Kritik Pedas Alan Shearer: Taktik Amorim Memalukan, MU Kacau di Segala Lini

Alan Shearer menghujat Ruben Amorim atas taktik 'Memalukan' MU di final Liga Europa.

BolaCom | Aning JatiDiterbitkan 22 Mei 2025, 20:00 WIB
Untuk diketahui, Liga Primer Inggris musim 2024/2025 hanya menyisakan satu pertandingan lagi. (ANDER GILLENEA/AFP)

Bola.com, Jakarta - Alan Shearer melontarkan kritik tajam kepada pelatih Manchester United (MU), Ruben Amorim, usai kekalahan timnya 0-1 dari Tottenham Hotspur dalam final Liga Europa di San Mames, Bilbao, Kamis dini hari WIB (22-5-2025).

Gol semata wayang yang dicetak Brennan Johnson bukan hanya mengakhiri penantian 17 tahun Tottenham atas trofi, tetapi juga memastikan langkah mereka ke Liga Champions musim depan, sekaligus menutup musim terburuk MU dalam lebih dari setengah abad.

Advertisement

Momen penentu terjadi di akhir babak pertama, ketika Johnson melakukan pergerakan cepat ke kotak enam yard. Bek kiri Luke Shaw tertinggal satu langkah saat mencoba menghalau umpan silang Pape Matar Sarr, dan bola justru memantul dari tubuhnya ke gawang sendiri, melewati Andre Onana.

Kekalahan itu menegaskan betapa buruknya musim MU, yang hanya mencatat enam kemenangan dalam 26 laga liga sejak Amorim mengambil alih pada November 2024.


Musim Penuh Kekecewaan

Bek Manchester United, Luke Shaw, berebut bola dengan pemain Tottenham Brennan Johnson dalam laga final Liga Europa di San Mames, Kamis (22/5/2025). (AP Photo/Manu Fernandez)

Perjalanan ke final Liga Europa sempat memberi harapan, tetapi itu hanya menjadi penutup manis bagi musim MU yang secara keseluruhan penuh kekecewaan.

Usai laga, Amorim menyatakan kesiapannya untuk mundur tanpa kompensasi jika dewan klub menginginkan pergantian pelatih.

"Jika klub ingin saya pergi, saya akan melakukannya tanpa percakapan ataupun kompensasi," ucapnya.

Bruno Fernandes pun memberikan pernyataan serupa, menyiratkan kesediaannya untuk bertanggung jawab penuh atas kegagalan tim.


MU Memalukan

Pemain Tottenham Hotspur, Son Heung-min (tengah), berebut bola dengan pemain Manchester United, Patrick Dorgu dalam laga final Liga Europa 2024/2025 di Stadion San Mames, Bilbao, Spanyol, Kamis (22/05/2025) WIB. (AFP/Cesar Manso)

Namun, bagi Alan Shearer, taktik Amorim di laga final justru menjadi bahan ejekan. Legenda Inggris itu mengecam keras keputusan Amorim yang menempatkan bek tengah Harry Maguire di lini depan menjelang akhir pertandingan—hanya untuk dijadikan target umpan-umpan panjang ke kotak penalti.

"Pertandingannya buruk sekali. Standarnya rendah. Tapi, Tottenham tidak peduli soal itu," ujar Shearer dalam podcast 'The Rest is Football'.

"Mereka (United) harus merekrut dengan sangat hati-hati karena jelas sebagian besar pemain mereka tidak cukup bagus, atau tidak cocok dengan gaya mainnya," lanjutnya.

"Biarkan saya katakan satu hal: Manchester United benar-benar memalukan malam ini—dan juga saat semifinal. Mereka memasukkan bek tengah setinggi 1,95 meter ke depan karena sudah kehabisan akal, dan hanya bisa mengirimkan umpan-umpan besar ke dalam kotak penalti. Itu cara mereka keluar dari masalah? Mereka benar-benar jauh dari kata siap—baik di dalam maupun di luar lapangan," ulas legenda Newcastle United itu.


Daya Tarik MU di Bursa Musim Panas

Pakar televisi BBC dan mantan penyerang Newcastle, Alan Shearer (kiri), dan pembawa acara sekaligus mantan penyerang Inggris, Gary Lineker (kanan), di studio untuk pertandingan putaran keempat Piala FA Inggris antara Birmingham City dan Newcastle United di St. Andrew's @ Knighthead Park di Birmingham, Inggris bagian tengah pada 8 Februari 2025. (Darren Staples/AFP)

Shearer juga mempertanyakan daya tarik MU di bursa transfer musim panas nanti.

"Bagaimana mereka bisa menarik pemain top musim panas ini, dan apakah mereka masih bisa membayar mahal jika tidak bermain di Liga Champions? Kenapa pemain besar mau datang ke sana?"

Menurutnya, situasi Setan Merah sudah sedemikian parah hingga akan butuh waktu lama—jika bukan mustahil—untuk kembali bersaing di level tertinggi.

"Semua orang tahu itu, baik pemain di klub maupun yang dari luar," ujarnya.

"Masalahnya bukan cuma di lapangan. Di luar lapangan juga kacau. Mereka benar-benar membuat kekacauan besar musim ini. Ini memalukan total. Bayangkan, mereka sudah menghabiskan lebih dari 100 juta paun hanya untuk membeli penyerang dalam dua musim panas terakhir—dan pada akhirnya mereka justru mengandalkan bek tengah untuk mencoba menyelamatkan laga. Mereka benar-benar jauh dari standar," tutur Shearer.

 

Sumber: Football365

Berita Terkait