Disaksikan 11 Legenda Indonesia, Stadion Bulutangkis Taraf Internasional Diresmikan di Universitas Diponegero Semarang

Sebuah stadion bulutangkis bertaraf internasional resmi dibuka di Universitas Diponegoro Semarang.

BolaCom | Benediktus Gerendo PradigdoDiterbitkan 02 Juni 2025, 14:15 WIB
Momen peresmian Polytron Stadium di Universitas Diponegoro, Semarang, Senin (2/6/2025), turut dimeriahkan legenda bulutangkis Indonesia seperti Liliyana Natsir, Tontowi Ahmad, Ivana Lie, Sigit Budiarto, Hendrawan, Aryono Miranat, Hastomo Arbi, Lius Pongoh, Fung Permadi, dan Richard Mainaky. (Bola.com/Djarum Foundation)

Bola.com, Jakarta - Tekad menggelorakan olahraga di seluruh lapisan masyarakat terus dilakukan Djarum Foundation. Kali ini bersama Universitas Diponegoro, dan menggandeng Polytron dan iForte, meresmikan sebuah pusat olahraga bulutangkis bertaraf internasional berdiri di Tembalang, Semarang, Jawa Tengah, Senin (2/6/2025).

Berdirinya gelanggang olahrga bernama Polytron stadium ini menjadi wujud nyata tekad membangkitkn semangat para mahasiswa menggeluti olahraga bulutangkis yang diharapkan mampu menorehkan prestasi di kejuaraan nasional hingga internasional.

Advertisement

Momen peresmian Polytron Stadium turut dimeriahkan kehadiran legenda-legenda bulutangkis Indonesia, seperti Liliyana Natsir, Tontowi Ahmad, Ivana Lie, Sigit Budiarto, Hendrawan, Aryono Miranat, Hastomo Arbi, Lius Pongoh, Fung Permadi, dan Richard Mainaky.

Pembangunan Polytron Stadium merupakan upaya Djarum Foundation membangun ekosistem olahraga bulutangkis yang kuat. Lebih dari sekadar bangunan, stadion ini adalah simbol tekad membangkitkan kembali kejayaan bulutangkis Indonesia dari lingkungan akademik.

"Kami percaya bulutangkis merupakan kebanggaan bangsa, sehingga harus terus dikembangkan. Djarum Foundation tetap berkomitmen menjaga marwah bulutangkis sebagai olahraga yang digemari masyarakat Indonesia," ujar President Director Djarum Foundation, Victor Rachmat Hartono.

"Polytron Stadium bukan hanya fasilitas, tetapi ladang pembibitan juara masa depan. Dari sini kami berharap mahasiswa memiliki wadah untuk menyalurkan talenta di cabang olahraga bulutangkis," lanjutnya.


Fasilitas Stadion

Desain Stadion bulutangkis Polytron yang dibangun di Universitas Diponegoro, Semarang, cukup ikonik dengan dilengkapi shuttlecock raksasa di sisi depan menjadi simbol kecepatan, ketekunan, dan dedikasi, seolah menyambut setiap atlet yang datang untuk bertanding dan berlatih. (Bola.com/Djarum Foundation)

Mulai dibangun sejak 2 Oktober 2023, Polytron Stadium dibangun di atas lahan seluas 11 ribu meter persegi dan sudah rampung dibangun pada 27 Agustus 2024.

Dengan alokasi anggaran mencapai lebih dari Rp43 miliar, proyek ini mencerminkan sinergi dan kolaborasi kuat antara semua pihak yang terlibat dalam pembangunannya.

Polytron Stadium dilengkapi dengan 5 lapangan bulutangkis, tribune berkapasitas 300 orang, toilet ramah difabel, athlete lounge, ruang kantor, hingga ruang merchandise.

Stadion ini bertaraf internasional karena ukuran setiap lapangan 13,4 x 6,10 meter dengan lapisan 100 persen PVC wear layer, grid stabilizing layer, fiberglass layer, decompression layer, dan foam layer dari Flypower.

Desain stadion tak kalah ikonik dengan dilengkapi shuttlecock raksasa di sisi depan menjadi simbol kecepatan, ketekunan, dan dedikasi, seolah menyambut setiap atlet yang datang untuk bertanding dan berlatih.


Filosofi Pembangunan Stadion

President Director Djarum Foundation, Victor Rachmat Hartono (kedua dari kanan) dan Rektor Universitas Diponegoro, Prof. Dr. Suharnomo, S.E., M.Si, melakukan tanda tangan dan serah terima Polytron Stadium di Universitas Diponegoro Tembalang, Semarang, Jawa Tengah, Senin (2/6/2025). (Bola.com/Djarum Foundation)

Rektor Universitas Diponegoro, Prof. Dr. Suharnomo, S.E., M.Si, menyampaikan apresiasi yang tinggi atas pembangunan fasilitas ini.

Suharnomo menilai Polytron Stadium diharapkan dapat membangkitkan jiwa kompetitif dan pantang menyerah para generasi muda, khususnya mahasiswa Undip, karena dua elemen itu modal penting meraih kesuksesan di masa depan. 

"Kami percaya stadion ini bukan hanya sebagai tempat latihan, tetapi akan menjadi pusat aktivitas, inspirasi, dan motivasi bagi mahasiswa kami untuk lebih giat berolahraga, mengejar prestasi, dan membentuk karakter melalui olahraga. Semoga semakin banyak mahasiswa yang terpacu untuk aktif berolahraga dan berprestasi,” ujar Suharnomo.

Senada dengan hal tersebut, CEO Polytron, Hariyono, menjelaskan filosofi stadion yang lebih dari sekadar fasilitas olahraga. Berdirinya Polytron Stadium, diharapkan semangat bulutangkis kembali membara dari jantung dunia akademik, menghubungkan cita-cita pendidikan dengan tekad untuk berprestasi di panggung olahraga nasional dan internasional.

"Polytron Stadium adalah representasi semangat dan harapan. Ini adalah rumah baru bagi bulutangkis Indonesia. Kami membangunnya bukan hanya sebagai fasilitas, tapi menjadi ruang lahirnya budaya olahraga yang kuat bagi mahasiswa, maupun masyarakat sekitar,” jelasnya.

Sementara itu, President Director & CEO of iForte & Protelindo Group, Ferdinandus Aming Santoso meyakini, Polytron Stadium akan menjadi sarana mahasiswa membangun jejaring yang luas melalui olahraga bulutangkis.

“Tidak hanya menjadi ajang unjuk kemampuan bermain bulutangkis, kami berharap Polytron Stadium juga menjadi sarana untuk membangun jejaring yang lebih luas bagi para civitas kampus,” paparnya.

 

Berita Terkait