Duka Masyarakat Tinju Indonesia, Sang Legenda Kelahiran Bandung Meninggal Dunia

Mantan petinju kebanggaan Indonesia, Frans van Bronckhorst, meninggal dunia.

BolaCom | Nurfahmi BudiDiperbarui 05 Juni 2025, 17:15 WIB
Ketua Umum KONI, Marciano Norman. Ia menyatakan duka cita mendalam atas meninggalnya legenda tinju Indonesia, Frans van Bronckhorst. (Bola.com/Bagaskara Lazuardi)

Bola.com, Jakarta - Dunia tinju Indonesia diliputi kesedihan mendalam. Satu di antara tokoh legendaris, Frans van Bronckhorst, meninggal dunia pada Rabu (4/6/2025) sekitar pukul 20.15 WIB. Sebelum kepergiannya, almarhum dilaporkan mengalami masalah kesehatan akibat penyakit jantung. 

Marciano Norman, Ketua Umum KONI Pusat, menyatakan rasa duka yang mendalam setelah mendengar berita tentang berpulangnya Frans van Bronckhorst. Sosok ini dikenal luas sebagai legenda yang telah memberikan banyak kontribusi dan prestasi bagi dunia tinju di Indonesia.

Advertisement

"Selaku Ketum KONI Pusat, saya mengucapkan rasa duka cita mendalam atas meninggalnya legenda tinju kebanggaan Indonesia, Bapak Frans van Bronckhorst. Jasa beliau serta prestasi almarhum sangat luar biasa untuk Indonesia. Sempat menjadi juara PON hingga Asia," ungkap Marciano Norman

 


Prestasi Nasional dan Internasional

Ilustrasi tinju. Dunia tinju Indonesia berduka setelah Frans van Bronckhorst meninggal dunia.

Selama kariernya sebagai petinju, pria yang lahir di Bandung pada tanggal 2 April 1949 ini berhasil meraih berbagai gelar bergengsi. Satu di antara prestasi puncaknya adalah medali emas di kelas welter pada Kejuaraan Asia VI yang diadakan di Bangkok, Thailand, pada bulan Mei 1973. 

Tak lama setelah itu, pada bulan Agustus di tahun yang sama, ia berstatus juara kelas welter PON VIII/1973 yang berlangsung di Jakarta. Pada tahun 1976, ia mendapatkan kesempatan berkompetisi di Olimpiade Montreal, Kanada.

Marciano berjanji, perjuangan Frans van Bronckhorst mengharumkan nama Indonesia melalui prestasi olahraga, akan dilanjutkan. Komaruddin Simanjuntak, Ketua Umum Pengurus Pusat Persatuan Tinju Amatir Indonesia (PP.Pertina), menegaskan komitmen Pertina akan terus berupaya mencetak atlet-atlet tinju baru yang berkualitas dan mampu berprestasi di tingkat dunia.

"Itu sebagai wujud penghormatan kepada almarhum," tegas Komaruddin.

Berita Terkait