Bola.com, Jakarta - Dunia bulu tangkis Indonesia berduka atas kepergian Tan Joe Hok pada Senin, 2 Juni 2025. Siapa Tan Joe Hok sebenarnya?
Ia adalah legenda bulu tangkis Indonesia yang bernama asli Hendra Kartanegara. Lahir di Bandung pada 11 Agustus 1937, Tan Joe Hok telah menorehkan tinta emas dalam sejarah bulu tangkis Indonesia.
Tan Joe Hok bukan hanya sekadar pemain bulu tangkis. Ia adalah simbol ketekunan, integritas, dan pengabdian kepada negara.
Ia juga termasuk dalam "Tujuh Pendekar Bulu Tangkis Indonesia". Gelar ini diberikan kepada para legenda yang telah memberikan kontribusi besar bagi perkembangan bulu tangkis di Indonesia.
Kepergian Tan Joe Hok meninggalkan duka mendalam bagi dunia olahraga Indonesia. Ia dikenang sebagai sosok inspiratif.
Dedikasinya terhadap bulu tangkis menjadi teladan bagi generasi penerus. Namanya akan selalu abadi dalam sejarah bulu tangkis Indonesia.
Lalu, apa saja yang membuat Tan Joe Hok begitu istimewa? Apa saja prestasi yang telah diraihnya sehingga ia dianggap sebagai legenda? Berikut adalah beberapa pencapaian gemilang Tan Joe Hok yang perlu diketahui.
Kiprah Hebat di All England
Satu di antara momen paling bersejarah dalam karier Tan Joe Hok adalah ketika ia menjuarai All England 1959. Ia menjadi orang Indonesia pertama yang meraih gelar juara tunggal putra di kejuaraan bergengsi ini.
Kemenangan tersebut diraihnya setelah mengalahkan sesama pemain Indonesia, Ferry Sonneville, di partai final. Gelar All England 1959 bukan hanya sekadar kemenangan individu bagi Tan Joe Hok.
Lebih dari itu, prestasi ini menjadi tonggak sejarah bagi bulu tangkis Indonesia. Kemenangan ini membuktikan Indonesia mampu bersaing di level internasional.
Keberhasilan Tan Joe Hok di All England menginspirasi banyak pemain muda Indonesia untuk menekuni bulu tangkis. Ia menjadi panutan dan motivasi bagi generasi penerus. Namanya pun semakin dikenal dan dihormati di dunia bulu tangkis.
Peran Vital Tan Joe Hok di Piala Thomas 1958
Tan Joe Hok juga memiliki peran penting dalam kemenangan Indonesia di Piala Thomas 1958. Saat itu, Indonesia berhasil mengalahkan Malaya (sekarang Malaysia) di final.
Kemenangan ini menandai pertama kalinya Indonesia meraih gelar juara di turnamen bulutangkis beregu putra paling bergengsi di dunia.
Dalam pertandingan Piala Thomas tersebut, Tan Joe Hok menunjukkan kemampuan serbagunanya. Ia bermain di nomor tunggal dan ganda. Kontribusinya sangat besar dalam mengantarkan Indonesia meraih kemenangan bersejarah.
Kemenangan di Piala Thomas 1958 semakin mengukuhkan posisi Indonesia sebagai kekuatan baru di dunia bulu tangkis. Tan Joe Hok menjadi salah satu pahlawan yang berjasa dalam mengharumkan nama bangsa di kancah internasional.
Medali Emas Asian Games 1962
Selain All England dan Piala Thomas, Tan Joe Hok juga menyumbangkan medali emas untuk Indonesia di Asian Games 1962.
Prestasi ini semakin melengkapi deretan pencapaiannya yang membanggakan. Ia terus memberikan yang terbaik untuk Indonesia.
Setelah pensiun sebagai pemain, Tan Joe Hok tidak berhenti berkontribusi bagi bulu tangkis. Ia menjadi pelatih di berbagai negara, termasuk Meksiko, Hong Kong, dan Indonesia. Ia juga pernah melatih tim Thomas Cup Indonesia dan PB Djarum Kudus.
Atas jasa-jasanya, Tan Joe Hok menerima berbagai penghargaan dari pemerintah dan organisasi olahraga. Ia menerima Bintang Jasa Nararya dari Republik Indonesia dan penghargaan Pelatih Olah Raga Terbaik 1984 dari SIWO/PWI Jaya. Penghargaan ini menjadi bukti pengakuan atas dedikasinya yang luar biasa.