Dia memenangkan penghargaan Pemain Muda Terbaik Euro 2020 setelah memainkan peran utama dalam perjalanan Spanyol ke semifinal.

Pemain berusia 19 tahun ini menavigasi ruang sempit dengan mudah dan memiliki visi yang tidak sesuai dengan usianya. Dia juga memiliki jarak passing yang cocok dengan playmaker kelas dunia. Pedri masih remaja dan disebut-sebut sebagai pewaris Iniesta.


Neymar - Vini Jr

Neymar Jr yang kini tengah menjalani musim pertama bersama Al Hilal di Saudi Pro League pernah berseragam Barcelona selama 4 musim mulai 2013/2014 hingga 2016/2017. Ia didatangkan Barcelona dari Santos pada awal musim 2013/2014 dengan nilai transfer 88 juta euro. Dua gelar La Liga sukses diraihnya pada musim 2014/2015 dan 2015/2016 serta mampu menjuarai Liga Champions 2014/2015. Bersama Barcelona ia total tampil dalam 207 laga di semua kompetisi dengan torehan 94 gol dan 70 assist. (AFP/Lluis Gene)

Neymar Jr. adalah pemain yang melambangkan gaya sepak bola samba yang dipopulerkan oleh orang Brasil. Tipuan dan skillnya telah menyajikan banyak momen ajaib di sepak bola.

Bakat yang hampir mirip ada di pemain sayap Real Madrid, Vinicius Jr., yang baru saja menikmati musim yang luar biasa di Eropa.

Vinicius adalah pemain yang menonjol untuk Real Madrid saat mereka memenangkan gelar La Liga dan Liga Champions.

Seperti Neymar, Vinicius memiliki berbagai trik dan suka membuat para bek kelimpungan. 


Lionel Messi - Lamine Yamal

Pemain Argentina, Lionel Messi (kiri), dan pemain Spanyol, Lamine Yamal (kanan). (AFP)

Paling susah jadi pemain yang dilabeli pewaris Lionel Messi.

Lionel Messi dengan karier sepak bolanya yang termasyhur, siapa anak muda yang bisa menyamainya sekarang?

Rekor pemenang Ballon d'Or tujuh kali tidak ada bandingannya.

Saat ini, Barcelona seperti telah menemukan pewarisnya, Lamine Yamal. Yamal Foden secara gaya adalah individu yang paling pas yang dapat dianggap sebagai pewarisnya.


Cristiano Ronaldo - Kylian Mbappe

Pemain PSG, Kylian Mbappe (kiri) berbincang dengan Cristiano Ronaldo saat laga Riyadh Season Cup antara Riyadh All-Star melawan PSG yang berlangsung di King Fahd Stadium, Riyadh, Jumat (20/1/2023) dini hari WIB. (AFP/Franck Fife)

Kylian Mbappe tumbuh mengidolakan Cristiano Ronaldo, yang menjadi terhebat sepanjang masa.

Mbappe sedang dalam perjalanan untuk mencapai status yang sama. Ronaldo adalah pemenang Ballon d'Or lima kali, pencetak gol internasional terbanyak, dan segudang prestasi lainnya.

Mbappe bisa dibilang penyerang terbaik di sepakbola saat ini. Kecepatannya yang luar biasa, tipu daya, dan pencetak gol yang produktif membuatnya disebut yang paling mendekati CR7 dari generasi berikutnya.

Sumber: Sportskeeda

Berita Terkait