Eddie Nalapraya: Bapak Pencak Silat Dunia, Perjuangan Panjang Menuju Pengakuan Global

Eddie Nalapraya, 'Bapak Pencak Silat Dunia', berperan krusial dalam mengembangkan pencak silat dari tingkat nasional hingga pengakuan UNESCO, melalui diplomasi, kejuaraan internasional, dan pembinaan atlet.

BolaCom | Nurfahmi BudiDiperbarui 13 Mei 2025, 19:18 WIB
Mantan Ketua Ikatan Pencak Silat Seluruh Indonesia (IPSI), Eddie Nalapraya (berkalungkan kain) saat berbincang seorang pesilat cilik. (Foto: Benedikta Desideria)

Bola.com, Jakarta - Dunia olahraga berduka, khususnya di nomor pencak silat. Tokoh besar, Eddie Nalapraya, meninggal dunia, Selasa (13/5/2025),  di RSPI Pondok Indah, Jakarta Selatan, dalam usia 93 tahun.

Eddie Marzuki Nalapraya, yang dikenal sebagai 'Bapak Pencak Silat Dunia', telah memainkan peran monumental dalam pengembangan dan pengakuan internasional pencak silat. Perjuangannya dimulai dari dalam negeri, kemudian meluas ke kancah internasional hingga akhirnya mendapatkan pengakuan UNESCO. 

Advertisement

Ia berhasil mencapai hal ini melalui strategi diplomasi, penyelenggaraan kejuaraan internasional, dan pembinaan atlet berbakat. Kisah suksesnya menjadi inspirasi bagi generasi penerus dalam melestarikan dan memajukan pencak silat Indonesia.

Sebagai Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Pencak Silat Indonesia (PB IPSI) selama lebih dari dua dekade (1981-2003), Nalapraya meletakkan dasar yang kuat bagi perkembangan pencak silat di Indonesia. 

Ia fokus pada pembinaan atlet, penyempurnaan teknik, dan perluasan jangkauan pencak silat ke seluruh pelosok negeri. Komitmennya yang kuat terhadap olahraga ini terlihat dalam setiap langkah yang diambilnya.

Langkah selanjutnya adalah ekspansi ke kancah internasional. Pada tahun 1980, Nalapraya mendirikan Persekutuan Pencak Silat Antarbangsa (PERSILAT), yang mempersatukan organisasi pencak silat dari berbagai negara seperti Malaysia, Singapura, dan Brunei Darussalam. Kepemimpinannya dalam PERSILAT membuka jalan bagi pencak silat untuk dikenal di luar Indonesia.

Puncak dari perjuangannya adalah keberhasilannya dalam mengupayakan pengakuan UNESCO terhadap pencak silat sebagai Warisan Budaya Takbenda pada tahun 2019. Ia memimpin Tim Pencak Silat Road to UNESCO and Olympic (2014-2019), melakukan berbagai upaya diplomasi dan advokasi untuk mencapai pengakuan internasional ini. Hal ini merupakan bukti nyata dedikasi dan kerja kerasnya yang luar biasa.


Penguatan Pencak Silat di Tingkat Nasional dan Internasional

Presiden Prabowo Subianto melayat Wakil Gubernur Jakarta periode 1982-1987 yang juga tokoh pencak silat Mayjen TNI (Purn) Eddie Marzuki Nalapraya, di Padepokan Pecak Silat, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), di Jakarta Timur, Selasa (13/5) (Alma Fikhasari/Merdeka.com)

Di tingkat nasional, Nalapraya berhasil membangun fondasi yang kuat untuk pencak silat melalui pembinaan atlet dan pengembangan teknik. Ia memastikan pencak silat tidak hanya menjadi seni bela diri, tetapi juga olahraga prestasi yang mampu bersaing di tingkat internasional. Hal ini terlihat dari prestasi atlet-atlet Indonesia di berbagai kejuaraan.

Ekspansi internasional dilakukan melalui diplomasi dan kerja sama dengan berbagai organisasi pencak silat di dunia. Pendirian PERSILAT merupakan langkah strategis untuk menyatukan organisasi pencak silat internasional dan memperkuat posisi pencak silat di kancah global. Kejuaraan dunia pencak silat yang diselenggarakan secara berkala juga meningkatkan popularitas dan prestise olahraga ini.

Berkat upayanya, pencak silat dipertandingkan di SEA Games mulai tahun 1987. Kejuaraan dunia ketiga bahkan diadakan di Wina, Austria pada tahun 1986, menunjukkan perkembangan pesat pencak silat di Eropa. Pada tahun 2008, ia menggagas kejuaraan pencak silat di Eropa, yang memberinya julukan 'Bapak Pencak Silat Eropa'.


Strategi Sukses Eddie Nalapraya

Eks Wakil Gubernur Jakarta (1982-1987) dan tokoh olahraga Pencak Silat, Mayjen TNI (Purn) Eddie Mardjoeki Nalapraya tutup usia, Selasa (13/5/2025). (Dok. Istimewa)
  • Diplomasi dan Jaringan Internasional: Nalapraya membangun jaringan luas dengan organisasi internasional dan lembaga terkait, termasuk UNESCO.
  • Pengembangan Kejuaraan Internasional: Penyelenggaraan kejuaraan dunia pencak silat meningkatkan visibilitas dan daya tarik olahraga ini.
  • Pembinaan Atlet dan Pelatih: Nalapraya menekankan pentingnya pembinaan atlet dan pelatih berkualitas tinggi.
  • Promosi dan Publikasi: Ia secara aktif mempromosikan pencak silat melalui berbagai media.
  • Kerjasama Internasional: Pendirian PERSILAT memperluas jangkauan dan pengaruh pencak silat di dunia.

Eddie Nalapraya telah memberikan kontribusi yang sangat besar bagi pencak silat Indonesia. Dedikasi dan kepemimpinannya yang visioner telah membawa pencak silat ke tingkat internasional dan mendapatkan pengakuan dunia. Warisan dan inspirasinya akan selalu dikenang oleh generasi penerus pencak silat.

"Kita sebagai masyarakat olahraga prestasi dapat melanjutkan perjuangannya mengembangkan olahraga pencak silat hingga level dunia," kata Ketua Umum KONI Pusat, Letjen TNI Purn Marciano Norman .