Joe Cole Sebut Cole Palmer Jenius Absolut setelah Chelsea Juara Conference League: Dibandingkan dengan Lionel Messi

Cole Palmer memberikan dua assist untuk dua gol pertama Chelsea saat mengalahkan Real Madrid di final UEFA Conference League.

BolaCom | Benediktus Gerendo PradigdoDiterbitkan 29 Mei 2025, 07:45 WIB
Aksi Cole Palmer dalam laga final UEFA Conference League antara Real Betis vs Chelsea, Kamis (29/5/2025). (AP Photo/Petr David Josek)

Bola.com, Jakarta - Performa gemilang Cole Palmer di final UEFA Europa Conference League menyita perhatian publik. Tak tanggung-tanggung, legenda Chelsea, Joe Cole, menyebutnya sebagai "jenius absolut" dan membandingkannya dengan Lionel Messi setelah sang pemain muda memainkan peran penting dalam kemenangan Chelsea atas Real Betis.

Chelsea mencetak sejarah sebagai klub pertama yang meraih keempat trofi utama UEFA setelah mengalahkan Real Betis 4-1 di final Conference League yang digelar di Wroclaw, Polandia, Kamis (29/5/2025) dini hari WIB.

Advertisement

Meski tertinggal lebih dulu, The Blues tampil luar biasa di babak kedua, mencetak empat gol melalui Enzo Fernandez, Nicolas Jackson, Jadon Sancho, dan Moises Caicedo.

Meski tidak mencetak gol, Cole Palmer tampil dominan di lapangan dan menjadi arsitek dari dua gol pertama Chelsea. Gelandang serang berusia 23 tahun itu menunjukkan visi, teknik, dan kecerdasan bermain yang luar biasa.


Joe Cole: Kalau Messi Bermain Seperti Ini, Dunia Akan Terdiam

Selebrasi gelandang Chelsea, Joe Cole setelah mencetak gol ke gawang Aston Villa pada laga Liga Inggris 2008/2009 di Stamford Bridge, London (5/10/2008). Joe Cole yang didatangkan Chelsea dari West Ham pada awal musim 2003/2004 dengan nilai transfer hampir 10 juta euro, akhirnya dilepas gratis ke Liverpool pada awal musim 2010/2011. Selama 7 musim membela The Blues ia total bermain dalam 281 laga di semua ajang dengan torehan 40 gol dan 43 assist. (AFP/Carl De Souza)

Kegemilangan Cole Palmer menuai pujian besar dari Joe Cole, mantan bintang Chelsea, yang tidak ragu menyamakan performanya dengan Lionel Messi.

“Dia seorang jenius. Menonton dia bermain adalah suatu kehormatan, bukan hanya untuk fans Chelsea, tapi juga fans Inggris,” ujar Cole kepada TNT Sports.

“Jika Messi tampil seperti ini di panggung sebesar ini, dunia akan berhenti. Kita punya pemain yang kualitasnya layak untuk menjadi poros tim, baik di Chelsea maupun timnas Inggris. Dia adalah jenius absolut,” lanjutnya.


Matang di Usia Muda: Palmer Jadi Pemimpin di Tengah Tekanan

Aksi Cole Palmer dalam laga final UEFA Conference League antara Real Betis vs Chelsea, Kamis (29/5/2025). (AP Photo/Petr David Josek)

Komentar senada datang dari mantan kiper Chelsea, Mark Schwarzer, yang mengapresiasi kedewasaan Cole Palmer dalam mengubah arah permainan saat tim tertinggal.

“Palmer mengubah caranya bermain setelah Reece James, Levi Colwill, dan Jadon Sancho masuk. Dia mulai mencari celah dan memberi umpan-umpan penting,” kata Schwarzer kepada BBC Radio 5 Live.

“Dia masih muda, tapi sudah sangat matang. Dia memimpin tim ini dan mengatur tempo di babak kedua.”


Trofi dan Liga Champions: Penutup Manis Musim Perdana Maresca

Pelatih kepala Chelsea asal Italia, Enzo Maresca, memberikan tepuk tangan kepada para penggemar setelah pertandingan Liga Primer Inggris antara Chelsea dan Brentford di Stamford Bridge, London, Senin dini hari WIB (16-12-2024). (Ben STANSALL/AFP)

Kemenangan ini menjadi penutup manis musim perdana Enzo Maresca sebagai pelatih Chelsea. Setelah mengamankan tiket ke Liga Champions akhir pekan lalu, Maresca kini berhasil mempersembahkan trofi Eropa pertamanya untuk klub.

“Saya sangat senang. Jujur, saya sedikit frustrasi di babak pertama karena kami tidak mendekati pertandingan dengan cara yang tepat,” kata Maresca usai laga.

“Namun, pada babak kedua kami jauh lebih baik, dan sekarang kami sangat bahagia.”

Dengan performa luar biasa di laga penting, Cole Palmer kian memantapkan posisinya sebagai pemain kunci Chelsea dan mungkin juga timnas Inggris.

Jika konsisten menjaga performanya, Palmer berpeluang menjadi ikon baru di Stamford Bridge—dan bisa jadi, sebagaimana Joe Cole ungkapkan, pemain yang tim dibangun mengelilinginya.

Sumber: Mirror

Berita Terkait