Bola.com, Jakarta - Para pemain Manchester United (MU) dikabarkan sangat kesal karena harus menjalani tur pascamusim ke Asia, hanya beberapa jam setelah menutup musim yang buruk dengan kemenangan atas Aston Villa.
Ketegangan bahkan makin meningkat setelah sejumlah pemain, termasuk Alejandro Garnacho, ditegur karena memberikan gestur tak pantas kepada suporter selama tur tersebut.
Empat jam usai pertandingan terakhir Premier League yang berakhir dengan kemenangan 1-0 atas Villa, skuad MU langsung terbang ke Asia untuk melakoni dua laga dalam rentang waktu hanya 36 jam.
Tur dimulai di Kuala Lumpur, di mana mereka kalah 0-1 dari ASEAN All-Stars dan mendapat cemoohan dari penonton, Rabu (28-5-2025). Dua hari kemudian, mereka menutup tur dengan kemenangan 3-1 atas Hong Kong berkat dua gol dari Chido Obi dan satu gol tambahan dari Ayden Heaven di masa injury time.
Namun, hasil pertandingan bukanlah satu-satunya sorotan dari perjalanan tersebut. Menurut laporan The Athletic, suasana di dalam tim terasa tegang.
Tiga pemain – Alejandro Garnacho, Amad Diallo, dan Manuel Ugarte – mendapat teguran karena dianggap tidak pantas memperlihatkan jari tengah kepada suporter.
Aksi Acungan Jari Tengah
Dalam laporan tersebut tertulis:
"Ketegangan selama tur United tampak jelas dalam beberapa kejadian di mana pemain mengacungkan jari tengah ke arah fans. Amad melakukannya saat memasuki Hotel W di Kuala Lumpur setelah pertandingan pertama, dan kemudian meminta maaf lewat dua unggahan di media sosial yang terpisah satu hari. Namun, ia menyebut bahwa ibunya telah dihina oleh seorang 'individu yang tidak sehat'. Tak ada rekaman video yang menangkap jelas perkataan yang dimaksud."
Masih menurut laporan yang sama, ada momen lain ketika Amad dan Garnacho saling mengacungkan jari tengah di dalam lift penuh sesak bersama beberapa penggemar saat berfoto selfie.
Garnacho juga melakukan gestur serupa saat sesi tanda tangan di toko Adidas, mal Exchange TRX, yang membuat bingung orang yang mengambil gambar.
Ia bahkan kembali melakukan hal tersebut saat berjalan meninggalkan lapangan usai laga melawan ASEAN All-Stars, yang membuat fotografer mengajukan protes.
Sementara itu, Manuel Ugarte – yang bergabung dalam rombongan, meski masa depannya di klub juga belum pasti – disebut kerap melakukan gestur serupa dalam selfie dengan penggemar selama musim ini.
Bentuk Candaan?
Namun, menurut sumber klub, gestur tersebut dianggap sebagai bentuk candaan atau ekspresi ironis yang tidak dimaksudkan untuk menghina. Meski begitu, setelah melihat reaksi negatif dari publik, staf klub memutuskan untuk memperingatkan para pemain agar tidak mengulanginya.
Kemarahan pemain tak hanya muncul karena insiden tersebut, tetapi juga karena kewajiban mengikuti tur itu sendiri. Banyak yang merasa perjalanan singkat ke Asia setelah musim yang melelahkan sangat tidak ideal.
Klub memahami reaksi itu, dan satu di antara upaya untuk meredam ketegangan adalah memastikan mereka bisa segera kembali berkumpul dengan keluarga setelah tur selesai.
Penolakan Lindelof dan Eriksen
The Athletic juga mengungkapkan bahwa dua pemain senior, Victor Lindelof dan Christian Eriksen, awalnya diminta ikut dalam rombongan, meski kontrak mereka akan berakhir pada Juni.
Namun, keduanya menolak secara tegas. Klub akhirnya menerima alasan mereka: Lindelof ingin tetap bersama istrinya yang sedang hamil tua, sementara Eriksen sedang mempersiapkan pernikahannya.
Sementara itu, nasib Garnacho menjadi sorotan tersendiri. Pelatih Ruben Amorim kabarnya tidak memasukkan pemain asal Argentina itu dalam rencananya musim depan.
Napoli disebut sebagai satu di antara klub yang tertarik merekrutnya, dan Chelsea serta Aston Villa juga dikaitkan dengan pemain berusia 20 tahun tersebut. MU mematok harga sekitar 60 juta paun bagi siapa pun yang ingin memboyong Garnacho.
Sumber: Give Me Sport