Hasil Tes Medis Imane Khelif Bocor, Ungkap Identitas Biologis Sebenarnya

Laporan medis bocor. Kontroversi jenis kelamin Imane Khelif kembali mengemuka.

BolaCom | Aning JatiDiterbitkan 03 Juni 2025, 18:15 WIB
Imane Khelif pun menari setelah memastikan medali emas Olimpiade 2024. (AP Photo/Ariana Cubillos)

Bola.com, Jakarta - Petinju asal Aljazair, Imane Khelif, yang meraih medali emas di Olimpiade Paris 2024 dalam kategori 66kg, kembali menjadi sorotan setelah bocornya laporan medis yang mengungkap hasil tes kromosomnya.

Dokumen tersebut menunjukkan bahwa Khelif memiliki kariotipe XY, yang secara biologis dikaitkan dengan jenis kelamin laki-laki.

Advertisement

Tes ini dilakukan pada Maret 2023 oleh Dr Lal PathLabs di New Delhi, sebuah laboratorium yang diakreditasi oleh American College of Pathologists dan disertifikasi oleh International Organisation for Standardisation.


Latar Belakang dan Kontroversi

Petinju Aljazair, Imane Khelif (Merah), bertarung melawan Homrani Ep Zayani Mariem (Biru) dari Tunisia selama final Fly putri di arena Dakar pada 29 Februari 2020 di Dakar, Senegal. 320 petinju dari 39 negara Afrika akan bertarung untuk memperebutkan tempat di Olimpiade Tokyo 2020. (Dok: Seyllou/AFP)

Pada Kejuaraan Dunia Tinju Wanita 2023, Khelif didiskualifikasi oleh Asosiasi Tinju Internasional (IBA) setelah hasil tes gender Imane Khelif dianggap tidak memenuhi syarat.

Namun, Komite Olimpiade Internasional (IOC) tetap mengizinkannya bertanding di Olimpiade Paris 2024, dengan alasan bahwa hasil tes tersebut tidak sah dan mungkin merupakan bagian dari kampanye disinformasi yang dipimpin oleh Rusia.

Selama Olimpiade, Khelif menarik perhatian dunia setelah mengalahkan petinju Italia, Angela Carini, hanya dalam 46 detik pada babak 16 besar.

Carini kemudian menyatakan kekhawatirannya terhadap gender lawannya dan memilih mundur dari pertandingan, memicu spekulasi lebih lanjut mengenai identitas gender Khelif.


Tanggapan dan Kebijakan Baru

Petinju penuh kontrovesi asal Aljazair tersebut memastikan diri meraih medali emas Olimpiade Paris 2024. (Mauro PIMENTEL / AFP)

Setelah bocornya laporan medis tersebut, World Boxing, badan pengatur baru untuk tinju Olimpiade, mengumumkan bahwa semua petinju wanita berusia di atas 18 tahun harus menjalani tes genetik untuk menentukan kelayakan mereka bertanding.

Khelif, yang sebelumnya diizinkan bertanding berdasarkan status paspor wanitanya, kini diwajibkan untuk lulus tes kromosom yang sama sebelum dapat berkompetisi lagi.

Khelif secara konsisten membantah klaim bahwa ia adalah laki-laki secara biologis. Ia menyatakan bahwa dirinya dibesarkan sebagai perempuan dan telah mengikuti semua persyaratan kelayakan yang ditetapkan oleh IOC untuk bertanding di Olimpiade Paris 2024.


Pembelaan dan Tindakan Hukum

Petinju berumur 25 tahun itu mendapatkan dukungan penuh dari masyarakat Aljazair kala masuk ke ring untuk melakoni partai final Olimpiade 2024. (AP Photo/Ariana Cubillos)

Menanggapi tuduhan dan serangan daring yang diterimanya, Khelif mengajukan gugatan hukum terhadap beberapa tokoh publik, termasuk J.K. Rowling dan Elon Musk, atas dugaan perundungan siber.

Kasus Khelif telah memicu diskusi global mengenai kebijakan gender dalam olahraga, terutama dalam kategori wanita.

Beberapa pihak mendukung penerapan tes kromosom untuk memastikan keadilan dalam kompetisi, sementara yang lain mengkhawatirkan implikasi privasi dan potensi diskriminasi terhadap atlet dengan variasi karakteristik seksual.

 

Sumber: Give Me Sport