Wawancara Perdana Inzaghi di Al Hilal: Target Saya adalah Menang Sebanyak Mungkin!

Simone Inzaghi resmi melatih Al Hilal. Dalam wawancara perdanannya dengan klub, ia bicara misi dan visinya di klub.

BolaCom | Aning JatiDiterbitkan 05 Juni 2025, 20:00 WIB
Simone Inzaghi saat teken kontrak dan dikenalkan sebagai pelatih anyar Al Hilal. (X @Alhilal_EN)

Bola.com, Jakarta - Simone Inzaghi kini resmi menjadi bagian dari gelombang nama besar yang bergabung dengan Liga Pro Saudi. Mantan pelatih Inter Milan itu diperkenalkan sebagai pelatih baru Al Hilal pada Kamis pagi, menandai babak baru dalam kariernya setelah sukses besar di Italia.

Pelatih berusia 49 tahun itu menandatangani kontrak berdurasi dua tahun dan diberi mandat untuk membawa Al Hilal—juara Saudi Pro League musim 2023/24—kembali mendominasi setelah musim ini harus puas sebagai runner-up.

Advertisement

Rekam jejak Inzaghi sebagai pelatih cukup mengesankan. Bersama Inter, ia meraih gelar Serie A musim lalu, dua trofi Coppa Italia, serta tiga kali memenangkan Piala Super Italia.

Ia bahkan membawa Inter mencapai dua final Liga Champions dalam dua musim terakhir—tahun lalu dan musim ini. Semua itu datang setelah masa kepemimpinannya yang juga sukses di Lazio.


Mengapa Al Hilal? Mengapa Arab Saudi?

Simone Inzaghi, pelatih anyar Al Hilal. (X @Alhilal_EN)

Dalam wawancara perdananya bersama media resmi klub setelah penandatanganan kontrak di Paris, Simone Inzaghi menjelaskan alasannya memilih Al Hilal sebagai destinasi pertamanya di luar Italia.

Ia mengaku senang bisa menjalani pengalaman baru dan menyebut bahwa keinginannya untuk melatih di luar negeri sudah lama ada. Al Hilal, menurutnya, adalah kesempatan besar dalam kariernya.

Inzaghi juga mengaku sudah mengikuti perkembangan sepak bola Arab Saudi sejak lama. Ia menyebut bahwa baik Lazio maupun Inter pernah bertanding di Arab Saudi, dan ia cukup akrab dengan atmosfer sepak bola di negara ini.

Menurut pelatih berusia 49 tahun ini, kualitas sepak bola Saudi terus meningkat. Ia menyoroti kehadiran banyak pemain dan pelatih asing yang membawa dampak positif dalam meningkatkan level permainan dan membantu perkembangan pemain lokal.

"Kompetisinya terus tumbuh," ujar Inzaghi, sambil menyebut klub-klub seperti Al Hilal, Al Nassr, dan Al Ittihad sebagai bagian penting dari transformasi tersebut.


Tentang Al Hilal dan Ambisinya

Pelatih Inter Milan, Simone Inzaghi, saat laga Liga Italia 2023/2024 melawan Udinese di Friuli - Dacia Arena stadium, Udinese, Italia, Selasa (09/04/2024) WIB. (AFP/Filippo Monteforte)

Inzaghi mengungkapkan kekagumannya pada sejarah dan basis suporter Al Hilal yang sangat besar. Ia menyebut momen ketika menyaksikan laga Liga Champions Asia di Jeddah, dan betapa stadion penuh oleh pendukung setia Al Hilal, sebagai bukti kekuatan emosional klub ini.

Soal target, ia menyampaikan ambisi besarnya:

"Saya ingin memenangkan sebanyak mungkin gelar. Itu yang paling penting," ucapnya.

Adik Filippo Inzaghi ini juga berharap bisa menanamkan filosofi permainannya dan membentuk tim yang tampil atraktif.

Satu di antara target jangka panjangnya adalah meraih gelar liga ke-20 klub—yang akan menghadirkan bintang kedua di logo Al Hilal.

"Itu adalah tujuan penting," tegasnya.


Gaya Bermain

Pelatih Inter Milan, Simone Inzaghi memberikan instruksi kepada pemainnya saat laga lanjutan Liga Italia 2023/2024 melawan Empoli yang berlangsung di Stadion Giuseppe Meazza, Milan, Italia, Selasa (02/04/2024) WIB. (AFP/Piero Cruciatti)

Kepada fans Al Hilal, Inzaghi menjanjikan permainan yang cepat, agresif, dan penuh determinasi. Ia akan menerapkan taktiknya secara konsisten untuk menciptakan tim yang sulit dikalahkan dan bermain menyerang.

Soal tipe pemain yang bisa sukses di bawah arahannya, Inzaghi menyebut bahwa kuncinya adalah energi dan dedikasi.

"Siapa pun yang memberikan seluruh kemampuannya di lapangan akan jadi elemen penting dalam kemenangan tim," ujar mantan pemain Piacenza dan Lazio ini.

Laga pertamanya bersama Al Hilal nanti tak main-main: melawan Real Madrid di pembukaan Grup H Piala Dunia Antarklub FIFA 2025 pada 18 Juni di Miami. Ia menyebut turnamen itu sebagai ajang prestisius dan tantangan besar. Meski belum lama mengenal skuad Al Hilal, ia yakin timnya akan siap.

Inzaghi menambahkan bahwa ia sudah beberapa kali menghadapi Madrid bersama Inter, dan juga mengenal pelatih baru mereka, Xabi Alonso, dari pertemuan sebelumnya di Liga Champions saat Alonso masih membesut Bayer Leverkusen.

 

Sumber: spl.com