Bola.com, Jakarta Tottenham Hotspur membuat keputusan mengejutkan dengan memecat manajer Ange Postecoglou hanya 16 hari setelah ia membawa klub menjuarai Liga Europa 2024/2025, mengakhiri puasa gelar selama 17 tahun dan mempersembahkan trofi Eropa pertama bagi Spurs dalam 41 tahun terakhir.
Di bawah asuhan Postecoglou, Tottenham berhasil menaklukkan Manchester United 1-0 di final Liga Europa yang digelar di Bilbao, 21 Mei lalu.
Gol tunggal Brennan Johnson memastikan The Lilywhites mengakhiri penantian panjang akan trofi bergengsi, sekaligus mengamankan tiket ke Liga Champions musim depan.
Keberhasilan ini disambut meriah oleh para pendukung dan menjadi catatan emas dalam sejarah klub.
Namun, di balik euforia tersebut, performa Tottenham di Premier League justru anjlok drastis. Musim 2024/2025 menjadi salah satu yang terburuk dalam sejarah klub, di mana Spurs hanya finis di peringkat ke-17 dengan 38 poin.
Manajemen Tottenham, yang dipimpin oleh Daniel Levy, menyatakan bahwa keputusan pemecatan diambil setelah melakukan evaluasi mendalam terhadap performa tim secara keseluruhan.
Kendati sukses di Eropa, kegagalan di liga domestik menjadi beban berat yang tidak bisa diabaikan. Klub menilai hasil buruk di Premier League tidak sejalan dengan target dan ambisi jangka panjang Tottenham Hotspur.