11,9 Miliar Views di Medsos Liverpool, Alasan Keputusan Cepat Japan Airlines: Gurih Relasi Industri Sepak Bola dan Maskapai

Industri sepak bola kini menjadi magnet utama dalam pengembangan nama brand, termasuk dilirik maskapai-maskapai raksasa dunia. Liverpool, Real Madrid sampa Arsenal menjadi penikmat.

BolaCom | Nurfahmi BudiDiterbitkan 30 Mei 2025, 19:20 WIB
Maskapai Japan Airlines (JAL). (dok. Instagram @ japanairlines_jal/https://www.instagram.com/p/B8s5oESAUiF/)

Bola.com, Jakarta - Satu setengah tahun lalu, di kantor yang menjulang tinggi, tepat di tengah kota Shinagawa, terjadi kesibukan luar biasa. Lokasinya presisi, yakni ruang rapat milik Deputy Senior Vice President – Customer Experience Japan Airlines, Junko Sakihara.

Di gedung yang beralamat 2 Chome-4-11 Higashishinagawa, Shinagawa City, Tokyo, tersebut, nuansa ribut tak berlangsung lama. Gara-garanya, si empunya ruangan, Junko Sakihara, sudah datang.

Advertisement

Ia tersenyum, menyapa seluruh yang datang, duduk, lalu membuka dokumen khusus. Kebetulan, seluruh data-data yang dipegang Junko, dibingkai dengan penutup warna merah. Entah apa sebabnya, seolah memberi sinyal sesuatu.

Tanpa basa-basi, Junko langsung mengatakan 'setuju', dan mengucapkan terima kasih kepada tim. Sejurus kemudian, dia sudah berdiri, mengajak tepuk tangan, lalu bergegas kembali ke ruang dinasnya. Wow!

Cepat. Yup, itulah yang menjadi deskripsi singkat terhadap seluruh proses ketika Japan Airline (JAL) sepakat bekerja sama dengan raksasa sepak bola Inggris, Liverpool. Bukan hal sulit bagi Junko, juga jajaran direksi serta komisaris, untuk menerima tawaran Liverpool.

 


Ada Dasar Khusus

Liverpool menutup laga pamungkas Liga Premier Inggris musim 2024/2025 dengan hasil imbang 1-1 saat melawan Crystal Palace. (Paul ELLIS/AFP)

Situs resmi JAL menyebut, keputusan cepat ala Junko bukan tanpa dasar. Bagaimana JAL tidak 'ngiler' dengan fenomena Liverpool dan Jurgen Klopp. Ditambah, kedatangan pelatih anyar yang tak kalah keren, Arne Slot. Terbukti, insting JAL sangat bagus, dan Slot bisa membawa Liverpool juara Liga Inggris 2024/2025.

Bagi Junko, satu di antara yang menjadi patron utama keputusannya adalah angka-angka. Bagi JAL, yang terus berekspansi, angka adalah parameter utama. Tentu saja, bukan dolar AS atau Yen Jepang yang dimaksud, melainkan simbol-simbol interaksi Liverpool dengan fans, yang nantinya bisa menjadi wadah khusus bagi JAL untuk membahana.

JAL jelas tak bisa tutup mata. Pada statistik pertengahan tahun lalu, Liverpool menjadi tim asal Premier League yang memiliki angka engagment tertinggi, yakni mencapai 1,5 miliar, di media sosial.

 


Data yang Makin Lengkap

Diperkirakan sekitar 800.000 pendukung memadati ruas-ruas utama kota Liverpool, namun kemeriahan itu berubah menjadi tragedi ketika sebuah mobil menabrak sekelompok orang di tengah keramaian. (Owen Humphreys/PA via AP)

Angka itu seolah disempurnakan dengan fakta statistik yang menunjukkan di seluruh platform media sosial Liverpool, jumlah konten yang diakses mencapai 11,9 miliar views!

Semua itu menjadikan Liverpool seabgai klub Eropa yang secara global, memiliki kadar keterlihatan tertinggi dibanding tim lain. Disodori statistik nyata jumlah fans Liverpool mencapai ratusan juta di seluruh dunia, plus lebih dari 300 kelompok suporter resmi, Junko dibikin takjub. Itulah yang membuat JAL, pada akhirnya, bersedia menanamkan dana promosi ratusan miliar rupiah ke kubu Anfield.

"Kerja sama ini sangat signifikan bagi JAL, karena akan menjadikan kami memiliki hubungan lebih dalam dengan para pelanggan dan membangun hubungan baru bersama fans Liverpool yang ada di seluruh dunia. Sungguh kami beruntung bisa bersama Liverpool," jelas Junko Sakihara. Setahun terakhir, JAL sudah berkembang dengan mendarat di 384 bandara dari 64 negara.

 


Babak yang Makin Kompetitif

Gelandang bertahan Arsenal, Declan Rice, merayakan golnya ke gawang Real Madrid pada leg pertama perempat final Liga Champions di Emirates Stadium, Rabu dini hari WIB (9-4-2025). Arsenal menjadi bagian dari tim yang mendapat sokongan dari maskapai penerbangan dunia. (www.arsenal.com)

Berkaca dari JAL dan Liverpool, industri sepak bola memasuki babak yang semakin kompetitif dan terbukanya ruang bisnis yang lebar. Menurut hasil penelitian dari Spherical Insights & Consulting, ratusan maskapai di seluruh dunia berlomba-lomba melakukan ekspansi promosi menggunakan klub sepak bola.

Pada 2024 saja, terdapat 296 kerja sama maskapai dengan berbagai klub. Nilainya fantastis, karena menyentuh angka 1,2 miliar dolar AS atau lebih dari 18 triliun!

Hasil riset Spherical Insights & Consulting mengungkapkan, maskapai-maskapai tersebut memiliki 111 kesepakatan aktif dengan properti sepak bola di seluruh dunia. Jika dibandingkan dengan olah raga lain, tentu saja jauh berbeda.

 


Lebih Unggul

Di bola basket misalnya, kiprah maskapai hanya ada di 35 kesepakatan, yang kesemuanya terfokus di kawasan Amerika Serikat dan sebagian kecil Eropa. Oleh karena itu, bisnis sepak bola, terutama klub-klub besar masih menjadi magnet besar. Selain JAL, ada beberapa maskapai yang jor-joran menggelontorkan dana. Satu di antarnaya Qatar Airways. Mereka mengalokasikan dana belanja promosi atau menyokong klub-klub sepak bola, sebesar 80 juta dolar AS atau nyaris Rp 1 triliun.

Lalu, ada juga sang penyokong utama Real Madrid, Emirates. Khusus maskapai asal Uni Emirat Arab ini, menandatangani kontrak senilai 70 juta dolar AS selama empat tahun bersama klub yang bermarkas di Santiago Bernabeu.

Tak sekadar kawasan Asia Timur dan Timur Tengah yang berlomba memanfaatkan promosi bersama klub-klub raksasa Eropa. Dari Rwanda, melalui program Visit Rwanda, maskapai RwandAir menggelontorkan dana ke Arsenal FC, AC Milan, Olympique Lyonnais, dan SL Benfica. Masing-masing klub tersebut mendapat setoran kerja sama sebesar 10 juta dolar AS atau lebih dari Rp 150 miliar per tahun!

 


Fenomena Luar Biasa

Para pemain Real Madrid merayakan gol yang dicetak oleh Mariano Diaz ke gawang AS Roma pada laga Liga Champions di Stadion Santiago Bernabeu, Madrid, Rabu (19/9/2018). Real Madrid menang 3-0 atas AS Roma. (AP/Manu Fernandez)

Fenomena tersebut membuat publik ekonomi dunia sepakat, sepak bola berbasis industri telah memberi banyak manfaat di faktor-faktor ekonomi. Hal terpenting, yakni pengenalan dan pengembangan brand, menjadi sasaran yang sanga tepat.

Spherical Insights & Consulting merilis data, gelontoran dana dari industri penerbangan untuk dunia sepak bola, bakal mencapai angka 3,6 miliar dolar AS atau lebih dari Rp 54 triliun. Angka itu diprediksi bakal terjadi pada 2033, dengan asumsi pertumbuhan alias Compound Annual Growth Rate (CAGR) sebesar 9,15 persen per tahun.

Spherical Insights & Consulting merilis, saat ini, ada 10 maskapai yang sedang dan akan berupaya melakukan penetrasi secara konsisten ke industri sepak bola. Dalam daftar tersebut adalah Emirates, Qatar Airways, Delta Airlines, United Airlines, NetJets, Turkish Airlines, Etihad Airways, Allegiant Airlines, Japan Airlines dan Alaska Airlines.

Secara umum, maskapai memberi perhatian terbesar alokasi bujet mereka kepada industri sepak bola. Di bawah peringkat sepak bola, ada balapan, basket, event olahraga multi-event, baseball, American Football, golf, tenis lapangan, hoki es dan kriket.

Berita Terkait