Bola.com, Jakarta - Lamine Yamal menegaskan bahwa ambisinya belum selesai setelah membantu Barcelona memastikan gelar La Liga pada Jumat dini hari WIB lalu—yang sekaligus melengkapi raihan treble domestik mereka musim ini.
Pemain berusia 17 tahun itu membuka keunggulan lewat gol spektakuler dari luar kotak penalti saat Barcelona menumbangkan rival sekota Espanyol 2-0. Kemenangan tersebut membuat mereka unggul tujuh poin atas Real Madrid, dengan hanya dua laga tersisa.
Trofi liga ini melengkapi keberhasilan Barcelona musim ini di bawah pelatih baru Hansi Flick. Sebelumnya, mereka telah mengangkat Copa del Rey dan Supercopa Spanyol—keduanya dimenangkan dengan menaklukkan Real Madrid di final.
"Ini mimpi yang jadi kenyataan," ujar Yamal kepada ESPN.
"Memenangkan La Liga bersama Barca sungguh luar biasa, tapi ini baru awal dari apa yang ingin kami capai. Pesan saya untuk para pendukung: ini baru permulaan," tambahnya.
Menulis Kisahnya Sendiri
Kendati baru akan berulang tahun ke-18 pada Juli nanti, Lamine Yamal sudah mengoleksi sejumlah trofi bergengsi. Selain empat gelar bersama Barcelona, ia menjadi bagian dari Timnas Spanyol yang menjuarai Euro 2024.
Saat ini, hanya Liga Champions dan Piala Dunia yang belum masuk daftar prestasinya.
Musim ini, Yamal mencatatkan 17 gol dan 25 assist, membuatnya kerap dibandingkan dengan legenda-legenda klub, seperti Lionel Messi, Ronaldinho, hingga Neymar. Namun, ia menolak larut dalam perbandingan itu.
"Tujuan saya adalah meraih sukses dengan cara saya sendiri," tegasnya.
"Saya ingin menjadi diri saya sendiri, menulis kisah saya sendiri, dan menjadi pemain dengan karakter saya sendiri."
"Saya tidak melihat karier pemain lain sebagai tolok ukur. Tentu saja saya ingin mencapai level sukses seperti Messi—bagi saya, dia yang terbaik sepanjang masa—tapi, saya ingin menjalani jalan saya sendiri," tuturnya.
Ingat Jasa Xavi Hernandez dan Pujian Bos Barcelona
Dalam wawancara terpisah, Yamal juga menyampaikan penghargaan kepada mantan pelatih Xavi Hernandez, yang memberikan debut kepadanya, sebelum digantikan oleh Hansi Flick musim panas lalu, dan juga kepada bek muda, Pau Cubarsi.
"Kami sangat berterima kasih kepada Xavi karena tanpa dia, semua ini tidak akan terjadi," kata Yamal kepada Barca One.
"Dialah yang memberi kesempatan debut bagi banyak pemain muda, dan kami menghargai itu."
Presiden klub Joan Laporta pun melontarkan pujian tinggi terhadap Yamal, menyebutnya sebagai satu di antara pemain istimewa yang ditakdirkan untuk menorehkan sejarah.
"Dia adalah salah satu dari sedikit pemain terpilih yang akan menempuh karier luar biasa dalam sepak bola," ujar Laporta.
"Bakatnya bawaan. Dia bahagia di Barca dan menjadi bagian dari proyek jangka panjang, sebagaimana dahulu Ronaldinho dan Messi. Ia dikelilingi pemain-pemain hebat," imbuhnya.
Sanjungan dari Legenda Barcelona
Legenda Barcelona, Jordi Alba—yang kini bermain di Inter Miami—ikut angkat bicara, memuji kontribusi Yamal dan cara Hansi Flick menangani para pemain muda.
"Saat Lamine debut di usia 15 tahun melawan Betis, kalau saya tak salah ingat, dia sudah menunjukkan perbedaan," ucap Alba.
"Dua tahun berlalu dan dia telah berkembang pesat. Dia ada dalam daftar pendek calon peraih Ballon d'Or, padahal usianya masih sangat muda. Dia terus belajar, berkembang, dan mendengarkan orang-orang di sekitarnya. Saya harap dia terus melaju," sanjung Alba.
Sumber: ESPN