Final Liga Europa Tottenham Vs MU Bikin Gary Neville Cemas: Pertaruhannya Terlalu Besar, Perut Saya Mual

Gary Neville mengakui ada “perasaan tak enak soal MU jelang partai final Liga Europa melawan Tottenham.

BolaCom | Aning JatiDiperbarui 10 Mei 2025, 13:52 WIB
Gary Neville. Salah satu legenda Manchester United yang pensiun pada Februari 2011 setelah hanya membela MU sepanjang kariernya mulai 1992/1993 ini bergabung dengan jaringan televis Sky Sports sebagai komentator dan pundit sejak musim 2011/2012. Profesi tersebut menjadi tidak asing baginya karena sebelumnya ia juga pernah menjadi pundit bagi jaringan televis ITV Sport di dua ajang sepak bola akbar, Piala Dunia 2002 dan Piala Eropa 2008. Sempat meninggalkan Sky Sports untuk menukangi Valencia pada Desember 2015, ia kembali ke Sky Sports usai dipecat Valencia yang hanya dibesutnya selama 4 bulan di musim 2015/2016. (AFP/Glyn Kirk)

Bola.com, Jakarta - Mantan kapten Manchester United (MU), Gary Neville, mengaku merasakan "perasaan tak enak" alias nervous menjelang laga final Liga Europa antara mantan klubnya dan Tottenham Hotspur yang akan digelar Bilbao, Kamis dini hari WIB (22-5-2025).

Pertandingan ini mempertemukan dua tim Premier League yang dianggap gagal memenuhi ekspektasi musim ini. Namun, laga ini membawa taruhannya sendiri: satu tiket ke Liga Champions musim depan bagi sang pemenang.

Advertisement

Neville menyebut laga ini sebagai "pertandingan besar" dan menegaskan bahwa konsekuensi dari kekalahan sangatlah besar.

Meski ia cukup yakin dengan peluang MU, sisi defensif dalam dirinya membuatnya sulit merasa antusias menyambut laga tersebut.

Apa kata Neville seputar situasi ini?


Gary Neville Mual

Gol kedua Mason Mount pada menit ke-90+1 menutup keunggulan Manchester United 4-1 atas Athletic Bilbao di leg kedua semifinal Liga Europa 2024/2025. (Oli SCARFF/AFP)

Dikutip dari BBC, Neville mengatakan:

"Roy Keane bilang ini pertandingan yang hebat waktu itu," kata Neville.

"Itu memang cara Roy memandangnya. Tapi, mentalitas saya berbeda. Saya dulu bermain sebagai bek kanan. Satu-satunya hal yang bisa Anda lakukan di posisi itu adalah menyebabkan tim Anda kalah. Kecuali Anda Trent Alexander-Arnold, Anda hampir tak mungkin memenangkan pertandingan untuk tim sebagai seorang bek kanan," ujarnya.

"Ini pertandingan besar. Konsekuensinya sangat besar. Sebagai seorang penggemar United, saya merasa mual memikirkan laga ini karena apa yang dipertaruhkan sangat besar," lanjutnya.


Tetap Yakin MU

Penyerang Manchester United, Rasmus Hojlund, mencetak satu gol dan membantu timnya menang 4-1 atas Athletic Bilbao pada laga leg kedua semifinal Liga Europa di Old Trafford, Jumat (9/5/2025) dini hari WIB. Hasil tersebut membuat MU menang agregat 7-1 dan lolos ke final. (AP Photo/Dave Thompson)

Meski begitu, Neville tetap punya keyakinan. Menurutnya, MU punya kemampuan luar biasa untuk meraih trofi meski sedang berada dalam masa-masa sulit—dan musim ini, kata Neville, adalah satu di antara musim yang sangat buruk.

Neville mencatat bahwa MU tetap berhasil mengangkat trofi di bawah asuhan Erik ten Hag, Jose Mourinho, dan Louis van Gaal dalam satu dekade terakhir, meski belum pernah kembali menjuarai Premier League sejak musim 2012–2013.

"Itu bukan kebiasaan yang buruk untuk sebuah klub sepak bola," tambahnya.

"Mereka masih bisa mencapai final dan memenangkan sesuatu meskipun performa di liga benar-benar buruk—dan musim ini memang sangat mengecewakan," ulasnya.

 

Sumber: BBC

Berita Terkait