MU Dihina karena Konvoi Pakai Bus Terbuka di Malaysia, tapi Cuan Rp175 Miliar dari Tur Asia

Manchester United diejek oleh penggemar lawan karena berparade keliling Malaysia dengan bus beratap terbuka.

BolaCom | Wiwig PrayugiDiterbitkan 01 Juni 2025, 08:30 WIB
Starting XI pemain Manchester United dalam laga persahabatan melawan ASEAN All-Stars yang berlangsung di Stadion Bukit Jalil, Malaysia, pada hari Rabu (28/5/2025) malam waktu setempat. (AP Photo/Vincent Thian)

Bola.com, Jakarta Manchester United diejek oleh penggemar lawan karena berparade keliling Malaysia dengan bus beratap terbuka. Itu sebelum mereka dikalahkan oleh ASEAN All Stars 0-1 di Stadion Bukit Jalil.

Akibatnya, acara parade di Kuala Lumpur itu menjadi bahan hujatan.

Advertisement

Para pemain Setan Merah terlihat malu-malu melambaikan tangan kepada para pendukung dari dek atas bus di Malaysia, sebuah ritual yang biasanya dilakukan saat tim memenangkan trofi.

Hanya beberapa jam setelah kemenangan 2-0 United atas Aston Villa menutup tirai pada kampanye yang mengerikan, MU memulai perjalanan pulang pergi sejauh hampir 15.000 mil ke Asia untuk tur pascamusim.

Mereka dikalahkan oleh tim All-Stars yang terdiri dari pemain nasional dari Asia Tenggara, sebelum bangkit dari ketertinggalan untuk mengalahkan tim nasional Hong Kong beberapa hari kemudian.


Demi Penggemar

Pemain Manchester United, Patrick Dorgu berdel dengan dua pemain ASEAN All Stars, Kealey Adamson (kanan) dan Mo Kan dalam laga eksebisi di Stadion Bukit Jalil, Kuala Lumpur, Malaysia, Rabu (28/5/2025). (AFP/Mohd Rasfan).

Penggemar lawan di kandang sendiri mengejek keputusan untuk mengirim pemain seperti De Ligt, Joshua Zirkzee, dan Ayden Heaven dalam parade bus beratap terbuka.

Namun, pemain berusia 25 tahun itu menunjukkan bahwa para pendukung dari seluruh dunia tidak bisa melihat pahlawan mereka sesering mereka dari Manchester.

“Kami tahu kami mengalami musim yang sulit, jadi dari luar, sangat mudah untuk berkata: ‘Oh, apa yang mereka lakukan sekarang? Mereka naik bus?’. Tetapi Anda jelas harus berhadapan dengan jutaan penggemar di Asia yang juga mendukung klub dan kami sebagai pemain, yang sangat penting. Mereka tidak melihat kami sesering orang-orang dari Manchester atau dari Inggris," kata De Light.

 


Yang Penting Cuan

Pemain Manchester United, Rasmus Hojlund, kanan, berebut bola dengan pemain ASEAN All-Star Kamboja, Mo Kan, tengah, selama turnamen sepak bola Challenge Cup Malaysia 2025 di Kuala Lumpur, Malaysia, Rabu, 28 Mei 2025. (Foto AP/Vincent Thian)

Biar dihujat, tur tersebut dikatakan telah menghasilkan sekitar £8 juta atau Rp175 miliar. Beberapa laporan mengklaim bahwa para pemain tidak senang ketika mereka mendengar perjalanan tersebut akan dilakukan, terutama setelah musim 60 pertandingan yang melelahkan di mana Setan Merah finis di posisi ke-15 di Liga Inggris dan kalah di final Liga Europa.

“Saya tidak akan mengatakan itu ideal tetapi begitulah adanya. Para pemain harus menerima keadaan apa adanya. Di sini, saya bisa melakukan pekerjaan itu. Fasilitasnya sangat bagus. Para fisioterapis ada di sini bersama kami, jadi saya tidak mengeluh tentang itu," kata De Ligt.

Sumber: Express

Berita Terkait